the Voice of God

Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah. (Yeremia 33:6)

August 31, 2020

Hidup dalam Damai Sejahtera

Baca: Yesaya 48:12-22

"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti," (Yesaya 48:18)


Shalom,


Banyak orang berpikir damai sejahtera dapat diperoleh ketika ia memiliki harta melimpah, jabatan atau kedudukan yang tinggi, atau meraih kesuksesan tertentu dalam hidup ini, sehingga mereka berusaha sedemikian rupa agar harapan untuk merasakan damai sejahtera itu benar-benar terwujud. 

Mereka berpikir asal punya uang yang cukup, apa saja yang diinginkan pasti akan terlaksana, lalu mereka pergi menghibur diri ke tempat-tempat hiburan malam, hang out sampai pagi. Keinginannya hanya satu yaitu supaya hati terhibur dan stres hilang. Mungkin saja di tempat itu mereka bisa tertawa lepas sepanjang malam, tapi bukan berarti mendapatkan damai sejahtera sejati. Itulah damai sejahtera sesaat yang ditawarkan dunia, di mana banyak orang Kristen terjerat di dalamnya.

Di manakah kita menemukan damai sejahtera sejati itu? Tidak ada yang lain selain hanya dalam Yesus Kristus. Dunia boleh menjanjikan apa pun, tapi kesemuanya itu hanya sesaat dan berujung kepada kebinasaan kekal.

Bila saat ini kita sudah mulai kehilangan damai sejahtera dan merasakan kehampaan hidup, itu tandanya kita sedang jauh dari Sang Sumber damai itu. Kunci utama agar kita menikmati damai sejahera adalah selalu tinggal dalam hadirat Tuhan dan hidup dalam ketaatan. Ketika kita membangun keintiman dengan Tuhan serta menyediakan waktu untuk merenungkan firman-Nya siang dan malam, maka kasih-Nya akan selalu mengalir memenuhi hati kita. 

Firman Tuhan sarat dengan perintah, namun juga janji, dan janji Tuhan itu "ya dan amin". Setiap perintah dari Tuhan bukanlah suatu beban yang mengekang hidup kita.

Pilihan tetap ada pada kita. Dia memberikan kehendak bebas kepada kita untuk memilih. Memang bukanlah pekerjaan yang mudah untuk menjadi seorang yang taat karena daging kita akan terasa sakit "...roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). 

Namun damai sejahtera-Nya tersedia bagi orang-orang yang setia dan taat kepadaNya.

Firman-Nya dengan tegas mengatakan bahwa "Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik!" (Yesaya 48:22)

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan sambil mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah jaga jarak pakai masker sering mencuci tangan dengan sabun dan paling penting berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian amin.




August 28, 2020

Mengasihi melayani dan menopang (3M)



Baca: Markus 2:1-12

"ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang." (Markus 2:3)

Shalom,

Saling mengasihi, saling melayani dan saling menopang adalah sikap yang diperlukan untuk memperkuat sebuah tim, komunitas, persekutuan, pelayanan atau gereja. Sebuah tim, komunitas, persekutuan, pelayanan dan bahkan gereja, sekalipun memiliki program kerja yang bagus, tapi jika para anggotanya tidak punya kesatuan hati, tidak hidup rukun, berjalan sendiri-sendiri, tidak ada kerja sama, bersikap egois, tidak punya kepedulian satu sama lain, niscaya tujuannya tidak akan pernah tercapai, sebab ada tertulis:

 "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan." (Matius 12:25).

Ketika mendengar Tuhan Yesus datang ke Kapernaum banyak orang berdatangan ingin bertemu Dia dengan berbagai tujuan: ingin mendengarkan ajaran-Nya, ingin melihat dan mengalami mujizat dan sebagainya. 

Tak terkecuali empat orang yang menggotong orang yang menderita lumpuh. Karena tempat itu penuh sesak, "...sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak." (ayat 2), mereka tidak bisa membawa si lumpuh itu secara langsung kepada Tuhan Yesus. Namun mereka tidak kehilangan akal dan tidak menyerah begitu saja, "...mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring." (ayat 4). 

Tuhan Yesus melihat kegigihan dan iman mereka, itulah yang menggerakkan hati-Nya untuk bertindak. Dan akhirnya mujizat dinyatakan! Orang lumpuh itu pun berjalanlah!

Dari kisah ini kita bisa belajar tentang apa arti sebuah pelayanan yang sesungguhnya. Yang mendasari keempat orang rela melakukan sesuatu yang baik bagi si lumpuh adalah kasih. Sesungguhnya tidaklah terlalu sulit bagi mereka untuk menggotong, namun dibutuhkan kerjasama dan kekompakkan untuk menurunkan si lumpuh dari atap ke ruangan di mana Tuhan Yesus berada. 

Jika tidak kompak dan berhati-hati, resikonya sangatlah besar! Lebih penting lagi mereka melakukannya dengan ikhlas, tanpa tendensi apa-apa, terlihat di sepanjang kisah ini nama keempat orang itu tidak sekali pun disebutkan.

"Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6:2)

Selamat beraktivitas, anugerah Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL..amin.




August 27, 2020

Memelihara kasih persaudaraan

Baca: Ibrani 13:1-3

"Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat." (Ibrani 13:2)


Shalom,

Elemen terpenting dalam kehidupan orang percaya adalah kasih, sebab "...kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:7-8). Secara tegas Tuhan memberikan perintah utama kepada kita yaitu mengasihi-Nya dengan segenap hati, jiwa dan akal budi, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri (baca Matius 22:37-39).

Ayat nas di atas menyinggung tentang kasih terhadap sesama. Bukti kasih terhadap sesama harus dibuktikan melalui tindakan nyata, bukan hanya slogan. Kasih berarti memberi; ketika kita rela melepaskan apa yang ada di tangan kita, Tuhan akan rela pula melepaskan apa yang ada di tangan-Nya bagi kita.

 Maka dari itu Tuhan memberikan penekanan agar kasih persaudaraan itu semakin nyata dalam kehidupan orang percaya. Dikatakan, "Peliharalah kasih persaudaraan!" (ayat 1).

Apakah wujud kasih persaudaraan itu? Salah satunya adalah memberikan tumpangan kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan. Alkitab menyatakan bahwa orang yang suka memberi tumpangan sama seperti sedang menjamu malaikat-malaikat sorga. 

