KESEMBUHAN
By : BP
I. Apakah Allah mau engkau disembuhkan?
II. Firman “Kesembuhan”
III. Prinsip Pujian
IV. Mempersiapkan diri untuk menerima mujizat
V. Dari manakah datangnya penyakit ?
VI. Mengapa doa kita tidak dijawab ?
_______________________________
VI. Mengapa doa kita tidak dijawab ?
Saya teringat pada pengalaman pertama saya ketika saya pergi ke Happy Ralphs, sebuah taman yang indah yang dipenuhi dengan burung-burung berterbangan di Niagara. Ketika saya turun dari sebuah bukit dengan keluarga saya, saya melihat sebuah sungai kecil yang sangat indah di sebelah sana. Saya mengagumi ciptaan Tuhan ini dan ingin sekali meyeberangi sungai itu tanpa menjadi basah.
Maka kami semua mencari jalan bagaimana mencapai sisi yang lain ke bagian sungai yang lebih kecil. Anak-anak saya berhasil mendapatkan cara bagaimana menyeberanginya, bagaimana itu mungkin? Saya bertanya ke mereka dan mereka menunjukkan ada banyak batu-batu yang memungkinkan untuk dipijak, dan kami menyeberangi sungai dengan selamat!
Sebelumnya saya merasa tidak ada jalan mencapai tujuanku, sepertinya tidak ada orang yang bisa membantuku. Kenyataannya adalah saya sendiri yang menghambat tujuanku dan membatasi pandangan disekelilingku. Kalau saja saya melihat sedikit kedepan, saya akan mendapatkan solusi terhadap dilema yang saya hadapi.
Seringkali kita sendirilah musuh diri kita, Kita membatasi Allah dan dan jawabannya kepada kita dan bahkan seringkali melalaikan untuk mengetahui bahwa Allah sudah membantu kita.
Ini menuntun saya kepada suatu pertanyaan : Apakah hambatan itu menyebabkan kita membatasi kesembuhan ilahi? Itu sama sepeti ketika saya seperti dibutakan untuk mencari jalan bagaimana cara menyeberangi sebuah sungai, ada banyak hambatan-hambatan yang menghalangi kita untuk diberkati Tuhan dengan kuasa kesembuhanNya? Mari kita kembali kepada Firman Allah, disanalah kita akan mendapatkan kebenarannya.
Hambatan 1 : Mencobai kemampuan Tuhan
Hambatan 2 : mengharapkan suatu tanda yang lebih dari janji Tuhan
Hambatan 3 : Lebih percaya kepada Dokter daripada Tuhan
Hambatan 4 : Berdosa melanggar Tuhan
Hambatan 5 : Dosa yang tidak diakui
Hambatan 6 : Tidak mau mengampuni
Hambatan 7 : Ketakutan
Hambatan 8 : Memusatkan pada persoalan dan gejala
Hambatan 9 : Mencari kesembuhan lain daripada kesembuhan iIahi
Hambatan 10 : Waktu kita di dunia telah berakhir
Hambatan 11 : Tidak mempedulikan tubuh
Hambatan 12 : Tidak sabar
Hambatan 13: Tidak membangun iman
Hambatan 14 : Kurang berdoa dan berpuasa
Hambatan 15 : Kurang pengertian terhadap penebusan dosa oleh Kristus
Hambatan 16 : Mengabaikan pelayanan Tuhan di gereja
Hambatan 17 : Tidak percaya akan janji Tuhan
Hambatan 1 : Mencobai kemampuan Tuhan
Lukas 23:8
Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.
Matius 27:42
"Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
Kedua ayat tersebut menunjukkan bahwa orang-orang itu mencobai kemampuan Yesus untuk menunjukkan suatu mujizat dan mereka tidak akan mendapatkannya. Keinginan tahu mereka tidak dipuaskan. Raja Herodes selalu tertarik kepada mujizat dan ingin sekali Yesus mendemonstrasikan salah satu mujizat. Orang-orang termasuk kaum Parisi juga menginginkan Yesus untuk berbuat mujizat juga, tetapi mereka itu tidak tulus.
Tuhan tidak memandang perlu uintuk membuktikan diriNya. Dia itu Sang Pencipta. Dia itu penyelamat kita. Dia mengasihi kita! Apa lagi yang kita perlukan?
