the Voice of God

Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah. (Yeremia 33:6)

April 30, 2020

Jangan biarkan kesempatan itu lewat


Baca: Galatia 6:1-10
"Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman." (Galatia 6:10)

Shalom,

Ada kata bijak yang menyatakan bahwa kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya. Oleh karena itu jangan pernah sia-siakan setiap kesempatan yang ada. Banyak orang yang menyesal begitu rupa saat kesempatan itu tidak digunakan dengan baik. Yang ada tinggallah penyesalan.

Tuhan memberikan kesempatan kepada orang-orang di zaman Nuh selama 120 tahun untuk bertobat, tapi mereka tidak mempergunakannya dengan baik dan akhirnya penyesalan pun tiada guna. Dan saat Tuhan menenggelamkan bumi dengan air bah, binasalah mereka semua kecuali Nuh dan keluarganya yang selamat. Begitu juga seluruh penduduk kota Sodm dan Gomora yang dibumihanguskan oleh Tuhan. Selama masih hidup mereka menyia-nyiakan kesempatan yang ada dan tetap hidup di dalam dosa. Juga kisah orang kaya dan Lazarus (baca Lukas 16:19-31). Saat di dunia si kaya hidup dalam gelimang harta, tapi ia lupa diri dan tidak pernah menabur atau memperhatikan orang-orang lemah. Akhirnya ia mengalami kebinasaan kekal. Ia lupa bahwa hidup di dunia ini adalah kesempatan bagi kita untuk mempersiapkan hidup di dalam kekekalan.

Berapa lama kita memiliki kesempatan hidup di dunia ini? Selamanyakah? Dalam mazmurnya Daud berkata,
"Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap." (Mazmur 90:10).
Menyadari bahwa kesempatan itu sangatlah terbatas, Daud pun berdoa,
"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12).
Jadi tugas kita menemukan kesempatan dalam setiap situasi yang ada, sebab jika hidup ini berakhir tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat. Sesudah mati tidak ada lagi kesempatan untuk berbuat baik bagi diri sendiri atau sesama, sehingga raja Salomo menasihati,
"Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, kemana engkau akan pergi." (Pengkhotbah 9:10).
Selagi Tuhan memberi kesempatan, gunakan sebaik mungkin supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari!

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan Stay at home. IMANUEL.




April 29, 2020

Pendengar atau Pelaku


Baca : Yakobus 1:22, 25
 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. (Yakobus 1:22)

Shalom,

Masih banyak pengikut Kristus yang hidupnya lebih suka mendengar firman Tuhan daripada menjadi pelaku. Terutama di masa pandemi virus corona ini. Alkitab hari ini mengingatkan kita untuk bisa menjadi pelaku firman sehingga tidak menipu diri kita bahwa kita sudah jadi serupa dengan Kristus padahal belum.
Adapun hal-hal yang harus dilakukan :

1. Menjaga perkataan baik di sosmed maupun di rumah
Yakobus 1:19 "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;"
2. Membantu orang-orang yang berkekurangan bukan hanya melihat penderitaan mereka saja
1 Yohanes 3:17-18 "Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."
Bukan orang yang mendengar banyak tentang firman Tuhan yang berkenan pada Allah tetapi yang melakukannya.
Matius 7:21 "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."
Pastikan kita melakukan semua firman yang kita dengar agar tetap dikenal Tuhan dan memperoleh mahkota abadi di sorga. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan Stay at home. Jaga kesehatan, Tuhan menjaga kita semua, IMANUEL



April 28, 2020

Firman Tuhan tidak pernah kembali sia-sia


Baca: Yehezkiel 12:1-28
"Tidak satupun dari firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan ALLAH." (Yehezkiel 12:28)

Shalom,

Rasul Paulus menegaskan bahwa
"Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,... Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman.' " (Roma 1:16-17). 
Injil adalah buah pikiran atau isi hati Tuhan sendiri. Di dalamnya terkandung hikmat Tuhan, janji Tuhan, rencana Tuhan, jalan Tuhan, tuntunan, bimbingan dan pedoman hidup bagi orang percaya. Dikatakan:
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16).
Seluruh jawaban dari permasalahan hidup yang dialami manusia ada di dalam firman Tuhan: mulai dari masalah yang sangat simple sampai kepada masalah yang paling rumit. Jadi tidak ada masalah yang tidak terselesaikan ketika kita menjadikan firman Tuhan sebagai pegangan hidup kita. Firman Tuhan adalah solusi terbaik. Daud mengalami pengalaman luar biasa bersama Tuhan. Di setiap pergumulan yang dihadapi ia senantiasa berpegang teguh pada firman Tuhan.
"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). 
Akhirnya terbukti bahwa
"Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46:2).
Serahkan semua permasalahan kepada Tuhan sebab Dia sama sekali tidak merasa terganggu. Abraham pun mengalami penggenapan janji Tuhan secara luar biasa, sekalipun janji itu tidak masuk akal. Tuhan berjanji bahwa keturunannya akan seperti bintang dan debu tanah banyaknya, padahal usia Abraham 100 tahun dan Sara 90 tahun ketika itu. Tetapi tiada yang mustahil bagi Tuhan, semua yang dijanjikan-Nya ditepati. Nantikanlah janji Tuhan dengan setia, jangan terpengaruh situasi dan keadaan, karena apa yang difirmankan Tuhan tidak akan pernah kembali dengan sia-sia.
"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal." (Ayub 42:2)
Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan Stay at home. Tuhan beserta kita semua, Amin.




April 27, 2020

Kesembuhan 1 - VI. Mengapa doa kita tidak dijawab


KESEMBUHAN
By : BP

I. Apakah Allah mau engkau disembuhkan?
II. Firman “Kesembuhan”
III. Prinsip Pujian
IV. Mempersiapkan diri untuk menerima mujizat
V. Dari manakah datangnya penyakit ?
VI. Mengapa doa kita tidak dijawab ?
_______________________________

VI. Mengapa doa kita tidak dijawab ?

Saya teringat pada pengalaman pertama saya ketika saya pergi ke Happy Ralphs, sebuah taman yang indah yang dipenuhi dengan burung-burung berterbangan di Niagara. Ketika saya turun dari sebuah bukit dengan keluarga saya, saya melihat sebuah sungai kecil yang sangat indah di sebelah sana. Saya mengagumi ciptaan Tuhan ini dan ingin sekali meyeberangi sungai itu tanpa menjadi basah.

Maka kami semua mencari jalan bagaimana mencapai sisi yang lain ke bagian sungai yang lebih kecil. Anak-anak saya berhasil mendapatkan cara bagaimana menyeberanginya, bagaimana itu mungkin? Saya bertanya ke mereka dan mereka menunjukkan ada banyak batu-batu yang memungkinkan untuk dipijak, dan kami menyeberangi sungai dengan selamat!

