the Voice of God

Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah. (Yeremia 33:6)

October 12, 2020

Keluarga yang hidup dalam damai sejahtera Kristus


Baca: Yesaya 32:1-20

"Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya."  (Yesaya 32:17).


Shalom,

Sebagai orang percaya keluarga kita bukan hidup dalam damai dengan konsep dunia, tetapi kita hidup dalam damai karena Kristus ada di dalam keluarga kita. Ayat 17  di atas menegaskan bahwa damai sejahtera, ketenangan dan ketenteraman akan menyertai hidup keluarga apabila ada kebenaran. Artinya selama kita hidup dalam ketaatan dan kebenaran, damai sejahtera akan kita alami.

Damai ini bukanlah sesuatu yang di luar yang mempengaruhi di dalam kita. Tetapi damai itu adalah sesuatu yang ada di dalam kita yang memancar kuat sampai ke luar dari kita. Itulah damai sejahtera Kristus. Tertulis "Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah." (Kolose 3:15). 

Ketika keluarga  memiliki damai sejahtera Kristus keinginan duniawinya pasti mati, karena baginya Yesus itu sudah lebih dari pada cukup. Itulah yang dirasakan Rasul Paulus. "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus," (Filipi 3:7-8).

Keluarga yang memiliki damai sejahtera Kristus akan tetap bersyukur meski berada dalam badai permasalahan. Oleh karena "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." (Yohanes 14:27).

Damai sejahtera yang diberikan Tuhan berbeda dengan dunia ini. Damai di dunia ini hanyalah semu dan tidak abadi, bergantung pada keadaan dan bisa hilang. Mungkin Keluarga kita  merasa damai karena rumahnya dijaga oleh satpam, atau merasa damai karena depositonya di bank melimpah. Tapi, adakah yang aman di dunia ini? Jika masih ada orang Kristen yang hidupnya terus mengeluh dan bersungut-sungut berarti mereka belum menerima damai Kristus yang sempurna. 

Jika keluarga kita telah menerima damai Kristus yang sempurna, masalah yang datang takkan menggoyahkan iman kita.

Karena itu jadilah anak-anak Tuhan yang taat supaya damai sejahtera Kristus ada di dalam kita!

Selamat beraktivitas, tetaplah berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL....amin.




October 02, 2020

Rencana Tuhan di setiap musim

 

Baca: Pengkhotbah 3:1-15

"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." (Pengkhotbah 3:1)


Shalom,

Perjalanan hidup manusia di muka bumi ini melewati musim demi musim. Di setiap musim yang ada kita pasti dihadapkan pada tantangan demi tantangan. Tidak ada perkara yang perlu ditakutkan di setiap musimnya asal kita selalu melibatkan Tuhan dan mengandalkan-Nya, karena di segala musim hidup ini Tuhan memiliki rencana yang indah. Jadi semua yang terjadi dan kita alami tidaklah kebetulan. Dalam hidup ini ada musim untuk menabur dan ada musim untuk menuai. 

Ketika musim menabur tiba, hal pertama yang dilakukan oleh petani adalah menggemburkan tanah, menyingkirkan batu, kerikil-kerikil, gulma atau segala sesuatu yang dapat menghambat pertumbuhan suatu benih tanaman. Selanjutnya barulah melepaskan benih. Saat melepaskan benih untuk ditanam, kita mungkin merasa kehilangan. "Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah." (Yohanes 12:24).

Untuk menantikan benih itu tumbuh dan berbuah kita harus sabar menanti, jangan sekali-kali menempuh jalan pintas. "...apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh." (Habakuk 2:3). Di dalam kekristenan tidak ada istilah jalan pintas, semuanya membutuhkan proses. Meski punya kesempatan untuk mempercepat langkahnya menjadi raja atas Israel, Daud tetap sabar dan tidak memaksakan waktu Tuhan (baca 1 Samuel 24:5-8), karena ia percaya bahwa "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya," (ayat 11).

Masa menunggu adalah masa yang sangat rawan terhadap segala godaan. Terkadang kita tidak bisa menahan lidah untuk memperkatakan hal-hal yang negatif. Begitu pula telinga kita seringkali tergoda untuk mendengar apa kata orang sehingga kita menjadi lemah dan putus asa. Tetaplah fokus dan firman Tuhan dan jangan sekali-kali menuruti nasihat orang fasik atau mengikuti cara-cara dunia. 