Ibrani 11:6
"Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
Tanpa iman kepada Allah, kita membodohi sendiri kalau kita menginginkan sesuatu dari Tuhan. “Tuhan aku mau ini, beri aku ini….. tetapi ini bukan cara Tuhan. Cara Tuhan adalah :
Yohanes 3:16-17
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Firman ini sangat berbeda dengan mentalitas dunia. Dunia selalu menginginkan menerima sesuatu secara konstan. Tetapi cara Tuhan sebaliknya, Dia memberi, tetapi Dia hanya memberikan suatu karunia yang baik untuk kita seperti keselamatan kekal, kedamaian di hati, persahabatan dll.
Matius 7:11-12
7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Hambatan 2: Mengharapkan suatu tanda yang lebih dari janji Tuhan
Yohanes 5:2-3
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
Banyak orang sakit mengelilingi Kolam Betesda, Perhatian mereka ke goncangan air kolam, mereka percaya siapa yang paling dulu masuk ke kolam segera sesudah goncangan air itu, maka ia akan sembuh apapun penyakitnya. Mereka semuanya menantikan suatu tanda, tanda dari air itu. Bagian yang paling menyedihkan dari cerita ini adalah, tidak ada yang tahu siapa yang telah sembuh atau tidak, banyak sekali orang-orang yang terjun ke kolam itu sesaat ada tanda di kolam. Ini Terlalu banyak kegemparan dan keributan walaupun tidak terjadi seorangpun yang disembuhkan disana, tidak ada seorangpun yang tahu tentang itu dan apakah mereka itu disembuhkan atau tidak juga tidak ada yang tahu.
Yesus mendatangi kerumunan orang di sekitar kolam itu, hal yang menyedihkan tidak ada yang tahu akan kehadiranNya ditempat itu. Mereka terlalu disibukkan untuk menunggu tanda dari kolam. Sang penyembuh ada diantara mereka, tetapi mereka lebih suka untuk mendapati tanda yang belum tentu menyembuhkan mereka.
Hanya ada satu orang yang melihat Yesus. Ketika Yesus bertanya kepadanya Yohanes 5:6
"Maukah engkau sembuh?" Perlu waktu sebentar untuk mendapat jawaban dari orang sakit itu, dan selanjutnya diapun disembuhkan hanya oleh Yesus. Sebelumnya dia hanya terfokus pada sebuah tanda keajaiban, tetapi dia lupa apa yang sungguh dicarinya.
Yohanes 4:48
Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya."
Seorang pegawai istana mendekat datang kepada Yesus supaya menyembuhkan anaknya, dia menginginkan suatu tanda. Tidak ada tanda yang menyembuhkan anaknya. Sebagai seorang ayah dia hanya perlu mempercayai Firman Yesus, ketika dia meyakini hal itu, maka segera anaknya itu disembuhkan.
Penumpangan tangan, pengurapan minyak, kotbah secara propetik itu bukanlah tanda, yang bisa menyebabkan orang sakit disembuhkan. Kita tidak boleh memfokuskan terhadap hal-hal tersebut. Kita tidak boleh mendasarkan bahwa kesembuhan itu terjadi karena penumpangan tangan, pengurapan minyak dan sebagainya, kita akan kecewa bila mempercayai hal-hal tersebut. Hanya Yesus yang bisa menyembuhkan, ini yang harus kita percayai.
Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Anda memerlukan iman dalam kesembuhan? Bacalah Firman Tuhan
Anda ingin percaya kepada Tuhan yang Maha Kasih itu? Pelajarilah FirmanNya.
Hambatan 3: Lebih percaya kepada Dokter daripada Tuhan
Lukas 8:43
Adalah seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan dan yang tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun.
Pada masa itu, penyakit yang diderita perempuan itu masih merupakan misteri dan belum ada obatnya, dia sudah pergi ke banyak dokter. Tetapi tidak ada satupun dokter yang bisa menolongnya. Dia telah melakukannya selama 12 tahun untuk berobat dan tidak berhasil. Ketika dia mendengar tentang Yesus dan kuasa kesembuhanNya, dia sadar bahwa hanya Yesus yang mampu menyembuhkan dia.