Sebelumnya saya merasa tidak ada jalan mencapai tujuanku, sepertinya tidak ada orang yang bisa membantuku. Kenyataannya adalah saya sendiri yang menghambat tujuanku dan membatasi pandangan disekelilingku. Kalau saja saya melihat sedikit kedepan, saya akan mendapatkan solusi terhadap dilema yang saya hadapi.

Seringkali kita sendirilah musuh diri kita, Kita membatasi Allah dan dan jawabannya kepada kita dan bahkan seringkali melalaikan untuk mengetahui bahwa Allah sudah membantu kita.

Ini menuntun saya kepada suatu pertanyaan : Apakah hambatan itu menyebabkan kita membatasi kesembuhan ilahi? Itu sama sepeti ketika saya seperti dibutakan untuk mencari jalan bagaimana cara menyeberangi sebuah sungai, ada banyak hambatan-hambatan yang menghalangi kita untuk diberkati Tuhan dengan kuasa kesembuhanNya? Mari kita kembali kepada Firman Allah, disanalah kita akan mendapatkan kebenarannya.

Hambatan 1 : Mencobai kemampuan Tuhan
Hambatan 2 : mengharapkan suatu tanda yang lebih dari janji Tuhan
Hambatan 3 : Lebih percaya kepada Dokter daripada Tuhan
Hambatan 4 : Berdosa melanggar Tuhan
Hambatan 5 : Dosa yang tidak diakui
Hambatan 6 : Tidak mau mengampuni
Hambatan 7 : Ketakutan
Hambatan 8 : Memusatkan pada persoalan dan gejala
Hambatan 9 : Mencari kesembuhan lain daripada kesembuhan iIahi
Hambatan 10 : Waktu kita di dunia telah berakhir
Hambatan 11 : Tidak mempedulikan tubuh
Hambatan 12 : Tidak sabar
Hambatan 13: Tidak membangun iman
Hambatan 14 : Kurang berdoa dan berpuasa
Hambatan 15 : Kurang pengertian terhadap penebusan dosa oleh Kristus
Hambatan 16 : Mengabaikan pelayanan Tuhan di gereja
Hambatan 17 : Tidak percaya akan janji Tuhan



Hambatan 1 : Mencobai kemampuan Tuhan

Lukas 23:8
Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.
Matius 27:42
"Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
Kedua ayat tersebut menunjukkan bahwa orang-orang itu mencobai kemampuan Yesus untuk menunjukkan suatu mujizat dan mereka tidak akan mendapatkannya. Keinginan tahu mereka tidak dipuaskan. Raja Herodes selalu tertarik kepada mujizat dan ingin sekali Yesus mendemonstrasikan salah satu mujizat. Orang-orang termasuk kaum Parisi juga menginginkan Yesus untuk berbuat mujizat juga, tetapi mereka itu tidak tulus.

Tuhan tidak memandang perlu uintuk membuktikan diriNya. Dia itu Sang Pencipta. Dia itu penyelamat kita. Dia mengasihi kita! Apa lagi yang kita perlukan?

Ibrani 11:6
"Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
Tanpa iman kepada Allah, kita membodohi sendiri kalau kita menginginkan sesuatu dari Tuhan. “Tuhan aku mau ini, beri aku ini….. tetapi ini bukan cara Tuhan. Cara Tuhan adalah :
Yohanes 3:16-17
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Firman ini sangat berbeda dengan mentalitas dunia. Dunia selalu menginginkan menerima sesuatu secara konstan. Tetapi cara Tuhan sebaliknya, Dia memberi, tetapi Dia hanya memberikan suatu karunia yang baik untuk kita seperti keselamatan kekal, kedamaian di hati, persahabatan dll.

Matius 7:11-12
7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.


Hambatan 2: Mengharapkan suatu tanda yang lebih dari janji Tuhan

Yohanes 5:2-3
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
Banyak orang sakit mengelilingi Kolam Betesda, Perhatian mereka ke goncangan air kolam, mereka percaya siapa yang paling dulu masuk ke kolam segera sesudah goncangan air itu, maka ia akan sembuh apapun penyakitnya. Mereka semuanya menantikan suatu tanda, tanda dari air itu. Bagian yang paling menyedihkan dari cerita ini adalah, tidak ada yang tahu siapa yang telah sembuh atau tidak, banyak sekali orang-orang yang terjun ke kolam itu sesaat ada tanda di kolam. Ini Terlalu banyak kegemparan dan keributan walaupun tidak terjadi seorangpun yang disembuhkan disana, tidak ada seorangpun yang tahu tentang itu dan apakah mereka itu disembuhkan atau tidak juga tidak ada yang tahu.

Yesus mendatangi kerumunan orang di sekitar kolam itu, hal yang menyedihkan tidak ada yang tahu akan kehadiranNya ditempat itu. Mereka terlalu disibukkan untuk menunggu tanda dari kolam. Sang penyembuh ada diantara mereka, tetapi mereka lebih suka untuk mendapati tanda yang belum tentu menyembuhkan mereka.

Hanya ada satu orang yang melihat Yesus. Ketika Yesus bertanya kepadanya Yohanes 5:6 "Maukah engkau sembuh?" Perlu waktu sebentar untuk mendapat jawaban dari orang sakit itu, dan selanjutnya diapun disembuhkan hanya oleh Yesus. Sebelumnya dia hanya terfokus pada sebuah tanda keajaiban, tetapi dia lupa apa yang sungguh dicarinya.

Yohanes 4:48
Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya."
Seorang pegawai istana mendekat datang kepada Yesus supaya menyembuhkan anaknya, dia menginginkan suatu tanda. Tidak ada tanda yang menyembuhkan anaknya. Sebagai seorang ayah dia hanya perlu mempercayai Firman Yesus, ketika dia meyakini hal itu, maka segera anaknya itu disembuhkan.

Penumpangan tangan, pengurapan minyak, kotbah secara propetik itu bukanlah tanda, yang bisa menyebabkan orang sakit disembuhkan. Kita tidak boleh memfokuskan terhadap hal-hal tersebut. Kita tidak boleh mendasarkan bahwa kesembuhan itu terjadi karena penumpangan tangan, pengurapan minyak dan sebagainya, kita akan kecewa bila mempercayai hal-hal tersebut. Hanya Yesus yang bisa menyembuhkan, ini yang harus kita percayai.

Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Anda memerlukan iman dalam kesembuhan? Bacalah Firman Tuhan
Anda ingin percaya kepada Tuhan yang Maha Kasih itu? Pelajarilah FirmanNya.