Banyak orang memiliki harta lebih namun sengaja menutup mata terhadap orang-orang di sekitar yang hidup dalam keterbatasan. Ataukah mungkin kita baru akan berbuat baik bila kita benar-benar melihat ada seorang malaikat yang tersesat dan membutuhkan pertolongan kita?

Tuhan menghendaki kita menyatakan kasih kepada orang-orang di sekitar dan harus dipraktekkan atau diwujudkan. 

Ketika kita berbuat baik: memberi makan orang lapar, memberi minum orang yang haus, memberi tumpangan, memberi pakaian, melawat dan mengunjungi orang yang menderita, sama artinya kita melakukan itu semua untuk Tuhan. Tertulis: "...segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40). Jadi jangan pernah menutup mata terhadap saudara kita yang sedang menderita.

Melayani Tuhan tidak harus melalui khotbah. Masih ada cara lain melayani Tuhan yaitu menolong dan memberi tumpangan kepada orang lain yang dalam kekurangan dan penderitaan.

Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.




August 26, 2020

Allah kita tak pernah meninggalkan kita


Baca: Mazmur 37:27-29

"...Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya." (Mazmur 37:28a)


Shalom,

Ada saat di mana kita pernah menghadapi situasi-situasi sulit yang dapat menyebabkan kita merasa sendiri, sepi, ditinggalkan, dan tak dipedulikan: 

Ada orangtua yang mulai terserang rasa sepi tatkala anak-anaknya sudah berumah tangga dan tidak lagi tinggal bersamanya; ada anak-anak yang harus menjalani hari-harinya dengan luka hati yang terus membekas karena ditelantarkan oleh orangtuanya; ada pula istri yang harus menanggung hidup yang teramat berat yang membuatnya menangis sepanjang malam, karena telah ditinggalkan atau dikhianati oleh suami tercinta yang pergi dengan wanita lain.

Contoh di atas menunjukkan bahwa rasa sepi atau merasa sendiri dapat melanda semua orang, tanpa terkecuali, dan tanpa mengenal usia dan status, terlebih-lebih ketika dihadapkan pada masalah berat dan tiada seorang pun dapat menolong. Dalam situasi seperti itu sikap mengasihani diri sendiri muncul dan kita pun mulai berpikir Tuhan telah meninggalkan kita dan tidak lagi peduli dengan keadaan kita.

Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut sehingga kita tidak lagi merasa sepi, sendiri dan ditinggalkan?

 1. Mendekatlah kepada Tuhan. Bangunlah keintiman dengan Tuhan secara personal melalui saat teduh setiap hari. Saat kita tinggal dekat dengan Tuhan melalui doa, kita akan merasakan ketenangan. Daud menyatakan "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." (Mazmur 62:2). 

Karena itu "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yesaya 55:6) dan nyatakanlah semua masalahmu, pergumulanmu, bebanmu dan keluh kesahmu kepada-Nya.

2. Pegang janji firman Tuhan. Adalah salah besar jika kita berpikir bahwa Tuhan meninggalkan kita dan tidak memedulikan kita. Justru kita yang seringkali meninggalkan Tuhan dan tidak lagi melibatkan Dia dalam hidup ini. Keberadaan orang percaya adalah berharga di mata Tuhan: "...engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau," (Yesaya 43:4), karena itu "...TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, dan milik-Nya sendiri tidak akan ditinggalkan-Nya;" (Mazmur 94:14).

"TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:19)

Rahasia Keberhasilan Hidup: Mencari Tuhan!

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan, dalam berkat Tuhan Yesus melindungi, menjaga kita sekalian IMANUEL...amin.




August 25, 2020

Kecaplah dan lihatlah kebaikan Tuhan


Baca: Mazmur 34:7-11

"Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!" (Mazmur 34:9)


Shalom,

Mazmur ini ditulis Daud bukan ketika ia sudah menjadi raja atas Israel, bukan pula saat berada dalam situasi yang baik dan tenang, melainkan saat ia melarikan diri dari kejaran Saul yang berusaha untuk membunuhnya.

Tragisnya lagi, saat lari ke daerah Filistin, raja Filistin mengenali dia sebagai pahlawan Israel yang telah membinasakan banyak perwira-perwira Filistin, sehingga raja itu pun berniat membunuhnya juga. Daud benar-benar dalam keadaan terjepit!

Ketika berada dalam situasi berat umumnya orang akan menjadi kalut, takut dan frustasi. Berbeda dengan Daud yang terus mengarahkan pandangannya kepada Tuhan dan mengingat-ingat akan kebaikan-Nya sehingga ia tetap bisa memuji-muji Tuhan. 

Ia sangat percaya bahwa Tuhan yang disembahnya adalah Tuhan yang tidak pernah berubah. Kalau dulu Tuhan menolong saat ia berhadapan dengan singa atau beruang yang berusaha untuk menerkam kawanan domba yang digembalakannya, kalau dulu Tuhan turut campur tangan saat ia berperang melawan musuh dan memberinya kemenangan, maka Tuhan yang sama pasti akan meluputkan dia dari pergumulan berat ini.

Karena itu dalam keadaan yang seakan tiada harapan Daud selalu mengingat betapa baiknya Tuhan itu dan berusaha untuk mengecap segala kebaikan-Nya.

 Kata"kecaplah" (Ibrani: ta'am) artinya merasakan, sedangkan kata "lihatlah" (Ibrani: ra'ah) artinya memperhatikan atau memeriksa. Yang perlu dirasakan dan diperhatikan adalah kebaikan Tuhan. Akhirnya Daud pun dapat berkata, "Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik." (ayat 11).

Ketika kita mengecap kebaikan Tuhan kita dapat merasakan betapa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ketika kita mengecap kebaikan Tuhan kita akan memahami bahwa janji Tuhan adalah ya dan amin, sehingga kita bisa kuat dan tegak berdiri sekalipun menghadapi terpaan badai. Oleh karena itu jangan hanya memandang kepada besarnya masalah, jangan terpaku pada kesulitan yang ada, tapi pandanglah kepada Tuhan yang tak pernah melepaskan tangan-Nya untuk menopang kita.

"Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!" (Mazmur 117:2).

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan, percayalah Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL....amin.




August 22, 2020

Rahasia keberhasilan hidup adalah mencari Tuhan


Baca: 2 Tawarikh 14:2-15

"Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah." (2 Tawarikh 14:4)


Shalom,

Rancangan Tuhan bagi orang percaya adalah rancangan hidup yang penuh dengan kemenangan dan hari depan yang berpengharapan. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11). 

Supaya rancangan Tuhan tergenapi dalam hidup ini kita harus terlebih dahulu mengerjakan apa yang menjadi bagian kita: "apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati," (Yeremia 29:13). Orang yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh pasti akan menemukan Dia, "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN." (Mazmur 9:11).

Sepanjang masa pemerintahan Rehabeam dan Abia terjadi kemerosotan rohani di Israel karena penyembahan berhala begitu meningkat dan berbagai tempat penyembahan berhala didirikan. 

Namun ketika Asa menjadi raja, ia mulai membersihkan Yehuda dari penyembahan berhala dan mendorong umat mencari Tuhan yang benar dan menaati perintah-perintah-Nya. Raja Asa "...melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya. Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala." (ayat 2-3), lalu mencari Tuhan dengan sungguh.

Kata "mencari Tuhan" ditulis sebanyak 29 kali dalam seluruh kitab Tawarikh ini, menunjukkan bahwa mencari Tuhan adalah faktor penting dalam kehidupan ini. Mencari Tuhan dengan sungguh berarti berbalik kepada Tuhan dengan segenap hati, punya rasa haus dan lapar akan kebenaran dan kehadiran Tuhan, taat mengikuti kehendak Tuhan, dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. 

Sebagai raja, sesungguhnya Asa punya otoritas dan kuasa, namun ia tidak mengandalkan apa yang dimiliki, melainkan mencari Tuhan dan mengandalkan-Nya. Karena kesungguhannya mencari Tuhan, apa yang dilakukan Asa berhasil: Zerah beserta tentaranya yang berjumlah sejuta orang dan tiga ratus keretanya dikalahkan.

Tuhan memberi upah kepada orang yang sungguh mencari Dia (baca Ibrani 11:6).

Selamat menikmati liburan akhir pekan bersama keluarga, Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL ..amin.




August 20, 2020

Firman Tuhan tidak kembali sia-sia


Baca: Yehezkiel 12:1-28

"Tidak satupun dari firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan ALLAH." (Yehezkiel 12:28)


Shalom,

Rasul Paulus menegaskan bahwa Injil adalah "...kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,... Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman.' " (Roma 1:16-17). 

Injil adalah buah pikiran atau isi hati Tuhan sendiri. Di dalamnya terkandung hikmat Tuhan, janji Tuhan, rencana Tuhan, jalan Tuhan, tuntunan, bimbingan dan pedoman hidup bagi orang percaya. Dikatakan: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16).

Seluruh jawaban dari permasalahan hidup yang dialami manusia ada di dalam firman Tuhan: mulai dari masalah yang sangat simple sampai kepada masalah yang paling rumit. Jadi tidak ada masalah yang tidak terselesaikan ketika kita menjadikan firman Tuhan sebagai pegangan hidup kita. 

Firman Tuhan adalah solusi terbaik. Daud mengalami pengalaman luar biasa bersama Tuhan. Di setiap pergumulan yang dihadapi ia senantiasa berpegang teguh pada firman Tuhan. "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Akhirnya terbukti bahwa "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46:2).

Serahkan semua permasalahan kepada Tuhan sebab Dia sama sekali tidak merasa terganggu. Abraham pun mengalami penggenapan janji Tuhan secara luar biasa, sekalipun janji itu tidak masuk akal. Tuhan berjanji bahwa keturunannya akan seperti bintang dan debu tanah banyaknya, padahal usia Abraham 100 tahun dan Sara 90 tahun ketika itu. Tetapi tiada yang mustahil bagi Tuhan, semua yang dijanjikan-Nya ditepati. 

Nantikanlah janji Tuhan dengan setia, jangan terpengaruh situasi dan keadaan, karena apa yang difirmankan Tuhan tidak akan pernah kembali dengan sia-sia.

"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal." (Ayub 42:2)

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan, teriring doa Tuhan Yesus kiranya melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.




August 19, 2020

Hidup di antara dua pilihan


Baca: Ulangan 30:11-20

"Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu," (Ulangan 30:19)


Shalom,

Setiap manusia yang hidup di atas muka bumi ini selalu diperhadapkan dengan pilihan-pilihan dalam hidupnya. Suka atau tidak suka kita harus memilih salah satu di antara dua pilihan yang ada. Tidak ada istilah kompromi antara memilih dan tidak, atau berdiri di tengah-tengah di antara dua pilihan yang ada. Kita harus memilih secara tegas karena pilihan kita menentukan masa depan hidup kita. 

Seperti halnya pada zaman Musa di masa Perjanjian Lama, bangsa Israel diperhadapkan dengan dua pilihan, yaitu: kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihan hidup ini juga berlaku bagi kita orang percaya yang adalah "Israel-Israel" rohani yang hidup di zaman sekarang ini.

Kita patut bersyukur karena kita punya Tuhan yang berlimpah dengan kasih, Ia tidak menciptakan manusia sebagai robot, tapi Ia memberikan free will (kehendak bebas) dan melengkapi dengan hikmat dan akal budi, supaya manusia dapat membedakan yang baik dan yang jahat; dan lebih dari itu, Tuhan juga sudah menyiapkan buku tuntunan dalam menjalani hidup, yaitu firman-Nya, tinggal apakah manusia mau mengikuti tuntunan firman Tuhan atau tidak.

Dunia saat ini sedang gencar-gencarnya menawarkan banyak hal yang berkenaan dengan kesenangan daging, dengan tujuan agar manusia bimbang dan memilih untuk hidup menuruti keinginan dagingnya daripada tunduk pada pimpinan Roh Tuhan. 

Saat-saat inilah kesungguhan kita dalam mengikut Kristus sedang diuji! Iman kita sedang diuji kemurniannya! Banyak orang terseret oleh arus dunia ini dan memilih kesenangan duniawi yang sifatnya sementara saja.