Lukas 8:44
Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya.
Siapa yang menyembuhkan perempuan itu? Jubah Yesus? Bukan,
Kuasa Yesus yang menyembuhkannya!
Ini ironis sekali, ketika kita mengalami sebuah masalah, kita ini selalu mencoba untuk mengatasinya sendiri. Ketika usaha-usaha itu gagal, baru kita datang kepada Yesus. Apakah ini menunjukkan iman kita kepada Tuhan kita? Seharusnya tidak demikian, bukan? Mempercayai Yesus lebih dahulu?
Tidak ada salahnya kita pergi kepada dokter untuk mencari kesembuhan. Kesembuhan adalah suatu karunia dari Tuhan,
1 Korintus 12: 28
Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul,
kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan” Tuhan bisa memakai seorang dokter untuk menjadi saluran proses kesembuhan. Jadi tidak ada salahnya kita mempercayai Allah dalam proses penyembuhan itu.
Ada kisah yang menyatakan apabila kita tidak menyandarkan kepada Tuhan tetapi lebih menyandarkan kepada kekuatan manusia untuk kesembuhan :
2 Tawarikh 16:12-13
16:12 Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya Asa menderita sakit pada kakinya yang kemudian menjadi semakin parah. Namun dalam kesakitannya itu ia tidak mencari pertolongan TUHAN, tetapi pertolongan tabib-tabib.
16:13 Kemudian Asa mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya. Ia mati pada tahun keempat puluh satu pemerintahannya,
Asa tidak menunjukkan bahwa dia punya iman kepada Tuhan, bukan? Dia lebih percaya kepada tabib-tabib. Maka apa yang dia dapatkan?
Yeremia 17:5
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Pergi ke dokter itu penting, keberadaan dokter itu penting. Lukas adalah seorang penulis Injil dan dia adalah seorang dokter. Sebagai seorang dokter dia berserah kepada Tuhan, karena kuasa kesembuhan itu milik Allah. Raja Asa berdosa karena lebih mengandalkan kekuatan tabib-tabib daripada meminta pertolongan kepada Tuhan, ini yang menyebabkan dia terhambat untuk menerima kesembuhan.
Hambatan 4 : Berdosa melanggar Tuhan
1 Korintus 5 : 1, 4-5
5:1 Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.
5:4 Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita,
5:5 orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.
Salah satu jemaat Korintus hidup dalam dosa yang heboh. Dia melakukan incest dengan tidur dengan istri ayahnya. Tetapi gereja lebih memilih diam terhadap kasus itu. Maka Paulus menuliskan surat teguran kepada Jemaan di Korintus ini.
2 Korintus 2:6-7
2:6 Bagi orang yang demikian sudahlah cukup tegoran dari sebagian besar dari kamu,
2:7 sehingga kamu sebaliknya harus mengampuni dan menghibur dia, supaya ia jangan binasa oleh kesedihan yang terlampau berat.
Selanjutnya orang yang sakit ini tertekan oleh peraturan-peraturan yang keras, dan bahkan dia mencoba untuk melakukan yang yang bukan-bukan dalam kehidupannya. Maka Paulus menuliskan surat lagi dan meminta kepada jemat-jemaat yang lain di Korintus untuk memberi pengampunan pada orang ini. Tidak ada kesembuhan tanpa sebuah pengampunan.
Jadi keadaannya haruslah begini, orang yang sakit itu perlu bertobat dan minta pengampunan dari Tuhan. Dia juga perlu pengampunan dari orang-orang disekitarnya yang telah mencibir dan memandang dia bersalah karena perbuatannya dahulu. Maka selanjutnya kesembuhan dapat terjadi.
Hambatan 5 : Dosa yang tidak diakui
Yakobus 5:16
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Ini sungguh menarik bahwa Yakobus mengajak kita disini untuk saling mengakui dosa kita terhadap orang-orang sekeliling kita, dan setelah itu berdoa untuk kesembuhan. Kesembuhan tidak akan terjadi tanpa adanya pengakuan dari dosa yang tersembunyi.