Hambatan 3: Lebih percaya kepada Dokter daripada Tuhan

Lukas 8:43
Adalah seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan dan yang tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun.
Pada masa itu, penyakit yang diderita perempuan itu masih merupakan misteri dan belum ada obatnya, dia sudah pergi ke banyak dokter. Tetapi tidak ada satupun dokter yang bisa menolongnya. Dia telah melakukannya selama 12 tahun untuk berobat dan tidak berhasil. Ketika dia mendengar tentang Yesus dan kuasa kesembuhanNya, dia sadar bahwa hanya Yesus yang mampu menyembuhkan dia.

Lukas 8:44
Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya.
Siapa yang menyembuhkan perempuan itu? Jubah Yesus? Bukan, Kuasa Yesus yang menyembuhkannya!

Ini ironis sekali, ketika kita mengalami sebuah masalah, kita ini selalu mencoba untuk mengatasinya sendiri. Ketika usaha-usaha itu gagal, baru kita datang kepada Yesus. Apakah ini menunjukkan iman kita kepada Tuhan kita? Seharusnya tidak demikian, bukan? Mempercayai Yesus lebih dahulu?

Tidak ada salahnya kita pergi kepada dokter untuk mencari kesembuhan. Kesembuhan adalah suatu karunia dari Tuhan,

1 Korintus 12: 28
Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul,
kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan” Tuhan bisa memakai seorang dokter untuk menjadi saluran proses kesembuhan. Jadi tidak ada salahnya kita mempercayai Allah dalam proses penyembuhan itu.

Ada kisah yang menyatakan apabila kita tidak menyandarkan kepada Tuhan tetapi lebih menyandarkan kepada kekuatan manusia untuk kesembuhan :

2 Tawarikh 16:12-13
16:12 Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya Asa menderita sakit pada kakinya yang kemudian menjadi semakin parah. Namun dalam kesakitannya itu ia tidak mencari pertolongan TUHAN, tetapi pertolongan tabib-tabib.
16:13 Kemudian Asa mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya. Ia mati pada tahun keempat puluh satu pemerintahannya,
Asa tidak menunjukkan bahwa dia punya iman kepada Tuhan, bukan? Dia lebih percaya kepada tabib-tabib. Maka apa yang dia dapatkan?

Yeremia 17:5
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Pergi ke dokter itu penting, keberadaan dokter itu penting. Lukas adalah seorang penulis Injil dan dia adalah seorang dokter. Sebagai seorang dokter dia berserah kepada Tuhan, karena kuasa kesembuhan itu milik Allah. Raja Asa berdosa karena lebih mengandalkan kekuatan tabib-tabib daripada meminta pertolongan kepada Tuhan, ini yang menyebabkan dia terhambat untuk menerima kesembuhan.


Hambatan 4 : Berdosa melanggar Tuhan

1 Korintus 5 : 1, 4-5
5:1 Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.
5:4 Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita,
5:5 orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.
Salah satu jemaat Korintus hidup dalam dosa yang heboh. Dia melakukan incest dengan tidur dengan istri ayahnya. Tetapi gereja lebih memilih diam terhadap kasus itu. Maka Paulus menuliskan surat teguran kepada Jemaan di Korintus ini.

2 Korintus 2:6-7
2:6 Bagi orang yang demikian sudahlah cukup tegoran dari sebagian besar dari kamu,
2:7 sehingga kamu sebaliknya harus mengampuni dan menghibur dia, supaya ia jangan binasa oleh kesedihan yang terlampau berat.
Selanjutnya orang yang sakit ini tertekan oleh peraturan-peraturan yang keras, dan bahkan dia mencoba untuk melakukan yang yang bukan-bukan dalam kehidupannya. Maka Paulus menuliskan surat lagi dan meminta kepada jemat-jemaat yang lain di Korintus untuk memberi pengampunan pada orang ini. Tidak ada kesembuhan tanpa sebuah pengampunan.

Jadi keadaannya haruslah begini, orang yang sakit itu perlu bertobat dan minta pengampunan dari Tuhan. Dia juga perlu pengampunan dari orang-orang disekitarnya yang telah mencibir dan memandang dia bersalah karena perbuatannya dahulu. Maka selanjutnya kesembuhan dapat terjadi.


Hambatan 5 : Dosa yang tidak diakui

Yakobus 5:16
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Ini sungguh menarik bahwa Yakobus mengajak kita disini untuk saling mengakui dosa kita terhadap orang-orang sekeliling kita, dan setelah itu berdoa untuk kesembuhan. Kesembuhan tidak akan terjadi tanpa adanya pengakuan dari dosa yang tersembunyi.

Ingatlah bahwa kita tidak boleh mengasumsikan bahwa seseorang yang sakit itu diakibatkan oleh dosanya (baca kembali ke bagian : Darimanakah datangnya penyakit). Firman Tuhan secara jelas menyatakan bahwa penyakit tidak selalu datang karena dosa-dosa kita.

Ketidakmauan untuk mengakui dosa, adalah hambatan bagi proses kesembuhan dari orang itu. Ini ada ilustrasi cerita dari Chuck Swindol :

Pasangan suami istri telah menjadi retak, mereka tidak lagi bisa menjalin hubungan yang sudah buruk itu, setahun setelahnya mereka berpisah dan menjadi orang asing bahkan bermusuhan sehingga tidak lagi dapat hidup serumah. Secara manusia tidaklah mungkin keadaan itu direkonsiliasi. Perasaan masing-masing mereka disakiti, terlalu banyak kata-kata buruk yang terucapkan. Kasih diantara mereka telah berubah menjadi kebencian.

Setelah itu si wanita mengalami ganguan kesehatan, dia menderita kesakitan yang dalam di bagian punggungnya, sampai kepada suatu titik dimana dia harus masuk ke rumah sakit. Ketika wanita itu dikunjungi oleh anggota-anggota gereja, leher dan punggungnya tidak dapat digerakkan sehingga diapun tidak bisa menggerakkan leher dan kepalanya. Wanita itu menangis saat tamu-tamu ini mengelilingi tempat tidurnya dan menumpangkan tangan kepadanya. Penatua yang ikut berdoa teringat kepada Firman Tuhan di Yakobus 5, Dia berdoa dengan lembut “Tuhan, apabila ada sesuatu yang tidak benar dalam kehidupan wanita ini, mungkin tekanan, mungkin dosa-dosa, kami berdoa supaya Engkau memberikan perhatian kepadanya dan kiranya dia boleh mengakui dengan jujur”

“Berhenti, berhenti!......” teriak wanita itu
“Kalian harus tahu bahwa aku memiliki kehidupan ganda” air matanya berlinang dan segera dia mulai berceritera dan mengakui kelakuan-kelakuan amoralnya, dosa ini dia simpan, tidak ada yang pernah mendengar pengakuan ini, termasuk suaminya, bahkan dia belum pernah mengakuinya dihadapan Tuhan.

