the Voice of God

Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah. (Yeremia 33:6)

September 30, 2020

Rahasia keberhasilan hidup mencari Tuhan


Baca: 2 Tawarikh 14:2-15

"Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah." (2 Tawarikh 14:4)


Shalom,

Rancangan Tuhan bagi orang percaya adalah rancangan hidup yang penuh dengan kemenangan dan hari depan yang berpengharapan. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). 

Supaya rancangan Tuhan tergenapi dalam hidup ini kita harus terlebih dahulu mengerjakan apa yang menjadi bagian kita: "apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati," (Yeremia 29:13). Orang yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh pasti akan menemukan Dia, "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN." (Mazmur 9:11).

Sepanjang masa pemerintahan Rehabeam dan Abia terjadi kemerosotan rohani di Israel karena penyembahan berhala begitu meningkat dan berbagai tempat penyembahan berhala didirikan. 

Namun ketika Asa menjadi raja, ia mulai membersihkan Yehuda dari penyembahan berhala dan mendorong umat mencari Tuhan yang benar dan menaati perintah-perintah-Nya. Raja Asa "...melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya. Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala." (ayat 2-3), lalu mencari Tuhan dengan sungguh.

Kata "mencari Tuhan" ditulis sebanyak 29 kali dalam seluruh kitab Tawarikh ini, menunjukkan bahwa mencari Tuhan adalah faktor penting dalam kehidupan ini. 

Mencari Tuhan dengan sungguh berarti berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, punya rasa haus dan lapar akan kebenaran dan kehadiran Tuhan, taat mengikuti kehendak Tuhan, dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Sebagai raja, sesungguhnya Asa punya otoritas dan kuasa, namun ia tidak mengandalkan apa yang dimiliki, melainkan mencari Tuhan dan mengandalkan-Nya. Karena kesungguhannya mencari Tuhan, apa yang dilakukan Asa berhasil: Zerah beserta tentaranya yang berjumlah sejuta orang dan tiga ratus keretanya dikalahkan.

Tuhan memberi upah kepada orang yang sungguh mencari Dia (baca Ibrani 11:6).

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL....amin.




September 28, 2020

Berkat bagi yang taat



Baca: Amsal 10:21-26

"Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya." (Amsal 10:22)

Shalom,

Tuhan tidak menghendaki anak-anak-Nya hidup kekurangan, Ia mau kita hidup kelimpahan (keberkatan), karena "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b). 

Kelimpahan bukan semata-mata berorientasi uang (materi), namun mencakup segala aspek kehidupan ini.

Tak bisa dipungkiri banyak orang Kristen suka sekali dengan ayat nas di atas karena berbicara tentang berkat! Akan tetapi mereka seringkali mengartikan ayat ini sebagai alasan untuk tidak bekerja keras.

Ayat ini dipakai sebagai pembenaran bahwa seseorang tidak perlu bekerja keras karena tidak akan ada pengaruhnya dengan kelimpahan, karena Tuhanlah yang memberikan kelimpahan tersebut sehingga tidak perlu bekerja keras, bahkan pemazmur mengatakan: "... Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur." (Mazmur 127:2).

Padahal tidak seperti itu! Terjemahan bahasa Inggrisnya demikian: "The blessing of the LORD makes one rich, And He adds no sorrow with it."

Artinya berkat Tuhan membuat seseorang menjadi kaya, dan Dia tidak menambahinya dengan kesusahan. Kita benar-benar beroleh kesempatan menikmati kekayaan dari Tuhan tersebut. 

Banyak orang kaya tidak dapat menikmati kekayaannya: banyak masalah menimpa, sakit-penyakit, keluarga berantakan dan sebagainya.

Yang harus diperhatikan adalah ada bagian yang Tuhan kerjakan, tetapi ada pula yang menjadi bagian kita. Bagian Tuhan adalah memberkati kita, bagian kita adalah bekerja, menabur dan hidup seturut kehendak-Nya. 

Mungkinkah kita menuai berkat jika kita sendiri tidak mau bekerja atau bermalas-malasan? Kelimpahan (berkat) itu merupakan akibat dari suatu sebab. Berkat disediakan Tuhan bagi orang-orang yang mau taat kepada-Nya! "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:" (Ulangan 28:1-2).

Kerjakan bagianmu, maka Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya!

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.