Ingatlah bahwa kita tidak boleh mengasumsikan bahwa seseorang yang sakit itu diakibatkan oleh dosanya (baca kembali ke bagian : Darimanakah datangnya penyakit). Firman Tuhan secara jelas menyatakan bahwa penyakit tidak selalu datang karena dosa-dosa kita.
Ketidakmauan untuk mengakui dosa, adalah hambatan bagi proses kesembuhan dari orang itu. Ini ada ilustrasi cerita dari Chuck Swindol :
Pasangan suami istri telah menjadi retak, mereka tidak lagi bisa menjalin hubungan yang sudah buruk itu, setahun setelahnya mereka berpisah dan menjadi orang asing bahkan bermusuhan sehingga tidak lagi dapat hidup serumah. Secara manusia tidaklah mungkin keadaan itu direkonsiliasi. Perasaan masing-masing mereka disakiti, terlalu banyak kata-kata buruk yang terucapkan. Kasih diantara mereka telah berubah menjadi kebencian.
Setelah itu si wanita mengalami ganguan kesehatan, dia menderita kesakitan yang dalam di bagian punggungnya, sampai kepada suatu titik dimana dia harus masuk ke rumah sakit. Ketika wanita itu dikunjungi oleh anggota-anggota gereja, leher dan punggungnya tidak dapat digerakkan sehingga diapun tidak bisa menggerakkan leher dan kepalanya. Wanita itu menangis saat tamu-tamu ini mengelilingi tempat tidurnya dan menumpangkan tangan kepadanya. Penatua yang ikut berdoa teringat kepada Firman Tuhan di Yakobus 5, Dia berdoa dengan lembut “Tuhan, apabila ada sesuatu yang tidak benar dalam kehidupan wanita ini, mungkin tekanan, mungkin dosa-dosa, kami berdoa supaya Engkau memberikan perhatian kepadanya dan kiranya dia boleh mengakui dengan jujur”
“Berhenti, berhenti!......” teriak wanita itu
“Kalian harus tahu bahwa aku memiliki kehidupan ganda” air matanya berlinang dan segera dia mulai berceritera dan mengakui kelakuan-kelakuan amoralnya, dosa ini dia simpan, tidak ada yang pernah mendengar pengakuan ini, termasuk suaminya, bahkan dia belum pernah mengakuinya dihadapan Tuhan.
Setelah itu, suaminya masuk ke ruangan itu. Dia melihatnya dan mencurahkan isi hatinya kepada suaminya. Dia menceritakan segala sesuatu, dan pada akhirnya Suaminya pun mau mengampuni istrinya ini.
Yang terjadi sesudahnya, sungguh menakjubkan. Wanita ini yang menderita tidak bisa menggerakkan leher kepalanya, bangkit dari tempat tidurnya dan memeluk orang2 disekelilingnya. Penyakitnya telah sirna.
Ini diambil dari kothbah Pdt Chuck Swindoll, lihat di :
http://www.sermonillustrator.org/illust ... ession.htm
Pahamilah ayat ini :
1 Yohanes 3:21-22
3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
Jangan kembali kepada masa lalumu yang selalu mengingatkan pada dosa-dosamu yang sebenarnya sudah diampuni. Bersandarlah kepada Roh Kudus yang telah mengungkapkan dosamu itu kepada pengampunan.
Jika kita menjadi penonton dalam masalah seseorang, janganlah sekali-sekali menganggap bahwa orang yang sakit itu diakibatkan karena dosa mereka. Kita harus melihat pada dosa kita masing-masing, bukan dosa mereka. Kalau kita bersikap menghakimi, bisa-bisa kita yang gantian terbaring di tempat tidur rumah sakit itu.
Hambatan 6 : Tidak mau mengampuni
Markus 11:25-26
11:25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
11:26 (Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)
Yesus dengan jelas mengajar, kalau kita tidak bisa mengampuni orang lain, maka Allah juga tidak bisa mengampuni kita. Kalau kita tidak bisa mengampuni orang yang menyakiti kita, Allah juga tidak akan mau mengampuni kita.
Ayub 42:10
Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu
Apakah anda pernah mengampuni orang yang menyakitimu? Ikuti teladan Yesus. Dan engkau tidak akan salah langkah, apapun yang anda lakukan.
Lukas 23:34
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Hambatan 7 : Ketakutan
Ayub 3:25
Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.