Setelah itu, suaminya masuk ke ruangan itu. Dia melihatnya dan mencurahkan isi hatinya kepada suaminya. Dia menceritakan segala sesuatu, dan pada akhirnya Suaminya pun mau mengampuni istrinya ini.

Yang terjadi sesudahnya, sungguh menakjubkan. Wanita ini yang menderita tidak bisa menggerakkan leher kepalanya, bangkit dari tempat tidurnya dan memeluk orang2 disekelilingnya. Penyakitnya telah sirna.

Ini diambil dari kothbah Pdt Chuck Swindoll, lihat di :
http://www.sermonillustrator.org/illust ... ession.htm

Pahamilah ayat ini :

1 Yohanes 3:21-22
3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
Jangan kembali kepada masa lalumu yang selalu mengingatkan pada dosa-dosamu yang sebenarnya sudah diampuni. Bersandarlah kepada Roh Kudus yang telah mengungkapkan dosamu itu kepada pengampunan.
Jika kita menjadi penonton dalam masalah seseorang, janganlah sekali-sekali menganggap bahwa orang yang sakit itu diakibatkan karena dosa mereka. Kita harus melihat pada dosa kita masing-masing, bukan dosa mereka. Kalau kita bersikap menghakimi, bisa-bisa kita yang gantian terbaring di tempat tidur rumah sakit itu.


Hambatan 6 : Tidak mau mengampuni

Markus 11:25-26
11:25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
11:26 (Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)
Yesus dengan jelas mengajar, kalau kita tidak bisa mengampuni orang lain, maka Allah juga tidak bisa mengampuni kita. Kalau kita tidak bisa mengampuni orang yang menyakiti kita, Allah juga tidak akan mau mengampuni kita.

Ayub 42:10
Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu
Apakah anda pernah mengampuni orang yang menyakitimu? Ikuti teladan Yesus. Dan engkau tidak akan salah langkah, apapun yang anda lakukan.

Lukas 23:34
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.


Hambatan 7 : Ketakutan

Ayub 3:25
Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.
Kita tahu bahwa Ayub sebelumnya adalah seorang kaya-raya, dia memiliki segalanya. Tetapi dia mempunyai rasa takut, takut adalah kebalikan dari iman. Ketakutan itu kawatir akan masa datang, dan mengacaukan apa yang kita fokuskan masa sekarang. Tetapi Yesus memberi kita nasehat untuk hal tersebut :

Matius 6:34
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai -
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Dibawah ini ada ilustrasi yang menarik tentang menyerahkan ketakutan kepada Allah :

Apakah anda pernah khawatir tentang apa yang akan terjadi di masa datang? Atau apakah anda pernah khawatir sekali tentang sesuatu yang melanda yang tidak bisa anda kendalikan? Jika demikian bacalah pengajaran dari seorang penulis yang bernama Corrie ten Boom, mungkin dapat membantu.

Dia mengalami sebuah pelajaran yang sangat bagus ketika dia masih sebagai gadis kecil. Saat itu secara tidak sengaja dia menjumpai mayat seorang bayi yang sudah dingin, dia sadar bahwa suatu saat kematian akan juga menimpa keluarganya juga. Mungkin ayahnya, mungkin ibunya, mungkin juga adiknya betsy bisa juga mati segera. Corrie sungguh takut akan kemungkinan kematian itu. Sampai pada suatu saat ayahnya mendatanginya dan membawanya ke tempat tidur. Corrie menangis dan mengatakan kepada ayahnya, “aku butuh ayah, ayah tidak boleh mati, ayah tidak boleh mati!”

Ayah Corrie lalu duduk di tepi tempat tidur dan dengat lembut berkata kepada anaknya. “Corry, ketika kamu dan Ayah pergi ke Amsterdam, kapan ayah memberimu ticket?”

Sambil senggukan beberapa saat, Corry menjawab ”mengapa?, tentu sesaat sebelum aku naik kereta itu”

“Betul sekali” jawab ayahnya. Dan kemudian ayahnya meyakinkan Corrie bahwa Allah adalah bijaksana, dan sesuatu akan dijalani pada saat yang ditentukan. Ayahnya memberitahunya bahwa “Tuhan tahu bahwa Corrie butuh sesuatu juga. Jangan berpaling dari Tuhan, apabila waktunya tiba semua kita akan mati, pahami hatimu dan temukan kekuatan yang kau perlukan – pada saat yang tepat”

Corrie dan keluarganya dikirim ke suatu kamp konsentrasi pada saat Perang Dunia II. Saat itu dia sungguh menghadapi akan kematian orang tuanya dan adik perempuannya, juga banyak teman-temannya yang juga tewas. Dalam usia yang sangat muda Corrie telah menanggung derita yang hebat, yang sebelumnya tidak pernah dia bayangkan. Tetapi persis apa yang pernah ayahnya dulu katakan bahwa “pahami hatimu dan temukan kekuatan yang kau perlukan – pada saat yang tepat”

Maka betapapun berat derita yang dia tanggung, Corrie selalu “memahami hatinya, dan menemukan kekuatan yang diperlukan – pada saat yang tepat”

http://www.sermonillustrator.org/illust ... of_god.htm

Marilah kita menghentikan segala yang membuat kita tertekan dan takut terhadap segala sesuatu, Kuasailah ketakutan itu didalam nama Tuhan Yesus, dan perbaharui dengan Firman Tuhan

Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.


Hambatan 8 : Memusatkan pada persoalan dan gejala

Matius 14:28-30
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
Perhatikan, kapankah Petrus mulai tenggelam? Ketika dia berhenti melihat Yesus dan mulai melihat keadaan sekelilingnya : ombak, angin, air. Tetapi jangan cepat-cepat menyalahkan Petrus, apakah anda besikap lebih baik dari Petrus?

Ini adalah sama dengan keadaan kita masing-masing. Kalau kita lebih berkonsentrasi kepada penyakit kita dan jatuh kepada mengasihani diri sendiri. Maka saat itulah kita akan tenggelam, tenggelam dalam depresi dan keragu-raguan. Tetapi selama kita berpegang pada Yesus, gejala-gejala yang sebelumnya kita rasakan tidak akan terjadi buruk seperti yang kita bayangkan.

Ketika anda merasakan keadaan yang buruk, mulailah memuji Tuhan. Itu akan membukakan pintu bagimu dan mengundang hadirat Allah dihidupmu. Maka segala tekanan yang anda hadapi akan diangkat!

Kisah 16:23-26
16:23 Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
16:24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Ingat :
Iblis tidak akan tahan saat kita memuji Tuhan! Setiap pujian kita mengundang RohNya yang Kudus.