September 21, 2020

Sumber ketenangan


Bacaan: Yakobus 1:1-8

"Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya." (Yakobus 1:8)

Shalom,

Latar belakang dari ayat ini adalah supaya orang yang kurang hikmat meminta hikmat dengan hati yang tidak bimbang kepada Tuhan (Yakobus 1:5-7).

Hidup manusia dimaksudkan untuk mencapai hal yang terbaik dalam hidup ini dan yang terbaik adalah melakukan dan mencapai hasil dalam segala daya upaya yang dilakukan dalam bingkai sesuai dengan "yang berkenan".

Sering demi hasil orang plin plan dalam mengambil keputusan dan melakukan tindakan. Hal ini terjadi karena tidak ada dasar berpijak yang jelas dan tujuan yang pasti dalam segala perkara selain dari pada hasil itu sendiri. Lebih menyedihkan lagi bahwa sering orang tidak peduli pada bingkai "yang berkenan" itu asal hasilnya memuaskan menurut ukurannya sendiri. 

Orang seperti ini tidak tenang sebab ketika gagal ia akan dihantui oleh hidupnya yang tidak berkenan; bila berhasil ia akan jatuh ke dalam ketidakpuasan akan apa yang diperolehnya, sebab hasil yang dicapai manusia itu selalu kurang - tidak pernah cukup.

Orang yang melakukan segalanya dalam cara yang berkenan, mungkin tidak berhasil mencapai tujuan tetapi ia sudah dipuaskan dan dihiburkan oleh keyakinan bahwa ia telah melakukan yang terbaik dan itu tidak sia-sia (bnd. 1 Korintus 15:58).

Tentu saja akan ada sukacita yang sesungguhnya jika usaha yang dilakukan dalam cara yang berkenan itu berhasil.

Orang yang hidupnya mendua antara Tuhan dan hasil akan selalu gelisah dan putus asa sedangkan orang yang hidupnya dijaganya selalu berkenan akan puas dan penuh sukacita - hidup yang tenang.

"Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin." (Pengkhotbah 4:6)

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus melindungi dan menjaga kita sekalian IMANUEL...amin.




September 18, 2020

Hidup bagaikan bejana


Baca: Yesaya 64:1-12

"Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu." (Yesaya 64:8)

Shalom,

Jika hari ini kita ada sebagaimana kita ada saat ini semua adalah anugerah Tuhan semata, Dialah yang merenda hidup kita untuk dijadikan-Nya bejana yang mempunyai kegunaan bagi kemuliaan Tuhan. 

Dalam pembentukan Tuhan ada saatnya kita menikmati berkat, pertolongan dan mujizat, tetapi ada juga masa di mana kita diperhadapkan pada situasi-situasi sulit yang seolah-olah tidak ada jalan keluarnya. Tetapi kalau kita mau bersabar dan setia mengikuti alur Tuhan maka proses pembentukan ini akan berakhir happy ending, karena "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya," (Pengkhotbah 3:11).

Tuhan membentuk dan menjadikan kita dengan satu tujuan supaya hidup kita berharga. Sebelum diselamatkan melalui karya Kristus di kayu salib hidup kita sungguh tidak berharga karena dosa, sebab "...semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:23-24).

Jadi kita harus mengerjakan keselamatan yang telah diterima dengan hati yang takut dan gentar, dan mau berada di dalam proses pembentukan   Tuhan, "supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela...sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia," (Filipi 2:15). 

Rasul Paulus mengatakan, "Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia." (2 Timotius 2:21).

Selain itu Tuhan membentuk kita supaya menjadi pribadi yang tangguh. Menjalani kehidupan kekristenan bukanlah perkara mudah, sebab kita diperhadapkan banyak tantangan dan cobaan karena kasih-Nya kepada kita; bukan berarti Tuhan memanjakan kita tetapi justru Ia akan menghajar dan mendidik kita.

"Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (Ibrani 12:6).

Karena itu Tuhan mengijinkan kita melewati badai hidup ini supaya kita makin hari makin kuat, seperti burung rajawali.

Melalui proses pembentukan Tuhan kita akan menjadi pribadi yang berkualitas!

Selamat menjalani aktifitas dalam anugerah Tuhan, IMANUEL....Amin




September 17, 2020

Tetap di jalur yang benar


Baca: Matius 7:12-14

"karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." (Matius 7:14)

Shalom,

Ayat nas ini berbicara tentang jalan menuju kehidupan kekal (Kerajaan Sorga). Jalan itu sangat sesak dan sempit, karena itu hanya sedikit orang yang mau menempuh dan melewati jalan itu.