Untuk menuju kepada kehidupan kekal itu memang tidak mudah, ada harga yang harus dibayar, ada penyangkalan diri, itulah sebabnya sedikit orang mau menempuh jalan itu. 

Kristus berkata, "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." (Matius 7:13-14).

Pilihlah mulai dari sekarang: hidup benar menuntun kita kepada kehidupan kekal!

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan senantiasa berdoa kiranya Tuhan Yesus melindungi, menjaga kita sekalian IMANUEL... amin.





August 18, 2020

Berkat Kasih Setia Tuhan


Baca : Mazmur 5:1-8

"Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau." (Mazmur 5:8) 


Shalom,

Segalanya adalah karena berkat dari kasih setia Tuhan. Hidup, aktivitas, tempat tinggal, keluarga, kelegaan, dan tak terkatakan semua yang baik yang terjadi dalam hidup ini semuanya karena kasih setia Tuhan.

Tuhan sebagai "kasih" artinya kita percaya bahwa Dialah sumber segala yang baik yang kita alami dalam kehidupan ini sedangkan "setia" artinya bahwa Tuhan Allah tidak meninggalkan umat-Nya dengan alasan apa pun dan tidak untuk alasan apa pun. Bahkan ketika seseorang meninggalkan Tuhan, maka Tuhan terus setia berbuat baik kepadanya sambil menunggunya kembali ke dalam hubungan kasih dengan-Nya. 

"Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar." (Matius 5:45).

Pemazmur menyatakan imannya bahwa ia datang sujud menyembah di rumah Tuhan karena berkat kasih setia Tuhan yang dialaminya bahkan dari pernyataan imannya kita bisa mendengar ia berkata: "Aku datang ke rumah Tuhan karena berkat kasih setia Tuhan, dan datang ke rumah Tuhan itu sendiri adalah berkat."

Sikap datang ke rumah Tuhan adalah takut akan Tuhan. Takut artinya penuh rasa hormat, tetapi juga dalam rasa was-was supaya tidak datang dengan melanggar kekudusan Tuhan yang akan menyebabkan penghukuman Tuhan.

Takut akan Tuhan itu pun adalah berkat dari kasih setia Tuhan bagi yang mau dipeluk dan memeluk Tuhan yang pengasih.

"Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu." (1 Samuel 12:24)

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan, senantiasa berdoa kiranya Tuhan Yesus melindungi kita sekalian, IMANUEL amin.




August 17, 2020

Kemerdekaan Sejati



Baca: Yohanes 8:30-36

"Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." (Yohanes 8:36)


Shalom,

Hari ini kita memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan negara kita yang ke-75 Merdeka berarti bebas; bebas menentukan nasib bangsa sendiri tanpa adanya tekanan dari pihak lain, terlepas dari penjajahan bangsa asing. Pertanyaannya sekarang: sudahkah kita benar-benar menikmati kemerdekaan sejati? 

Secara lahiriah kita memang telah terbebas dari perbudakan dan penjajahan bangsa lain. Namun dalam hal rohani, apakah kita sudah benar-benar merdeka atau masih berada dalam 'kolonialisme' yang lain?

Sebagai orang percaya kita patut bersyukur, oleh pengorbanan Kristus di atas kayu salib kita beroleh pengampunan dosa dan "...dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran." (Roma 6:18); kita tidak lagi menjadi hamba (budak) dosa, melainkan menjadi hamba kebenaran. Jadi "...Kristus telah memerdekakan kita." (Galatia 5:1). 

Pengampunan dari Kristus ini merupakan kuasa yang memerdekakan kita secara menyeluruh, yang memungkinkan kita memiliki hidup berkemenangan dalam semua aspek hidup ini. Sayang, masih banyak orang Kristen terbelenggu dan diperbudak kuasa-kuasa lain, masih berada di bawah tipu daya iblis dan dunia ini: dikuasai roh dendam, sakit hati, kebencian, tamak akan uang, tradisi, okultisme dan lain-lain.

Kita hidup tidak sebagaimana seharusnya dikehendaki Tuhan. Kita yang telah dimerdekakan Kristus dari kuasa dosa dimaksudkan agar mengisi kemerdekaan itu dengan kehidupan yang benar dan berkenan kepada Tuhan, yang menghasilkan buah bagi kemuliaan namaNya. Namun kemerdekaan itu justru kita salah gunakan sebagai kesempatan melakukan dosa.

Ingatlah satu hal ini: kemerdekaan dari Kristus bukan sekedar melepaskan kita dari dosa, tetapi untuk memulihkan tujuan semua Allah menciptakan kita yaitu supaya kita hidup dalam kebenaran sehingga menjadi serupa dan segambar dengan Dia.

Tinggal dalam kebenaranNya itulah yang memerdekakan kita dari segala belenggu!

Selamat menikmati hari Kemerdekaan yang ke 75 tahun

" DIRGAHAYU NEGERIKU YANG TERCINTA INDONESIA "





August 16, 2020

Merdeka artinya tidak diperbudak lagi


Baca: Galatia 5:1-15

"Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan." (Galatia 5:1)


Shalom,

Haleluyah! Kita sebagai orang percaya yang juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI patut bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan Yesus, karea pada hari ini bangsa kita akan memperingati Hari Kemerdekaan pada hari senin 17 Agustus 2020 Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-75.

Di samping bersyukur, perlu sekali kita mengkaji ulang melalui firman Tuhan tentang arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Merdeka berarti secara fisik tidak ada bangsa lain yang menjajah lagi. Berbicara mengenai kemerdekaan juga tidak terlepas dari hal kelepasan, ketenangan, kedamaian, sukacita dan kesejahteraan. Selama 75 tahun bangsa Indonesia mengenyam kemerdekaan sudahkah kita benar-benar mengalami kemerdekaan yang sejati? Ini yang patut untuk kita renungkan.

Ada banyak sekali ujian dan cobaan menimpa bangsa ini: mulai dari banyaknya bencana alam yang terjadi, semakin meningkatnya tingkat kriminalitas, bahkan isu SARA yang mengarah kepada perpecahan dan ketidakharmonisan begitu marak terjadi. Sungguh sangat memprihatinkan! Firman Tuhan sudah memperingatkan: "Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih." (ayat 13).