Hambatan 9 : Mencari Kesembuhan lain daripada kesembuhan Ilahi

Keluaran 23:25
… “Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.”

Allah berjanji “menjauhkan penyakit ditengah-tengah kita”, itu bukan sekedar kesembuhan terhadap penyakit. Allah mau kita benar-benar sehat! Kita harus bersyukur dan percaya kepada Allah. Jangan membatasi Tuhan terhadap apa yang Dia bisa. Allah sunggung Maha Kuasa!


Hambatan 10: Waktu kita di dunia telah berakhir

2 Raja-raja 13:14
“Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya”

Elisa adalah seorang Nabi yang hebat yang menerima urapan Roh yang lebih daripada Elia. Elisa sungguh mengasihi Allah dan melayani Tuhan selama 60 tahun. Tetapi ada saatnya dia harus meninggalkan dunia. Penyakit menjadi sebab kematiannya, karena waktunya telah berakhir.

Ini tidak berarti bahwa dia kurang berharga dimata Tuhan;
Mazmur 116:15
Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

2 Raja-Raja 20:1
Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
Hizkia menghadapi penyakit yang mematikan. Dia memohon kepada Tuhan dan Tuhan memberi perpanjangan. Tetapi pada akhirnya dia harus ditempatkan pada suatu perintah, suatu perintah yang juga berlaku bagi kita semua bahwa, lambat atau cepat kita akan mati.
Hanya bagi mereka yang masih hidup dan melihat saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, mereka ini tidak akan mengalami kematian tubuh.


Hambatan 11 : Tidak memperdulikan tubuh

1 Korintus 6:19-20
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Kita bertanggung-jawab terhadap apa yang diberikan Tuhan kepada kita di dunia. Berapa kali kita membuat badan kita menjadi tidak sehat karena diet-diet yang tidak menyehatkan? Tidak berolah-raga dan banyak kawatir. Allah sangat memperdulikan kita daripada kita mempedulikan diri kita sendiri. Allah menghargai kita karena Allah tinggal dalam diri kita semenjak saat kita menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Apa yang anda rasakan apabila menjumpai seseorang masuk ke gereja dan berdiri di gang deretan kursi sambil makan pop-corn? Lalu membuang sampah sembarangan? Apa reaksi saudara apabila kemudian dia mengeluarkan botol minuman keras dan mabuk-mabukan di bait suci setelah mengisap rokok? Saya yakin anda tidak akan menyukai orang tersebut. Tetapi apakah kita ini layak masuk kedalam bait Allah yang kudus? Apakah kita sudah memelihara bait suci Allah yaitu tubuh kita ini?

Paulus memberi nasehat yang baik : 1 Korintus 10:31
Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Apa yang kita lakukan untuk tubuh kita, apa yang kita makan, harus dilakukan untuk kemuliaan Allah. Saya bertanya-tanya apa kira-kira kesan Tuhan kepada saya tentang bagaimana saya memelihara baitNya ini.

Kadang-kadang kita sendiri yang menyebabkan kita ini jatuh sakit, karena kebiasaa-kebiasaan buruk kita yang tidak baik bagi kesehatan. Tante saya mengidap penyakit larygectomy, ketika di rumah sakit dia harus menghadapi pembedahan, stoma-nya (dibagian leher) harus dibuka . Walaupun dia tahu bahwa penyakitnya ini adalah disebabkan oleh kebiasaannya merokok, dia tetap merokok dengan lubang stoma-nya itu. Lalu dia mati karena kangker paru-paru.

Tuhan tidak bisa menyembuhkan anda terhadap kebiasaan buruk yang anda lakukan terhadap tubuhmu. Hindarilah hal-hal yang tidak menyehatkan, dan mulailah berpegang pada Roh Allah yang Kudus, beristirahat yang cukup, berdiet yang benar dan berolah-raga yang benar.


Hambatan 12 : Tidak sabar

2 Petrus 3:15
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
Kita sebagai manusia cenderung untuk tidak sabar! “Aku tidak sabar? Oh tidak, aku orang yang sangat sabar! Mana koranku? Aku mau baca sekarang!” Teknologi sepertinya telah membawa kita kepada dunia yang stress dan tidak tenang dan sepertinya kehabisan waktu untuk berbuat segala sesuatu. Tetapi Petrus dengan jelas menyatakan kepada kita bahwa Kesabaran Allah membawa kita kepada keselamatan. Dengan kata lain kalau kita tidak sabar, kita berbuat seolah mengontrol tangan Tuhan dan ini tidak akan membawa kita kepada kemenangan!

Roma 12:12
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Apakah anda mengalami penderitaan? Bersabarlah, nantikanlah Allah dan saat itu anda akan bersuka cita seperti yang anda harapkan.


Hambatan 13 : Tidak membangun iman

Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus
Apabila anda tidak membangun iman dan bertumbuh, anda akan menghadapi bencana yang memilukan. Bagaimana anda bisa membangun iman? Dengan membaca dan merenungkan Firman Allah, dengan berkomunikasi membangun hubungan dengan Allah. Tanpa melalui pembinaan hubungan yang baik dengan Allah, anda tidak akan mendengar suaranya. Berikut ini ada ilustrasi demikian :

“Ada seorang pemuda yang kehilangan pekerjaannya dan dia tidak tahu harus bagaimana. Lalu dia pergi kepada seorang Pendeta. Dia mengajukan masalahnya kepada pendeta itu, akhirnya dengan mengepalkan tangannya dia berteriak “Aku sudah memohon kepada Tuhan untuk berkata sesuatu yang membantuku, katakan padaku Pak Pendeta, mengapa Tuhan tidak menjawab aku?” Pendeta tua yang duduk di seberang ruangan itu menjawab sesuatu dengan berbisik, sangat pelan dan tidak dapat didengar – Pemuda itu bertanya “Apa yang kau katakan?”. Dan lagi-lagi Pak Pendeta ini menjawab dengan kata-kata yang hampir tidak dapat didengar. Maka si pemuda ini berjalan mendekati Pak Pendeta dan duduk bersebelahan dengannya, pemuda itu berkata “maaf, saya masih tidak dapat mendengarmu pak pendeta” kemudian si pemuda ini mendekatkan kepalanya sampai berdempetan dengan kepala Pak Pendeta. Pak Pendeta ini menjawab lagi “Kadang-kadang Tuhan juga berbisik” Kemudian pemuda ini lebih mendekatkan kepalanya lagi, dan kemudian dia mengerti apa yang dikatakan Pak Pendeta ini.