Kalau kita mampu bertahan menjalani proses, maka pada musim menuai tiba jerih lelah kita akan terbayar.

"Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai." (Mazmur 126:5)

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus melindungi dan menjaga kita sekalian IMANUEL...amin.




October 01, 2020

Semua karena Tuhan yang berkarya


Baca: 1 Tawarikh 29:10-19

"Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya." (1 Tawarikh 29:12)


Shalom,

Ditinjau dari segi perekonomian, manusia di dunia ini bisa dikelompokkan menjadi dua golongan: Mereka yang hidup dalam kelimpahan (kecukupan) dan mereka yang masih belum menikmati kelimpahan (kekurangan). 

Mereka yang termasuk dalam kelompok pertama (hidup dalam kelimpahan) terbagi lagi menjadi dua golongan yaitu mereka yang tahu berterima kasih atau bersyukur kepada Tuhan dan mereka yang tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan, yang dari mulutnya tidak pernah ada ucapan syukur. 

Mereka yang hidup dalam kelimpahan yang tahu berterima kasih akan selalu mengingat-ingat akan kebaikan Tuhan. Mereka sadar betul bahwa segala yang dimiliki, dinikmati dan diraih adalah semata-mata karena campur tangan-Nya. Mereka mengakui bahwa di luar Tuhan mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan bukan siapa-siapa. Ketika kehidupannya semakin naik, dari orang yang tidak dianggap dan dipandang sebelah mata oleh semua orang, hingga Tuhan membawanya sebagai seorang pemimpin besar dan terberkati, Daud tak pernah berhenti untuk mengucap syukur dan selalu mengingat-ingat akan kebaikan Tuhan.

"Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?" (2 Samuel 7:18). Daud menyadari bahwa jikalau bukan karena Tuhan yang bekerja, maka berkat, kebesaran, kejayaan dan kemuliaan takkan mungkin terjadi atas dirinya.

Orang golongan lain yaitu mereka yang mengalami kelimpahan tetapi lupa diri alias takabur. Mereka lupa bahwa Tuhanlah yang menganugerahkan kepadanya kekayaan, keberhasilan, kemuliaan dan kejayaan. Mereka bersikap sombong, angkuh dan meninggikan diri sendiri. Pemazmur mengingatkan, "Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga." (Mazmur 127:1).

"Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya." (Yeremia 10:23)

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL....amin.




September 30, 2020

Rahasia keberhasilan hidup mencari Tuhan


Baca: 2 Tawarikh 14:2-15

"Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah." (2 Tawarikh 14:4)


Shalom,

Rancangan Tuhan bagi orang percaya adalah rancangan hidup yang penuh dengan kemenangan dan hari depan yang berpengharapan. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). 

Supaya rancangan Tuhan tergenapi dalam hidup ini kita harus terlebih dahulu mengerjakan apa yang menjadi bagian kita: "apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati," (Yeremia 29:13). Orang yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh pasti akan menemukan Dia, "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN." (Mazmur 9:11).

Sepanjang masa pemerintahan Rehabeam dan Abia terjadi kemerosotan rohani di Israel karena penyembahan berhala begitu meningkat dan berbagai tempat penyembahan berhala didirikan. 

Namun ketika Asa menjadi raja, ia mulai membersihkan Yehuda dari penyembahan berhala dan mendorong umat mencari Tuhan yang benar dan menaati perintah-perintah-Nya. Raja Asa "...melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya. Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala." (ayat 2-3), lalu mencari Tuhan dengan sungguh.

Kata "mencari Tuhan" ditulis sebanyak 29 kali dalam seluruh kitab Tawarikh ini, menunjukkan bahwa mencari Tuhan adalah faktor penting dalam kehidupan ini. 

Mencari Tuhan dengan sungguh berarti berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, punya rasa haus dan lapar akan kebenaran dan kehadiran Tuhan, taat mengikuti kehendak Tuhan, dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Sebagai raja, sesungguhnya Asa punya otoritas dan kuasa, namun ia tidak mengandalkan apa yang dimiliki, melainkan mencari Tuhan dan mengandalkan-Nya. Karena kesungguhannya mencari Tuhan, apa yang dilakukan Asa berhasil: Zerah beserta tentaranya yang berjumlah sejuta orang dan tiga ratus keretanya dikalahkan.

Tuhan memberi upah kepada orang yang sungguh mencari Dia (baca Ibrani 11:6).

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL....amin.




