Bacaan Alkitab: Lukas 6:30-36
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. Lukas 6:36
Seorang anak muda datang ke sebuah toko raksasa bahan bangunan. Ia membeli sekotak kecil paku yang harganya hanya 1,5 dolar. Sampai di kasir, ia dengan malu sambil meminta maaf mengeluarkan uang 100 dolar karena tidak punya uang kecil. Si kasir kebingungan karena tidak punya uang kembali. Berpikir sejenak, akhirnya ia kembalikan uang 100 dolar itu, membuka dompetnya sendiri dan mengeluarkan uang sebesar 1,5 dolar.
Selang tiga hari, saat si kasir sedang bekerja, datanglah supervisor toko raksasa itu bersama dua orang lainnya, yang satu si anak muda itu dan satu lainnya seorang yang lebih tua. Supervisor menyalami si kasir, sambil berkata, Nona kasir, kerjamu bagus sekali. Tuan pimpinan ingin memberi penghargaan dan mengangkat jabatanmu. Ternyata, anak muda itu adalah anak dari salah satu pemilik jaringan toko raksasa itu.
Dalam ayat-ayat bacaan kita hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan tentang kemurahan hati. Prinsip kemurahan hati yang diajarkan oleh Yesus adalah:
Pertama, kemurahan hati harus berdasarkan kerelaan dan ketulusan. Tidak ada motivasi ingin mendapat kembali apa yang sudah diberikan atau balasan dalam bentuk yang lain. Pemberian yang didasari motivasi untuk mendapatkan sesuatu balasan bukanlah pemberian yang tulus dan karena itu tidak termasuk kemurahan hati.
Kedua, kemurahan hati harus rela merugi. Kasir itu rela rugi karena ia bermurah hati kepada anak muda itu. Seorang yang bermurah hati tidak menghitung untung-rugi dalam perbuatannya. Sikap hitung-hitungan tidak akan pernah menjadikan kita orang yang bermurah hati. Saya kadangkala tidak tega menawar kepada tukang sayur atau buah karena tahu mereka sebenarnya untung tidak seberapa. Saya belajar bermurah hati.
Ketiga, kemurahan hati dinyatakan kepada orang yang tidak patut menerimanya. Jika kita berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita, kita tidak lebih baik daripada orang berdosa. Mereka juga melakukan hal yang sama. Kemurahan hati sejati justru dinyatakan kepada orang yang tidak tahu berterima kasih kepada kita atau bahkan musuh kita. Tentu ini sangat sulit dilakukan, tetapi inilah yang menyatakan kita adalah anak-anak Allah. Jika kita ingin menyerupai Bapa kita di sorga, bermurah hatilah.
(renunganhariankristen)
MURAH HATI ADALAH SIFAT ANAK-ANAK ALLAH. IA IKHLAS MEMBERI DAN RELA MERUGI TANPA MENUNTUT BALASAN.
Selamat beraktivitas,
Tetaplah hidup dalam kebenaran dan kekudusan Tuhan,
Tuhan Yesus memberkati!
0 komentar:
Post a Comment