Kita tahu bahwa Ayub sebelumnya adalah seorang kaya-raya, dia memiliki segalanya. Tetapi dia mempunyai rasa takut, takut adalah kebalikan dari iman. Ketakutan itu kawatir akan masa datang, dan mengacaukan apa yang kita fokuskan masa sekarang. Tetapi Yesus memberi kita nasehat untuk hal tersebut :
Matius 6:34
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai -
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Dibawah ini ada ilustrasi yang menarik tentang menyerahkan ketakutan kepada Allah :
Apakah anda pernah khawatir tentang apa yang akan terjadi di masa datang? Atau apakah anda pernah khawatir sekali tentang sesuatu yang melanda yang tidak bisa anda kendalikan? Jika demikian bacalah pengajaran dari seorang penulis yang bernama Corrie ten Boom, mungkin dapat membantu.
Dia mengalami sebuah pelajaran yang sangat bagus ketika dia masih sebagai gadis kecil. Saat itu secara tidak sengaja dia menjumpai mayat seorang bayi yang sudah dingin, dia sadar bahwa suatu saat kematian akan juga menimpa keluarganya juga. Mungkin ayahnya, mungkin ibunya, mungkin juga adiknya betsy bisa juga mati segera. Corrie sungguh takut akan kemungkinan kematian itu. Sampai pada suatu saat ayahnya mendatanginya dan membawanya ke tempat tidur. Corrie menangis dan mengatakan kepada ayahnya, “aku butuh ayah, ayah tidak boleh mati, ayah tidak boleh mati!”
Ayah Corrie lalu duduk di tepi tempat tidur dan dengat lembut berkata kepada anaknya. “Corry, ketika kamu dan Ayah pergi ke Amsterdam, kapan ayah memberimu ticket?”
Sambil senggukan beberapa saat, Corry menjawab ”mengapa?, tentu sesaat sebelum aku naik kereta itu”
“Betul sekali” jawab ayahnya. Dan kemudian ayahnya meyakinkan Corrie bahwa Allah adalah bijaksana, dan sesuatu akan dijalani pada saat yang ditentukan. Ayahnya memberitahunya bahwa “Tuhan tahu bahwa Corrie butuh sesuatu juga. Jangan berpaling dari Tuhan, apabila waktunya tiba semua kita akan mati, pahami hatimu dan temukan kekuatan yang kau perlukan – pada saat yang tepat”
Corrie dan keluarganya dikirim ke suatu kamp konsentrasi pada saat Perang Dunia II. Saat itu dia sungguh menghadapi akan kematian orang tuanya dan adik perempuannya, juga banyak teman-temannya yang juga tewas. Dalam usia yang sangat muda Corrie telah menanggung derita yang hebat, yang sebelumnya tidak pernah dia bayangkan. Tetapi persis apa yang pernah ayahnya dulu katakan bahwa “pahami hatimu dan temukan kekuatan yang kau perlukan – pada saat yang tepat”
Maka betapapun berat derita yang dia tanggung, Corrie selalu “memahami hatinya, dan menemukan kekuatan yang diperlukan – pada saat yang tepat”
http://www.sermonillustrator.org/illust ... of_god.htm
Marilah kita menghentikan segala yang membuat kita tertekan dan takut terhadap segala sesuatu, Kuasailah ketakutan itu didalam nama Tuhan Yesus, dan perbaharui dengan Firman Tuhan
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Hambatan 8 : Memusatkan pada persoalan dan gejala
Matius 14:28-30
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
Perhatikan, kapankah Petrus mulai tenggelam? Ketika dia berhenti melihat Yesus dan mulai melihat keadaan sekelilingnya : ombak, angin, air. Tetapi jangan cepat-cepat menyalahkan Petrus, apakah anda besikap lebih baik dari Petrus?
Ini adalah sama dengan keadaan kita masing-masing. Kalau kita lebih berkonsentrasi kepada penyakit kita dan jatuh kepada mengasihani diri sendiri. Maka saat itulah kita akan tenggelam, tenggelam dalam depresi dan keragu-raguan. Tetapi selama kita berpegang pada Yesus, gejala-gejala yang sebelumnya kita rasakan tidak akan terjadi buruk seperti yang kita bayangkan.