Kita selalu menginginkan bahwa suara Allah itu seperti gelegar guruh di udara dan menjawab atas semua problema kita. Tetapi ketika Allah seperti diam, dan berbicara dengan suara pelan, bahkan kadang berbisik, itu mungkin Dia punya alasan. Tidak ada yang menarik fokus manusia terhadap sebuah bisikan. Bisikan Allah bermaksud untuk menghentikan ketidak-sabaran kita dan mendekatkan kita kepadaNya, sampai kepala kita berdempetan dengan kepalaNya, dan setelah itu kita dapat mendengar dan mengerti jawaban yang kita cari. Berdiam-dirilah, dan dekatkan dirimu kepada Tuhan.

(penulis-tidak dikenal)

Markus 6:5-6
6:5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
6:6 Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Yesus tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di kampung halamannya. Mengapa? Karena ketidakpercayaan mereka.

Ini sangat bertolak belakang dengan orang-orang di Genesaret:

Markus 6:53-56
6:53 Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ.
6:54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus.
6:55 Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.
6:56 Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.


Hambatan 14 : Kurang berdoa dan berpuasa

Markus 9:29
Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa ."
Dalam bahasa Inggrisnya : So He said to them “This kind can come out by nothing but prayer and fasting” (NKJ)

Berdoa dan berpuasa.
Matius 6:7-8
6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
Doa kita tidak menyembuhkan kita. Jumlah doa kita tidak menyembuhkan kita. Berpuasapun tidak dapat menyembuhkan kita juga. Tetapi Yesus yang menyembuhkan. Tetapi kita dapat berdoa dan berpuasa dalam membangun komunikasi dengan Allah dan untuk mengetahui bagaimana menjalankannya, dan mengetahui kehendakNya. Tanpa tuntunanNya, kita tidak akan bisa mengerjakan segala sesuatu!

Bagaimanapun murid-murid Yesus tidak bisa menghardik roh jahat yang ada dalam pemuda itu. Yesus memberikan tanda bahwa Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa. Kita sering bergantung kepada formula magis untuk kesembuhan. Ini tidak akan berhasil, hanya ketergantungan dan pencarian tuntunan Tuhan yang membuat berhasil.


Hambatan 15 : Kurang pengertian terhadap penebusan dosa oleh Kristus

1 Petrus 2:24
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Perhatikan kata-kata “kamu telah” Terlalu sering memusatkan kepada apa yang akan terjadi dan tidak mengambil waktu untuk mengerti apa yang sudah terjadi. Yesus telah memikul dosa kita, penyakit kita dan oleh bilur-bilurnya kita telah sembuh. Itu tidak dikatakan bahwa “kamu akan sembuh”. Tetapi kemenangan itu sudah nyata dan sudah terjadi!


Hambatan 16 : Mengabaikan pelayanan Tuhan di gereja

1 Korintus 11:29-30
11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.
1 Korintus 12:21
Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak -
membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
“Tubuh Tuhan” dapat diartikan secara harafiah sebagai Tubuh Kristus, tetapi juga berarti “gereja” (Kolose 1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.) Apabila anda tidak memahami akan “Tubuh Kristus” kita akan kehilangan aliran kesembuhan dari Tuhan.

Ada banyak orang percaya bahwa untuk mendapatkan kesembuhan kita tidak perlu menghadiri suatu pertemuan-pertemuan, Allah bisa menyembuhkan dimana saja kita berada. Kita tidak perlu pergi ke gereja, kita tidak perlu pergi ke KKR, kita tidak perlu menghadiri persekutuan dan bertemu orang-orang. Karena kuasa Tuhan itu tidak terbatas! Tetapi ada juga orang-orang yang mengatakan, hanya gereja saya yang punya kesembuhan!

Apa jadinya jika Gereja yang anda hadiri tidak punya pengertian terhadap Janji Kesembuhan Allah?. Apa jadinya jika persekutuan yang anda hadiri tidak ada yang percaya akan kesembuhan Dari Roh Kudus? Apa jadinya jika Firman Tuhan tidak diwartakan di tempat anda? Iman itu datang dari pendengaran akan Firman Allah!

Perhatikan perjalanan pelayanan kesembuhan Yesus , orang-orang pergi keluar untuk bertemu denganNYa. Orang-orang membawa si-sakit untuk disembuhkan Yesus. Bahkan dalam kitab Kisah Para Rasul ada banyak orang dibaringkan di jalan-jalan supaya bayangan Petrus mengenai mereka. Ada kesembuhan pada mereka yang sakit. Ada banyak orang-orang yang datang dari jauh untuk bertemu Mesias. Mengapa kita berpendapat lain?


Hambatan 17 : Tidak percaya akan janji Tuhan

Janji Tuhan Yesus yang mulia dapat ditemukan di : Wahyu 21:3-4
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Apapun keadaan anda, penderitaanmu akan berakhir. Tidak peduli seberat apa penyakitmu, anda akan dapat mengakhirinya. Tidak peduli seberat apa rasa kesepianmu, semua itu akan berakhir. Janji Allah adalah benar, tidak peduli apapun. Yesus akan datang kembali, medan pertempuran akan berakhir. Tidak akan ada lagi sakit-penyakit, penderitaan, kepedihan, perang, kesepian . Allah akan bersama kita. Betapa indahnya saat itu!
Allah manginginkan kesembuhanmu, saudaraku. Allah menginginkan kebahagiaanmu. Percayalah akan janjinya.
Apakah anda siap menyambut kedatanganNya? Nantikan itu. Dia akan segera datang!



Sumber : Answers2prayer Ministry - Canada
diterjemahkan : BP



Kematian Dikalahkan


Hosea 13:14 
Akan Kubebaskankah mereka dari kuasa dunia orang mati, akan Kutebuskah mereka dari pada maut? Di manakah penyakit samparmu, hai maut, di manakah tenaga pembinasamu, hai dunia orang mati? Mata-Ku tertutup bagi belas kasihan. 

Shalom,

Bagian ini menandakan kemenangan Yesus atas kematian!  Ketika kita memiliki Yesus kita tidak perlu lagi takut akan akhir hidup kita.  Kita tahu bahwa kita akan hidup kembali dengan Dia di Surga.  Bersyukur kepada Yesus karena telah mati dan bangkit  untuk kita sehingga kita dapat terbebas dari teror maut.


April 26, 2020

Menjadi Pribadi Yang Rendah Hati


Baca: Filipi 2:1-11
Melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia." (Filipi 2:7)
Shalom,

Sebagai manusia kita cenderung suka sekali beroleh pujian, sanjungan dan acungan jempol dari orang lain atas segala jerih payah dan prestasi yang telah kita torehkan. Kerap kita 'membusungkan dada' ketika menyadari bahwa pelayanan kita lebih berhasil, perusahaan kita paling bonafit, atau segala sesuatu yang ada pada diri kita memiiliki nilai lebih dibandingkan dengan orang lain di sekitar kita. Firman Tuhan mengingatkan,
"Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan." (2 Korintus 10:18). 
Adalah sia-sia belaka bila kita meninggikan diri sendiri dan beroleh pujian manusia apabila hidup kita tidak berkenan di hadapan Tuhan!