Kemerdekaan tidak akan berarti apa-apa jika kemerdekaan yang telah diraih dengan penuh perjuangan oleh para pahlawan bangsa tersebut tidak diisi dengan hal-hal yang baik dan positif.

Pula dalam kekristenan, karena kita telah dimerdekakan oleh Kristus melalui pengorban-Nya di kayu salib, maka kita harus memiliki kesadaran tinggi untuk tidak mau diperbudak lagi oleh dosa. Karena itu kita harus mengerjakan keselamatan yang telah dianugerahkan Tuhan itu dengan hati yang takut dan gentar (baca Filipi 2:12).

Jangan sia-siakan kemerdekaan, tapi pergunakan kemerdekaan itu untuk hidup lebih berkenan kepada Tuhan!

Selamat hari minggu dan selamat beribadah bersama keluarga terkasih  IMANUEL...amin. 




August 14, 2020

Bersinar laksana bintang


Baca: Ester 2:1-18

"...gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai." (Ester 2:7)


Shalom,

Ester lahir dengan nama Ibrani "Hadassah"; nama Ester sendiri berasal dari bahasa Persia yang berarti "bintang". Ester adalah yatim piatu keturunan Benyamin yang dirawat dan diangkat anak oleh Mordekhai. 

"Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi;" (ayat 7a).

Dari latar belakang keluarganya sesungguhnya Ester punya alasan kuat memiliki self pity (mengasihani diri sendiri) yang tinggi karena ia sebatang kara. Namun itu tidak dilakukannya. Ia pun tumbuh menjadi seorang gadis yang bukan hanya cantik secara fisik tetapi juga cantik hatinya.

Semua tidak terlepas dari bimbingan dan didikan abang sepupunya yang tak pernah berhenti mendukungnya. Apa pun yang disuruhkan Mordekhai, tanpa keluh kesah, Ester taat melakukannya. Ketika raja hendak mencari permaisuri sebagai ganti Wasti, Ester pun turut mengambil bagian, atas dukungan abang sepupunya itu. Singkat cerita, ketika mengikuti seleksi calon permaisuri Ester lolos, bahkan terpilih menjadi permaisuri raja. "...sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti." (ayat 17).

Kunci keberhasilan Ester adalah, selain memiliki perawakan yang memang elok dan cantik, terutama sekali karena ia berkepribadian baik. Itulah yang membedakan dan menjadi nilai lebih dibandingkan wanita-wanita lain peserta kompetisi, sehingga hal itu menimbulkan rasa kagum dan sayang di mata Hegai, seorang sida-sida kepercayaan raja Ahasyweros yang ditugasi menjaga para wanita yang akan menjadi permaisuri raja (ayat 3). 

Sebelum diangkat menjadi permaisuri Ester pun harus melewati masa karantina layaknya pemilihan putri-putrian masa kini, bahkan prosesnya tidak singkat, yaitu 12 bulan (ayat 12).

Seringkali ketika dihadapkan pada suatu proses banyak dari kita cenderung berontak, tidak tahan dan lari, padahal melalui proses ini kita sedang dibentuk dan dipersiapkan Tuhan menuju kepada rencana-Nya yang indah. Proses itu memang sakit, tapi mendatangkan kebaikan bagi kita!

Karena memiliki kualitas hidup yang baik Ester terpilih menjadi permaisuri raja!

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan sambil mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah jaga jarak pakai masker sering mencuci tangan dengan sabun dan paling penting berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.




August 12, 2020

Kebaikan hati

Baca  : Filipi 4:1-5

"Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!" (Filipi 4:5)

Shalom,

Kebaikan hati yang diketahui semua orang sebaiknya lebih dipahami sebagai praktik hidup yang dialami secara langsung oleh orang di sekitar hidup ini dan bukan hanya pengakuan verbal yang sulit untuk dibuktikan.

Istilah kebaikan hati mengisyaratkan bahwa kebaikan yang dialami oleh orang yang dijumpai adalah sesuatu yang tulus dan bukan kebaikan yang bersifat sementara atau kebaikan yang sering disebut sebagai 'ada udang di balik batu'.

Kebaikan hati dikaitkan dengan kesadaran bahwa Tuhan sudah dekat. Berarti kebaikan hati itu ada dalam bingkai menyambut Tuhan yang akan segera hadir dan bukan dalam rangka mencari pujian.

Tuhan sudah dekat bisa berarti bahwa orang yang berhati baik adalah orang yang hidupnya sudah dekat dengan Tuhan tetapi juga berarti bahwa orang berhati baiklah yang bisa menyambut kehadiran Tuhan.

Tuhan yang sudah dekat itu akan segera hadir dalam hidup ini dan barang siapa yang kedapatan sebagai orang yang baik hati, maka ia menjadi orang yang diberkati, jasmani dan rohani sampai selama-lamanya, di dunia ini dan setelah perjalanan hidup di dunia ini telah selesai. 

"Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin" (Amsal 22:9)

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan sambil mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah jaga jarak pakai masker sering mencuci tangan dengan sabun dan paling penting berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.





August 11, 2020

Menghadapi masalah



Baca : Roma 8:1-18

Nas: Sebab aku yakin bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. (Roma 8:18)


Shalom,

Aisyah, anak berusia 8 tahun asal Medan, merawat ayahnya yang sakit di atas becak karena mereka tak memiliki tempat tinggal. Setiap hari ia bersama ayahnya berpindah-pindah karena takut diusir oleh warga. Aisyah terpaksa kehilangan masa kanak-kanak demi menolong ayahnya.

Meski demikian Aisyah tetap tegar menjalaninya bersama sang ayah semampu mereka. Ketika kisahnya menjadi viral, bantuan pun mengalir. Ayahnya bisa menjalani pengobatan dan Aisyah pun bisa kembali sekolah.

Setiap kita punya pergumulan dan derita masing-masing. Namun tidak semua bisa merespons pergumulan ataupun penderitaan itu secara positif. Paulus menasehatkan, agar sebagai anak-anak Allah kita tetap memiliki pengharapan dalam menghadapi penderitaan apa pun. Sebab pada akhirnya kemuliaan akan diterima oleh mereka yang menaruh harapnya kepada Tuhan.