Ketika anda merasakan keadaan yang buruk, mulailah memuji Tuhan. Itu akan membukakan pintu bagimu dan mengundang hadirat Allah dihidupmu. Maka segala tekanan yang anda hadapi akan diangkat!
Kisah 16:23-26
16:23 Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
16:24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Ingat :
Iblis tidak akan tahan saat kita memuji Tuhan! Setiap pujian kita mengundang RohNya yang Kudus.
Hambatan 9 : Mencari Kesembuhan lain daripada kesembuhan Ilahi
Keluaran 23:25
… “Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.”
Allah berjanji “menjauhkan penyakit ditengah-tengah kita”, itu bukan sekedar kesembuhan terhadap penyakit. Allah mau kita benar-benar sehat! Kita harus bersyukur dan percaya kepada Allah. Jangan membatasi Tuhan terhadap apa yang Dia bisa. Allah sunggung Maha Kuasa!
Hambatan 10: Waktu kita di dunia telah berakhir
2 Raja-raja 13:14
“Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya”
Elisa adalah seorang Nabi yang hebat yang menerima urapan Roh yang lebih daripada Elia. Elisa sungguh mengasihi Allah dan melayani Tuhan selama 60 tahun. Tetapi ada saatnya dia harus meninggalkan dunia. Penyakit menjadi sebab kematiannya, karena waktunya telah berakhir.
Ini tidak berarti bahwa dia kurang berharga dimata Tuhan;
Mazmur 116:15
Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
2 Raja-Raja 20:1
Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
Hizkia menghadapi penyakit yang mematikan. Dia memohon kepada Tuhan dan Tuhan memberi perpanjangan. Tetapi pada akhirnya dia harus ditempatkan pada suatu perintah, suatu perintah yang juga berlaku bagi kita semua bahwa, lambat atau cepat kita akan mati.
Hanya bagi mereka yang masih hidup dan melihat saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, mereka ini tidak akan mengalami kematian tubuh.
Hambatan 11 : Tidak memperdulikan tubuh
1 Korintus 6:19-20
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Kita bertanggung-jawab terhadap apa yang diberikan Tuhan kepada kita di dunia. Berapa kali kita membuat badan kita menjadi tidak sehat karena diet-diet yang tidak menyehatkan? Tidak berolah-raga dan banyak kawatir. Allah sangat memperdulikan kita daripada kita mempedulikan diri kita sendiri. Allah menghargai kita karena Allah tinggal dalam diri kita semenjak saat kita menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Apa yang anda rasakan apabila menjumpai seseorang masuk ke gereja dan berdiri di gang deretan kursi sambil makan pop-corn? Lalu membuang sampah sembarangan? Apa reaksi saudara apabila kemudian dia mengeluarkan botol minuman keras dan mabuk-mabukan di bait suci setelah mengisap rokok? Saya yakin anda tidak akan menyukai orang tersebut. Tetapi apakah kita ini layak masuk kedalam bait Allah yang kudus? Apakah kita sudah memelihara bait suci Allah yaitu tubuh kita ini?
Paulus memberi nasehat yang baik : 1 Korintus 10:31
Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Apa yang kita lakukan untuk tubuh kita, apa yang kita makan, harus dilakukan untuk kemuliaan Allah. Saya bertanya-tanya apa kira-kira kesan Tuhan kepada saya tentang bagaimana saya memelihara baitNya ini.
Kadang-kadang kita sendiri yang menyebabkan kita ini jatuh sakit, karena kebiasaa-kebiasaan buruk kita yang tidak baik bagi kesehatan. Tante saya mengidap penyakit larygectomy, ketika di rumah sakit dia harus menghadapi pembedahan, stoma-nya (dibagian leher) harus dibuka . Walaupun dia tahu bahwa penyakitnya ini adalah disebabkan oleh kebiasaannya merokok, dia tetap merokok dengan lubang stoma-nya itu. Lalu dia mati karena kangker paru-paru.
Tuhan tidak bisa menyembuhkan anda terhadap kebiasaan buruk yang anda lakukan terhadap tubuhmu. Hindarilah hal-hal yang tidak menyehatkan, dan mulailah berpegang pada Roh Allah yang Kudus, beristirahat yang cukup, berdiet yang benar dan berolah-raga yang benar.