Perlu kiranya kita bercermin kepada pribadi Yesus yang datang ke dunia bukan dalam rangka mencari pujian atau penghormatan dari manusia, melainkan karena mengasihi jiwa-jiwa yang terhilang dan terbelenggu dosa supaya beroleh kelepasan dan kemenangan. Dia datang ke dunia guna membuka jalan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh keselamatan dan kehidupan kekal. Selama berada di bumi Yesus memang melakukan banyak mujizat, tetapi Dia melakukan semua itu bukan untuk mempromosikan diri atau unjuk kebolehan agar nama-Nya makin dikenal banyak orang dan beroleh pujian, melainkan untuk menggenapi rencana Allah. Dia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.

Sekalipun Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, Ia "...tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia." (ayat 6-7). Dia tak haus pujian dan penghormatan, bahkan rela merendahkan diri-Nya dan menderita di atas kayu salib. Walau diperlakukan tidak adil dan dianggap sama seperti penjahat sekali pun, Yesus tidak pernah membalas. Direndahkan begitu rupa pun Yesus tetap taat kepada Bapa.
"Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan." (Amsal 18:12)
Selamat beribadah bersama keluarga di rumah masing-masing, selamat hari minggu. Stay at home.Percayalah Kuasa Tuhan Yesus sanggup menghancurkan Pandemi Covid 19 amin

IMANUEL



April 24, 2020

Berani Menabur



Baca: Hosea 10:9-15
"Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia!"  Hosea 10:12a

Shalom,

Alkitab menyatakan  "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya....ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;"  (Pengkotbah 3:1-2).  Dalam hidup ini ada waktunya menabur dan ada waktunya menuai apa yang ditabur.  Karena itu selagi ada waktu dan kesempatan milikilah keberanian dan jangan pernah lelah menabur.  "Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik."  (Pengkotbah 11:6), sebab  "...apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah."  (Galatia 6:9).  Ada banyak orang Kristen yang enggan, ragu dan berpikir 1000x ketika hendak menabur, entah itu menabur waktu, tenaga, pikiran dan juga materi untuk pekerjaan Tuhan, apalagi untuk sesama, karena menabur identik dengan berkorban, kehilangan sesuatu, atau mengalami kerugian.  Adakah petani menuai hasil jika ia sendiri tidak menabur benih?  Di dalam 2 Timotius 2:6 tertulis:  "Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya."

     Ketika terjadi kelaparan di negeri tempat ia tinggal Ishak memutuskan untuk  "...pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin."  (Kejadian 26:1).  Artinya Ishak tinggal sebagai orang asing di negeri musuh.  Perhatikan!  Di tengah situasi yang buruk dan tidak mendukung sekalipun Ishak membuat tindakan iman,  "Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN."  (Kejadian 26:12).  Karena keberaniannya menabur Ishak mengalami breakthrough dalam hidupnya:  hidupnya dipulihkan dan diberkati secara luar biasa.

     Musim panen merupakan akhir kerja keras, cucuran keringat dan air mata, terbayarnya semua pengorbanan.  Untuk sampai ke sana dibutuhkan ketekunan, kesabaran, ketabahan hati,  "Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi."  (Yakobus 5:7).

Apa yang kita tuai di masa depan ditentukan oleh keberanian untuk menabur di masa kini.

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan Stay at home. Tetap berdoa utk situasi Indonesia supaya Tuhan Yesus pulihkan...amin.amin...IMANUEL



April 23, 2020

April 22, 2020

Kesembuhan 1 - V. Dari manakah datangnya penyakit?



KESEMBUHAN
By : BP

I. Apakah Allah mau engkau disembuhkan?
II. Firman “Kesembuhan”
III. Prinsip Pujian
IV. Mempersiapkan diri untuk menerima mujizat
V. Dari manakah datangnya penyakit?
VI. Mengapa doa kita tidak dijawab?
_______________________________


V. Dari manakah datangnya penyakit?

Kita ini tinggal di dunia yang penuh dengan kebingungan. Keadaan nyata yang kita jumpai adalah penyakit itu nyata, dan kita semua ini lambat atau cepat bisa juga terjangkit penyakit. Ada yang cepat sembuhnya, ada yang lama sekali sembuhnya bahkan ada juga yang tidak kunjung sembuh. Interprestasi terhadap asal-muasal penyakit juga sering membingungkan. Ada yang menyalahkan virus dan bakteri. : “kalau kita terhindar dari virus dan bakteri maka kita akan sehat”. Ada juga yang menyalahkan faktor genetik : “Penyakit ini saya terima karena keturunan, orang tua saya atau kakek-nenek saya berpenyakit itu” (paling tidak mereka tidak bisa menyalahkan mertua mereka). Ada juga yang menyalahkan lingkungan, ada juga yang menyalahkan Tuhan. Bahkan ada juga yang menyalahkan alien/ makhluk luar angkasa. Alasan mana yang dapat dibenarkan?

Alkitab adalah satu-satunya dasar yang bisa mengungkapkan kebenaran kepada kita. Mari kita buka Firman Allah dan menemukan jawabannya!

1. Maksud Allah menciptakan manusia
2. Asal Muasal penyakit
3. korelasi kesembuhan tubuh dan pengampunan
4. Iblis mencelakai Ayub secara langsung
5. Penyakit dianggap sebagai kutuk dosa di Alkitab
6. Dikuasai kuasa iblis
7. Menghardik
8. Pembatasan
9. Roh sakit penyakit
10. Pencuri
11. Penyakit itu bertentangan dengan sifat Allah
12. Pelayanan kesembuhan Yesus
13. Yerusalem baru
14. Kesimpulan


1. Maksud Allah menciptakan manusia

Kejadian 1:26
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Allah menciptakan manusia pada hari ke-enam masa penciptaan. Dia menciptakan kita menurut gambarnya, Allah memberikan mandat kepada manusia untuk menguasai bumi. Kalau kita percaya bahwa Allah menciptakan penyakit buat kita, artinya Allah juga demikian, bisa kena penyakit, karena kita adalah gambarnya!
Kejadian 1:31
Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Ada pengajaran yang mengatakan bahwa Allah ingin manusia itu berpenyakit, depresi dan sengsara dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran rohani. Apabila ini benar, mengapa Allah mengatakan kepada Adam dan Hawa mereka ini diciptakan dalam keadaan baik?