Paulus juga mengungkapkan bahwa semua makhluk merasakan derita karena dosa. Karena dosa hubungan Allah dan manusia rusak, hubungan sesama manusia rusak, hubungan manusia dengan alam semesta pun rusak. 

Kerusakan akibat dosa masih terus berlangsung hingga kini. Karena itu manusia mengeluh betapa beratnya hidup di dunia ini. Paulus mengibaratkan keluhan itu seperti seorang ibu yang menghadapi sakit bersalin (ay. 22).

Namun seperti Aisyah dan sang ayah yang tegar menghadapi deritanya, mari hadapi setiap derita kita dengan pengharapan. Sebab penderitaan adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup ini. Bagi mereka yang mengasihi Tuhan, di balik setiap derita Tuhan punya rencana yang indah. 

Melarikan diri dari masalah tidak akan mengurangi atau menghilangkan bobot masalah. Masalah harus dihadapi sebab setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan tetaplah berdoa kiranya Tuhan Yesus melindungi kita sekalian, IMANUEL... amin.





August 10, 2020

Prinsip hidup percaya bukan melihat


Baca: Roma 10:4-15

"Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." (Roma 10:11)


Shalom,

Manusia seringkali memerhatikan dan menilai baik buruknya segala sesuatu dari pandangan mata jasmaninya, kemudian disampaikan ke dalam pikiran, dan apa yang ada di dalam pikiran itulah yang akhirnya menjadi sebuah kesimpulan dan juga tindakan. Semua tindakan yang berlandaskan pada apa yang kelihatan oleh mata ternyata seringkali menipu dan menjadi faktor penyebab kegagalan hidup seseorang.

Lot adalah contoh orang yang melihat dan menilai sesuatu dari apa yang tampak oleh mata: "Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --" (Kejadian 13:10). Akhirnya? Alkitab mencatat bahwa Lot harus menelan pil pahit sebagai akibat kesalahannya dalam membuat pilihan. "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." (Amsal 14:12).

Yakobus juga menulis demikian: "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:14-15). Tak bisa dipungkiri, kedagingan kita selalu tertarik kepada apa yang tampak indah oleh mata, padahal itu hanya sementara dan sia-sia: dan karena terlalu terfokus terhadap apa yang kelihatan akhirnya kita pun menjadi tak berdaya, sementara apa yang tidak terlihat oleh mata jasmani yang sesungguhnya bernilai kekal justru seringkali kita abaikan. Hal itu menunjukkan bahwa kedagingan kita ini terlalu lemah, alias tidak kuat menghadapi segala tantangan dan godaan yang ada.

Oleh karena itu Tuhan Yesus memeringatkan, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Di segala keadaan, biarlah kita senantiasa menggunakan mata iman, memandang kepada Tuhan, percaya kepada-Nya, dan mengandalkan Dia sepenuhnya!

Sebagai orang percaya, sudahkah kita menerapkan prinsip hidup yang Alkitab ajarkan: 

hidup karena percaya, bukan karena melihat? (baca 2 Korintus 5:7)

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan dan senantiasa berdoa, berserah pada Tuhan Yesus utk melindungi kita sekalian IMANUEL.. amin.





August 08, 2020

Umat pilihan menikmati kebaikan setiap hari


Baca: Mazmur 65:1 14

"Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah Mu, di bait Mu yang kudus." Mazmur 65:5


Shalom,

Kita patut berbangga hati dan bersyukur kepada Tuhan karena status kita adalah umat pilihan Tuhan, sebab "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu." (Yohanes 15:16a). Pemazmur menyatakan bahwa orang yang dipilih Tuhan pasti akan mengalami kebaikan dari Tuhan:

"Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan Mu, jejak Mu mengeluarkan lemak;" (Mazmur 65:12). Mahkota adalah simbol tradisional dalam bentuk tutup kepala yang dikenakan oleh raja atau ratu sebagai lambang kekuasaan, legitimasi, keabadian, kejayaan, kemakmuran.

Siapa yang menjadi raja dalam hidup Saudara? Jika kita menjadikan Kristus sebagai Raja yang bertakhta di dalam kehidupan kita, artinya kita memercayakan hidup ini sepenuhnya di bawah otoritas Raja di atas segala raja, maka Ia akan bertanggung jawab penuh atas hidup kita. Tuhan bukan hanya melindungi dan menjaga kita, tapi Dia juga akan mencurahkan berkat berkat Nya: " jejak Mu mengeluarkan lemak;" (Mazmur 65:12).

"Lemak" berbicara tentang berkat atau kelimpahan, suatu keadaan yang subur dan berlimpah limpah. Adalah sukacita besar karena kita bukan hanya dipilih, tapi juga dilayakkan untuk mendekat kepada Tuhan. Inilah hak istimewa orang percaya! Hal ini dimungkinkan karena pengorbanan Kristus di kayu salib (Efesus 2:13); dan terhadap orang orang pilihan Nya yang tinggal dekat Dia, Ia akan menyatakan kebaikan Nya, bukan hanya pada waktu waktu tertentu atau suatu periode tertentu, melainkan setiap hari di sepanjang tahun, " memahkotai tahun dengan kebaikan Mu," 

Dengan demikian tidak ada istilah "hari baik atau hari tidak baik" bagi umat pilihan Tuhan, sebab semua hari adalah baik, " tak habis habisnya rahmat Nya, selalu baru tiap pagi;" (Ratapan 3:23).

Kebaikan Tuhan dinyatakan atas diri orang percaya yang mau berjalan bersama Nya, artinya kita harus mengikuti ke mana pun Tuhan melangkah, sebagaimana komitmen Ayub: "Kakiku tetap mengikuti jejak Nya, aku menuruti jalan Nya dan tidak menyimpang." (Ayub 23:11). Ini berbicara tentang kesetiaan dan ketaatan.

Hari hari umat pilihan Tuhan adalah hari yang dipenuhi dengan kebaikan Tuhan!

Selamat menikmati liburan akhir pekan bersama keluarga tercinta  dalam anugerah Tuhan dan tetaplah berjaga serta berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.





August 07, 2020

Waktu tak terduga


 Baca:  Matius 24:37-44

"Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar."