Hambatan 12 : Tidak sabar
2 Petrus 3:15
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
Kita sebagai manusia cenderung untuk tidak sabar! “Aku tidak sabar? Oh tidak, aku orang yang sangat sabar! Mana koranku? Aku mau baca sekarang!” Teknologi sepertinya telah membawa kita kepada dunia yang stress dan tidak tenang dan sepertinya kehabisan waktu untuk berbuat segala sesuatu. Tetapi Petrus dengan jelas menyatakan kepada kita bahwa Kesabaran Allah membawa kita kepada keselamatan. Dengan kata lain kalau kita tidak sabar, kita berbuat seolah mengontrol tangan Tuhan dan ini tidak akan membawa kita kepada kemenangan!
Roma 12:12
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Apakah anda mengalami penderitaan? Bersabarlah, nantikanlah Allah dan saat itu anda akan bersuka cita seperti yang anda harapkan.
Hambatan 13 : Tidak membangun iman
Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus
Apabila anda tidak membangun iman dan bertumbuh, anda akan menghadapi bencana yang memilukan. Bagaimana anda bisa membangun iman? Dengan membaca dan merenungkan Firman Allah, dengan berkomunikasi membangun hubungan dengan Allah. Tanpa melalui pembinaan hubungan yang baik dengan Allah, anda tidak akan mendengar suaranya. Berikut ini ada ilustrasi demikian :
“Ada seorang pemuda yang kehilangan pekerjaannya dan dia tidak tahu harus bagaimana. Lalu dia pergi kepada seorang Pendeta. Dia mengajukan masalahnya kepada pendeta itu, akhirnya dengan mengepalkan tangannya dia berteriak “Aku sudah memohon kepada Tuhan untuk berkata sesuatu yang membantuku, katakan padaku Pak Pendeta, mengapa Tuhan tidak menjawab aku?” Pendeta tua yang duduk di seberang ruangan itu menjawab sesuatu dengan berbisik, sangat pelan dan tidak dapat didengar – Pemuda itu bertanya “Apa yang kau katakan?”. Dan lagi-lagi Pak Pendeta ini menjawab dengan kata-kata yang hampir tidak dapat didengar. Maka si pemuda ini berjalan mendekati Pak Pendeta dan duduk bersebelahan dengannya, pemuda itu berkata “maaf, saya masih tidak dapat mendengarmu pak pendeta” kemudian si pemuda ini mendekatkan kepalanya sampai berdempetan dengan kepala Pak Pendeta. Pak Pendeta ini menjawab lagi “Kadang-kadang Tuhan juga berbisik” Kemudian pemuda ini lebih mendekatkan kepalanya lagi, dan kemudian dia mengerti apa yang dikatakan Pak Pendeta ini.
Kita selalu menginginkan bahwa suara Allah itu seperti gelegar guruh di udara dan menjawab atas semua problema kita. Tetapi ketika Allah seperti diam, dan berbicara dengan suara pelan, bahkan kadang berbisik, itu mungkin Dia punya alasan. Tidak ada yang menarik fokus manusia terhadap sebuah bisikan. Bisikan Allah bermaksud untuk menghentikan ketidak-sabaran kita dan mendekatkan kita kepadaNya, sampai kepala kita berdempetan dengan kepalaNya, dan setelah itu kita dapat mendengar dan mengerti jawaban yang kita cari. Berdiam-dirilah, dan dekatkan dirimu kepada Tuhan.
(penulis-tidak dikenal)
Markus 6:5-6
6:5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
6:6 Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Yesus tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di kampung halamannya. Mengapa? Karena ketidakpercayaan mereka.
Ini sangat bertolak belakang dengan orang-orang di Genesaret:
Markus 6:53-56
6:53 Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ.
6:54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus.
6:55 Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.
6:56 Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
Hambatan 14 : Kurang berdoa dan berpuasa
Markus 9:29
Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa ."
Dalam bahasa Inggrisnya : So He said to them “This kind can come out by nothing but prayer and fasting” (NKJ)
Berdoa dan berpuasa.