September 28, 2020

Berkat bagi yang taat



Baca: Amsal 10:21-26

"Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya." (Amsal 10:22)

Shalom,

Tuhan tidak menghendaki anak-anak-Nya hidup kekurangan, Ia mau kita hidup kelimpahan (keberkatan), karena "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b). 

Kelimpahan bukan semata-mata berorientasi uang (materi), namun mencakup segala aspek kehidupan ini.

Tak bisa dipungkiri banyak orang Kristen suka sekali dengan ayat nas di atas karena berbicara tentang berkat! Akan tetapi mereka seringkali mengartikan ayat ini sebagai alasan untuk tidak bekerja keras.

Ayat ini dipakai sebagai pembenaran bahwa seseorang tidak perlu bekerja keras karena tidak akan ada pengaruhnya dengan kelimpahan, karena Tuhanlah yang memberikan kelimpahan tersebut sehingga tidak perlu bekerja keras, bahkan pemazmur mengatakan: "... Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur." (Mazmur 127:2).

Padahal tidak seperti itu! Terjemahan bahasa Inggrisnya demikian: "The blessing of the LORD makes one rich, And He adds no sorrow with it."

Artinya berkat Tuhan membuat seseorang menjadi kaya, dan Dia tidak menambahinya dengan kesusahan. Kita benar-benar beroleh kesempatan menikmati kekayaan dari Tuhan tersebut. 

Banyak orang kaya tidak dapat menikmati kekayaannya: banyak masalah menimpa, sakit-penyakit, keluarga berantakan dan sebagainya.

Yang harus diperhatikan adalah ada bagian yang Tuhan kerjakan, tetapi ada pula yang menjadi bagian kita. Bagian Tuhan adalah memberkati kita, bagian kita adalah bekerja, menabur dan hidup seturut kehendak-Nya. 

Mungkinkah kita menuai berkat jika kita sendiri tidak mau bekerja atau bermalas-malasan? Kelimpahan (berkat) itu merupakan akibat dari suatu sebab. Berkat disediakan Tuhan bagi orang-orang yang mau taat kepada-Nya! "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:" (Ulangan 28:1-2).

Kerjakan bagianmu, maka Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya!

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.



September 21, 2020

Sumber ketenangan


Bacaan: Yakobus 1:1-8

"Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya." (Yakobus 1:8)

Shalom,

Latar belakang dari ayat ini adalah supaya orang yang kurang hikmat meminta hikmat dengan hati yang tidak bimbang kepada Tuhan (Yakobus 1:5-7).

Hidup manusia dimaksudkan untuk mencapai hal yang terbaik dalam hidup ini dan yang terbaik adalah melakukan dan mencapai hasil dalam segala daya upaya yang dilakukan dalam bingkai sesuai dengan "yang berkenan".

Sering demi hasil orang plin plan dalam mengambil keputusan dan melakukan tindakan. Hal ini terjadi karena tidak ada dasar berpijak yang jelas dan tujuan yang pasti dalam segala perkara selain dari pada hasil itu sendiri. Lebih menyedihkan lagi bahwa sering orang tidak peduli pada bingkai "yang berkenan" itu asal hasilnya memuaskan menurut ukurannya sendiri. 

Orang seperti ini tidak tenang sebab ketika gagal ia akan dihantui oleh hidupnya yang tidak berkenan; bila berhasil ia akan jatuh ke dalam ketidakpuasan akan apa yang diperolehnya, sebab hasil yang dicapai manusia itu selalu kurang - tidak pernah cukup.

Orang yang melakukan segalanya dalam cara yang berkenan, mungkin tidak berhasil mencapai tujuan tetapi ia sudah dipuaskan dan dihiburkan oleh keyakinan bahwa ia telah melakukan yang terbaik dan itu tidak sia-sia (bnd. 1 Korintus 15:58).

Tentu saja akan ada sukacita yang sesungguhnya jika usaha yang dilakukan dalam cara yang berkenan itu berhasil.

Orang yang hidupnya mendua antara Tuhan dan hasil akan selalu gelisah dan putus asa sedangkan orang yang hidupnya dijaganya selalu berkenan akan puas dan penuh sukacita - hidup yang tenang.

"Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin." (Pengkhotbah 4:6)

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus melindungi dan menjaga kita sekalian IMANUEL...amin.




Santapan Rohani Our Daily Bread Ministries

BACA RENUNGAN - ARTIKEL LAINNYA