Shalom,

Pada waktu kedatangan-Nya yang pertama ke dunia Kristus datang sebagai Anak Manusia, namun pada waktu Dia datang untuk kedua kalinya kelak, Dia datang sebagai Tuhan yang Mahakuasa.  Dahulu Kristus datang sebagai Anak Domba, sebentar lagi Dia akan datang sebagai Singa Yehuda, seperti tertulis:  

"Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."  (Wahyu 5:5).  

Kristus datang sebagai Raja atas segala raja dan Tuhan atas segala tuhan.

Kedatangan Kristus yang pertama adalah untuk menyelesaikan misi dari Bapa yaitu untuk menebus dosa umat manusia, kelak Dia akan datang untuk menghakimi orang yang berdosa, tetapi 

 "...tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." 

Responsnya?  Mereka tetap bersikap acuh tak acuh dan menganggap remeh peringatan Nuh.  Mereka bukannya segera bertobat, tapi perbuatan jahatnya semakin menjadi-jadi!  Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh orang-orang  di zaman sekarang ini, tak peduli dengan perkara-perkara rohani dan tetap saja hidup memuaskan keinginan hawa nafsunya.  Pikirnya:  "Urusan bertobat itu nanti saja!"

"Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."  Matius 24:44

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan senantiasa berdoa kiranya Tuhan Yesus melindungi kita sekalian amin.





August 06, 2020

Tangan Tuhan sanggup menopang


Baca:  Mazmur 98:1-9
"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus."  Mazmur 98:1

Shalom,

Saat-saat ini, semua orang dikejutkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia ini:  bencana alam, wabah penyakit dsb, yang tiba-tiba datang menyerang.  Semua itu diluar prediksi manusia!  Tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari.

     Sebagai orang percaya, tak perlu berkecil hati, karena kita memiliki Tuhan yang besar, yang kuasa-Nya tidak pernah berubah, Dia berjanji akan menyertai kita sampai kesudahan zaman.  Tuhan berkata:  "Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah,..."  (Maleakhi 3:6).  

Karena Tuhan tidak berubah, kita dapat menjadikan Dia sebagai tempat perlindungan,  "...dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!"  (Ulangan 33:27).  Lengan Tuhan yang kekal adalah tempat yang aman dan benteng yang kuat bagi setiap orang yang mencari perlindungan kepada-Nya, 

 "...Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!"  (Yeremia 32:17).  Seberapa besar pun masalah di dalam hidup ini, kita harus percaya bahwa Tuhan yang kita sembah adalah
 Tuhan yang berkuasa, yang sanggup menolong dan memulihkan kita, karena tidak ada yang terlalu sukar bagi-Nya. 

 Tuhan dapat menciptakan dan menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini, karena itu bergantunglah penuh pada lengan-Nya yang kekal.

     Karena kuasa Tuhan tidak berubah adanya maka mujizat-Nya juga masih ada sampai detik ini, artinya Tuhan masih memiliki kuasa untuk menciptakan segala sesuatu dengan lengan-Nya yang perkasa itu;  Tuhan masih sanggup melakukan perkara-perkara yang besar dan ajaib: 

 "Mungkinkah tangan-Ku terlalu pendek untuk membebaskan atau tidak adakah kekuatan pada-Ku untuk melepaskan?

 Sesungguhnya, dengan hardik-Ku Aku mengeringkan laut, Aku membuat sungai-sungai menjadi padang gurun; ikan-ikannya berbau amis karena tidak ada air dan mati kehausan."  (Yesaya 50:2).

"Mungkinkah tangan-Ku terlalu pendek untuk membebaskan atau tidak adakah kekuatan pada-Ku untuk melepaskan? Sesungguhnya, dengan hardik-Ku Aku mengeringkan laut, Aku membuat sungai-sungai menjadi padang gurun; ikan-ikannya berbau amis karena tidak ada air dan mati kehausan."  (Yesaya 50:2).

"Punya-Mulah lengan yang perkasa, kuat tangan-Mu dan tinggi tangan kanan-Mu."  Mazmur 89:14

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan, tetap sehat, selalu berdoa, IMANUEL..amin.




August 05, 2020

Berkat saat merenungkan Firman


Baca: Mazmur 119:97-104
"Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." (Mazmur 119:97)

Shalom,

Firman Tuhan sangat penting bagi kehidupan orang percaya. Tanpa firman-Nya langkah kaki kita akan tersesat. Hal itu disadari oleh Daud sehingga ia berkata, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Adalah mutlak bagi kita untuk senantiasa membaca, meneliti dan merenungkan firman-Nya setiap hati.

Cukupkah waktu yang kita sediakan untuk merenungkan firman Tuhan? Ataukah kita membaca firman-Nya hanya saat berada di gereja atau perseketuan, sedangkan di luar itu kita sama sekali tidak pernah menyentuh Alkitab kita?

 Sesungguhnya, daripada berhari-hari yang disediakan Tuhan kita habiskan untuk perkara sia-sia atau obrolan yang tidak ada faedahnya, alangkah bijaknya bila kita menyediakan waktu untuk membaca serta merenungkan firman-Nya senantiasa, "...karena hari-hari ini adalah jahat." (Efesus 5:16b)

Mengapa kita harus menyukai firman Tuhan? Karena saat kita membaca serta merenungkan firman-Nya kita akan mendapatkan hal-hal baru atau nilai-nilai moral yang tidak kita peroleh saat kita membaca buku-buku pengetahuan lainnya. Di dalam Alkitab tertulis banyak janji Tuhan, di mana janjinya adalah "...janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:7). 

Setiap anak Tuhan yang hidupnya berkenan kepada-Nya pasti akan menikmati janji-janji itu seperti tertulis "...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3).

Dengan merenungkan firman-Nya kita semakin mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan, kita tahu tentang hal-hal apa yang harus kita tinggalkan, karena segala perbuatan yang bertentangan atau melanggar firman-Nya adalah dosa, dan "...upah dosa ialah maut," (Roma 6:23a).

 Oleh karena itu kita harus tunduk dan mau dipimpin oleh Roh, bukan hidup menurut kehidupan daging dan berkompromi dengan dosa. Manusia lama harus kita tinggalkan!

Jangan tunda-tunda waktu lagi untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan!

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan kerjakan Firman Tuhan dan tetap berdoa kiranya Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.