Matius 6:7-8
6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
Doa kita tidak menyembuhkan kita. Jumlah doa kita tidak menyembuhkan kita. Berpuasapun tidak dapat menyembuhkan kita juga. Tetapi Yesus yang menyembuhkan. Tetapi kita dapat berdoa dan berpuasa dalam membangun komunikasi dengan Allah dan untuk mengetahui bagaimana menjalankannya, dan mengetahui kehendakNya. Tanpa tuntunanNya, kita tidak akan bisa mengerjakan segala sesuatu!
Bagaimanapun murid-murid Yesus tidak bisa menghardik roh jahat yang ada dalam pemuda itu. Yesus memberikan tanda bahwa Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa. Kita sering bergantung kepada formula magis untuk kesembuhan. Ini tidak akan berhasil, hanya ketergantungan dan pencarian tuntunan Tuhan yang membuat berhasil.
Hambatan 15 : Kurang pengertian terhadap penebusan dosa oleh Kristus
1 Petrus 2:24
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Perhatikan kata-kata “kamu telah” Terlalu sering memusatkan kepada apa yang akan terjadi dan tidak mengambil waktu untuk mengerti apa yang sudah terjadi. Yesus telah memikul dosa kita, penyakit kita dan oleh bilur-bilurnya kita telah sembuh. Itu tidak dikatakan bahwa “kamu akan sembuh”. Tetapi kemenangan itu sudah nyata dan sudah terjadi!
Hambatan 16 : Mengabaikan pelayanan Tuhan di gereja
1 Korintus 11:29-30
11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.
1 Korintus 12:21
Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak -
membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
“Tubuh Tuhan” dapat diartikan secara harafiah sebagai Tubuh Kristus, tetapi juga berarti “gereja”
(Kolose 1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.) Apabila anda tidak memahami akan “Tubuh Kristus” kita akan kehilangan aliran kesembuhan dari Tuhan.
Ada banyak orang percaya bahwa untuk mendapatkan kesembuhan kita tidak perlu menghadiri suatu pertemuan-pertemuan, Allah bisa menyembuhkan dimana saja kita berada. Kita tidak perlu pergi ke gereja, kita tidak perlu pergi ke KKR, kita tidak perlu menghadiri persekutuan dan bertemu orang-orang. Karena kuasa Tuhan itu tidak terbatas! Tetapi ada juga orang-orang yang mengatakan, hanya gereja saya yang punya kesembuhan!
Apa jadinya jika Gereja yang anda hadiri tidak punya pengertian terhadap Janji Kesembuhan Allah?. Apa jadinya jika persekutuan yang anda hadiri tidak ada yang percaya akan kesembuhan Dari Roh Kudus? Apa jadinya jika Firman Tuhan tidak diwartakan di tempat anda? Iman itu datang dari pendengaran akan Firman Allah!
Perhatikan perjalanan pelayanan kesembuhan Yesus , orang-orang pergi keluar untuk bertemu denganNYa. Orang-orang membawa si-sakit untuk disembuhkan Yesus. Bahkan dalam kitab Kisah Para Rasul ada banyak orang dibaringkan di jalan-jalan supaya bayangan Petrus mengenai mereka. Ada kesembuhan pada mereka yang sakit. Ada banyak orang-orang yang datang dari jauh untuk bertemu Mesias. Mengapa kita berpendapat lain?
Hambatan 17 : Tidak percaya akan janji Tuhan
Janji Tuhan Yesus yang mulia dapat ditemukan di : Wahyu 21:3-4
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Apapun keadaan anda, penderitaanmu akan berakhir. Tidak peduli seberat apa penyakitmu, anda akan dapat mengakhirinya. Tidak peduli seberat apa rasa kesepianmu, semua itu akan berakhir. Janji Allah adalah benar, tidak peduli apapun. Yesus akan datang kembali, medan pertempuran akan berakhir. Tidak akan ada lagi sakit-penyakit, penderitaan, kepedihan, perang, kesepian . Allah akan bersama kita. Betapa indahnya saat itu!
Allah manginginkan kesembuhanmu, saudaraku. Allah menginginkan kebahagiaanmu. Percayalah akan janjinya.
Apakah anda siap menyambut kedatanganNya? Nantikan itu. Dia akan segera datang!
Sumber : Answers2prayer Ministry - Canada
diterjemahkan : BP