Siapa pun yang hendak menempuh jalan yang benar harus tahan terhadap segala tekanan. Ketika seseorang memutuskan untuk hidup dalam kebenaran (bicara benar, bertindak benar, berhenti berbuat dosa, hidup jujur, berhenti dari hidup yang mementingkan diri sendiri, memutuskan untuk hidup yang bersungguh-sungguh bagi Tuhan) justru ia semakin diperhadapkan dengan banyak tantangan: dicibir teman sendiri dan orang lain, serta dianggap aneh dan sok suci.

Itulah pekerjaan Iblis yang terus berusaha mempersulit kehidupan orang-orang yang memutuskan hidup di jalur yang benar. 

Iblis bertujuan menekan orang-orang benar supaya mengalami patah semangat dan akhirnya menyerah, lalu berhenti hidup benar.

Sebaliknya, "...lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya." (ayat 13). Adalah sangat mudah jatuh ke dalam dosa dan binasa, karena jalan menuju ke sana begitu lebar dan luas.

Bahkan orang dijamin tidak akan pernah kesepian melewati jalan itu karena di sana ada banyak teman. Hari-hari ini dunia penuh dengan kompromi.

Orang lebih suka hidup menurut keinginan sendiri, santai, acuh tak acuh dan tidak mau bayar harga untuk perkara-perkara rohani. Saat ini kita diingatkan agar mau berjuang melawan tipu muslihat Iblis: paket yang dikemas begitu menarik dan indah namun berujung kebinasaan kekal.

Untuk bisa menang dalam "peperangan" ini kita harus terus melekat kepada Tuhan. Alkitab tidak pernah menjanjikan perjalanan hidup yang bebas dari pencobaan. Tetapi Dia berjanji kita tidak akan menghadapi pencobaan itu sendiri, karena ada Roh Kudus yang menyertai dan menolong kita. Jadi jangan lakukan apa yang dunia lakukan! 

Tetaplah di jalur yang benar, meski sesak dan sukar, menuju kepada keselamatan kekal!

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan, tetap jaga kesehatan. Tuhan Yesus melindungi kita sekalian amin.




September 10, 2020

Seburuk apapun jangan pernah menyerah


Baca: Yunus 2:1-10

"Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku." (Yunus 2:3)

Shalom,

Dalam pengiringan akan Tuhan tidak selamanya perjalanan yang kita tempuh mulus tanpa aral, terkadang Tuhan ijinkan kita melewati jalan gelap dan lembah-lembah kekelaman. Yunus, yang namanya berarti "merpati" harus mengalami masa-masa yang paling kelam dalam hidupnya yaitu berada di dalam perut ikan, yang secara akal sudah tidak memiliki harapan untuk hidup karena sudah berada di dalam bayang-bayang maut.

Ketika berada dalam kemustahilan dengan jiwa yang letih lesu teringatlah Yunus kepada Tuhan dan menguatkan iman percayanya kepada Tuhan, sebab ia tahu bahwa satu-satunya yang dapat menolong adalah Tuhan. "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku." (ayat 2).

Seringkali ketika keadaan buruk menimpa, dengan penuh kepanikan kita berusaha mengatasinya dengan akal dan kekuatan sendiri; jika gagal, pikiran pun langsung tertuju kepada manusia yang kita harapkan dapat menolong. 

Hasilnya? Berharap kepada manusia pasti akan kecewa karena manusia penuh dengan keterbatasan. Jalan terbaik adalah lari secepatnya kepada Tuhan! Dobraklah pintu sorga dan ketuklah hati Tuhan dengan seruan yang lahir dari jiwa yang letih lesu.

Berhentilah mengeluh, sebaliknya tetap ucapkan syukur untuk semua yang telah terjadi, seperti yang dikatakan Yunus: "Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!" (ayat 9). 

Dengan mengucap syukur semangat yang padam menjadi pulih kembali, iman yang sudah lemah dapat bekerja kembali. Ketika iman telah bangkit di situlah kuasa Tuhan akan dinyatakan, karena musuh yang paling ampuh untuk memadamkan kuasa Tuhan adalah iman yang telah gugur. 

Sekalipun sudah berada dalam kegelapan yang terdalam dan tiada sinar cahaya menembus, asal kita punya iman, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan: "...berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat." (ayat 10).

"Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau," (Mazmur 50:15)

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus melindungi kita sekalian, IMANUEL...amin.




Santapan Rohani Our Daily Bread Ministries

BACA RENUNGAN - ARTIKEL LAINNYA