August 04, 2020

Penyertaan Tuhan kunci keberhasilan


Baca: Kejadian 39:1-23
"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu." (Kejadian 39:2)

Shalom,

Betapa pentingnya penyertaan dan kehadiran Tuhan dalam hidup orang percaya! Tak bisa dibayangkan apa jadinya hidup kita ini tanpa Tuhan yang menyertai dan menuntun langkah-langkah kita. Yusuf adalah contoh orang yang mengalami penyertaan Tuhan di sepanjang hidupnya. Zaman dahulu bila orang dijual kepada pihak lain untuk dijadikan budak, bisa dipastikan nasib buruklah yang akan menimpa hidupnya, karena si tuan yang membeli budak itu akan berlaku semena-mena.

Yusuf pun demikian, harus melewati masa-masa sulit karena statusnya sebagai budak. Tetapi semua yang terjadi atas dirinya bukanlah malapetaka, bahkan sebaliknya ia dibuat selalu berhasil dalam apa yang dikerjakannya karena Tuhan menyertainya. "Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya, maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf." (ayat 3-4).

Penyertaan Tuhan atas diri Yusuf benar-benar nyata, sama seperti janji Tuhan terhadap Yakub, ayahnya: "Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." (Kejadian 28:15).

Namun sebelum semua ini dapat dinikmati, Yusuf harus terlebih dahulu mengalami proses "peremukan" dari Tuhan melalui tekanan demi tekanan, masalah demi masalah yang serasa tiada berujung, juga melalui orang-orang di sekitarnya; saat itulah karakter Yusuf dibentuk. Sakit secara daging, tapi merupakan bagian dari rencana Tuhan.

"Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula." (Ayub 5:18)

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan dan tetaplah berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian amin.





August 03, 2020

Bersedia mengerjakan Amanat Agung


Baca:  2 Timotius 4:1-8
"Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran."  (2 Timotius 4:2)

Shalom,

Alkitab menyatakan bahwa Kristus datang ke dunia  "...bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."  (Matius 9:13).  Ini menunjukkan bahwa Kristus datang ke dunia untuk mengemban Misi Bapa, yaitu menyelamatkan manusia yang berdosa;  dan Kristus pun menyelesaikan Misi Bapa ini sampai tuntas, bahkan  "...dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."  (Filipi 2:8).  

Kristus rela mengorbankan nyawa-Nya karena Ia tahu bahwa tidak ada jalan lain bagi manusia untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga;  kehidupan kekal menjadi suatu kepastian karena kutuk dosa telah dipatahkan.

     Sekarang ini Kristus telah mempercayakan Amanat Agung ini kepada setiap kita yang percaya!  "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."  (Markus 16:15-16).  Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak pergi, sebab Tuhan telah memberikan kuasa Roh Kudus-Nya untuk menyertai pelayanan kita.  

Namun sayang, tidak semua orang percaya merespons panggilan Tuhan ini dengan berbagai dalih:  belum siap, bukan lulusan sekolah Alkitab, tak mau jadi fulltimer.  Mereka juga berpikir bahwa mengerjakan Amanat Agung ini penuh dengan tantangan dan berisiko:  ditolak, dicemooh, dibenci, dianiaya dan sebagainya.

     Mengerjakan Amanat Agung Tuhan tidak harus pergi ke tempat yang jauh, di daerah terpencil, pegunungan, pelosok atau pedalaman.  Kita bisa mulai dari lingkungan terdekat:  keluarga, kerabat  (saudara), sahabat, teman, rekan kerja/bisnis, tetangga.

Selagi ada kesempatan, mari kita bekerja di ladang Tuhan, sebab kedatangan-Nya sudah sangat dekat. 
Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan, tetap jaga kesehatan terlebih senantiasa berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL..amin.




August 01, 2020

Reputasi seorang pelayan


Baca:  Kisah Para Rasul 6:1-7
"Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,"  Kisah 6:3

Shalom,

Melayani Tuhan adalah pekerjaan yang sangat mulia dan itu adalah anugerah Tuhan yang luar biasa.  Karena tugas melayani Tuhan adalah mulia, maka kita yang sudah dipercaya Tuhan untuk terlibat dalam pelayanan, di mana pun berada dan apa pun bentuknya, tidak boleh mengerjakan tugas tersebut sekehendak sendiri atau asal-asalan.

 Itulah sebabnya rasul Paulus sangat berhati-hati dalam memilih dan menetapkan orang-orang yang hendak dipercaya untuk melayani jemaat Tuhan!  Secara kuantitas atau ditinjau dari jumlahnya, orang-orang yang telah bertobat dan percaya kepada Kristus memang sangat banyak, namun tidak semua orang layak dan bisa dipilih menjadi mitra kerja di ladang Tuhan.  Akhirnya dari sekian banyak orang yang mengikut Kristus hanya 7 orang saja yang dipilih dan dipercaya untuk mengemban tugas sebagai pelayan Tuhan. 

 Rasul Paulus menyatakan syarat utama untuk menjadi pelayan Tuhan adalah terkenal baik dan penuh Roh Kudus.  Terkenal baik berbicara tentang reputasi seseorang di mata orang lain atau nama baik.  Ada tertulis:  "Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas."  (Amsal 22:1).

 Terkenal baik berarti memiliki kehidupan yang bisa dijadikan panutan atau teladan, sebagaimana yang Paulus nasihatkan kepada Timotius,  "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."  (1 Timotius 4:12).  Ini menjadi PR yang tidak mudah bagi para pelayan Tuhan!  Sebelum kita melangkah lebih jauh mengerjakan apa yang Tuhan percayakan, marilah kita terlebih dahulu menjaga hidup kita dengan sungguh-sungguh, sebab hidup kita ini seperti surat yang terbuka, yang bisa dibaca oleh semua orang.  Jika kita masih hidup dengan cara-cara dunia dan tidak menghasilkan buah-buah pertobatan, sia-sialah pelayanan kita di hadapan Tuhan dan juga di hadapan manusia.

Jangan sampai keberadaan kita sebagai pelayan Tuhan malah menjadi batu sandungan bagi orang lain, alias tak bisa menjadi berkat.

Selamat menikmati liburan akhir pekan bersama keluarga terkasih dan tetaplah berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian, IMANUEL... amin.




Santapan Rohani Our Daily Bread Ministries

BACA RENUNGAN - ARTIKEL LAINNYA