Bahkan Allah memerintahkan manusia untuk memakan makanan supaya tetap sehat.
Kejadian 1:29-30 :
1:29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
Tidak ada sakit-penyakit! Sakit-penyakit itu bukan rencana Allah saat Dia menciptakan manusia, tetapi dari manakah asal-muasal penyakit itu?


2. Asal Muasal Penyakit

Kejadian 2:16-17
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Tetapi, tunggu sebentar! Ketika Adam dan Hawa berdosa, mereka tidak mati! Mereka tidak langsung mati. Mereka itu hidup ratusan tahun setelah insiden itu, tetapi akhirnya mereka juga mati. Mengapa ini makan waktu lama sekali? Kejadian 2:9
Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Pohon pengetahuan itu jika tidak dimakan buahnya maka akan membuat manusia itu hidup selamanya, tetapi ketika manusia memakan buahnya konsekwensinya adalah dosa, suatu pemisahan yang menyeluruh dari pohon kehidupan. Mengapa ada Pohon kehidupan? Untuk menghindarkan manusia dari dosa yang kekal.

Kejadian 3:22-24
3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
3:23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
3:24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Akibat dosa itu sungguh nyata, kematian!

Kematian Spiritual terjadi dahulu, dimana manusia menjadi malu bertemu Tuhan. Respon Adam ketika bertemu Tuhan setelah ia berdosa adalah : Kejadian 3:10
Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Kemudian kematian secara fisik, datang setelahnya. Ini sudah diungkapkan oleh Tuhan dengan jelas di Kejadian 3:19
dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Umat manusia sekarang bisa berpenyakitan, bisa sengsara dsb. Dosa telah memisahkan manusia dengan Allah, itu adalah sumber dari segala penyakit. Sekarang ada proses penuaan. Roma 5:12
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.


3. Korelasi kesembuhan tubuh dan pengampunan

Secara umum, dosa itu bukan suatu konsekwensi pelanggaran dosa yang dilakukan manusia. Penyakit itu bukan akibat dosa yang dilakukan manusia. Ini adalah konsekwesi atau akibat dosa yang dilakukan oleh dosa mula-mula Adam dan Hawa. Ini adalah konsekwensi dari keterpisahan antara Allah dengan manusia.

Yesus menyatakan ada korelasi antara Pengampunan dan Kesembuhan. Dia berkata kepada orang yang lumpuh : Markus 2:5
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
Orang-orang Farisi melihat dan segera komplain, mereka mengira bahwa Yesus menghujat Allah. Yesus mempunyai kuasa untuk menyembuhkan dan mengampuni dosa. Markus 2:10-12
2:10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:
2:11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
2:12 Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."


4. Iblis mencelakai Ayub secara langsung

Ayub 2:7-8
2:7 Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
2:8 Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu .
Ayat diatas secara jelas mengungkapkan bahwa ; walaupun Allah mengijinkan sakit dan penyakit di bumi ini, tetapi sumbernya bukan dari Tuhan, tetapi dari iblis.


5. Penyakit dianggap sebagai kutuk dosa di dalam Alkitab

Apabila anda membaca di kitab Ulangan 28: 21-61, anda akan mendapati daftar kutukan. Diantaranya adalah : penyakit, wabah, demam, demam kepinalu, sakit radang, kekeringan, hama, tumor …. Ini jelas bahwa Allah tidak bertujuan memberikan penyakit tetapi Allah bertujuan memberi berkat. Untuk menghilangkan kutuk itu ada kabar baik bahwa Yesus mati menggantikan kita dan menebus kita dari kutuk dosa.

Galatia 3:13-14
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

Maka dengan iman kita dapat menerima “Roh” yang telah dijanjikan itu.


6. Dikuasai kuasa iblis

Kisah 10:38
yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.

Bahasa Yunani “dikuasai oleh kuasa” adalah “katadunasteuo” yang secara harafiah artinya “tertindas oleh gerombolan yang berkuasa”

Ini secara jelas mengungkapkan bahwa Yesus menyembuhkan si-sakit yang telah dikuasai oleh kuasa iblis. Bahwa penyakit itu disebabkan oleh iblis. Iblis menindas manusia dengan kuasanya sehingga manusia berpenyakit.


7. Menghardik

Ketika Yesus dicobai iblis,
Lukas 4:35
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya

Bahasa Yunani “menghardik” adalah “eptimao”

Di dalam ayat-ayat sesudahnya, diceritakan bahwa Yesus diundang ke rumah mertua Simor Petrus, wanita malang itu mengalami demam yang ganas.
Lukas 4:39
Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.
Yesus kembali menggunakan kata “eptimao”, penggunaan kata yang sama ketika Yesus menegur iblis dan menghardik demam. Dengan cara sama Yesus berkata pada iblis dan kepada penyakit demam. Tetapi harus dimengerti bahwa tidak semua penyakit itu disebabkan oleh iblis tetapi iblis bisa menjadi sumber suatu penyakit.

Anda tidak bisa menghardik barang mati. Yesus berkata kepada penyakit seperti kita bicara kepada orang lain. Ketika umat Kristen sekarang menggunakan prerogatif menghardik penyakit, mereka itu sedang berbicara dengan suatu kuasa di belakang penyakit itu.


8. Pembatasan

Sebagai contoh ketika Yesus menyembuhkan seorang wanita :

Lukas 13:11-14
13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
13:12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."
13:13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
13:14 Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat."
Sikap Yesus ada di Lukas 13:15-17
13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"
13:17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.
Sumber penyakit adalah dari iblis, tetapi orang-orang beragama justru mengira bahwa Allah menginginkan umatnya untuk sakit, tetapi Yesus dengan jelas menyatakan bahwa iblis adalah biang keladi penyakit itu.


9. Roh sakit penyakit

Ada banyak sekali ayat mengkaitkan antara penyakit dengan roh jahat. Ada seorang bisu yang dirasuki setan dibawa kehadapan sang Mesias, Yesus mengusir roh jahat itu keluar.

Matius 9:33
Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: "Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel."
Siapa yang bertanggung jawab atas orang sakit itu, dia adalah iblis!


10. Pencuri

Iblis adalah pencuri; Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Penyakit selalu datang dengan wujud yang sama kepada kita, dia mencuri kesehatan kita dan membinasakan kita. Sangat bertolak belakang dengan Yesus yang mengatakan bahwa Yohanes 10:10
…Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.


11. Penyakit itu bertentangan dengan sifat Allah

Sangat menarik untuk diamati bahwa manusia seluruh dunia sadar bahwa penyakit itu manakutkan. Mengapa begitu banyak rumah-sakit didirikan kalau penyakit itu menguntungkan tubuh kita?

Allah memberikan kepada kita karunia yang baik. Panyakit adalah hal yang buruk,
Yakobus 1:17
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.


12. Pelayanan Kesembuhan Yesus

1 Petrus 2:24
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Yesus tidak hanya datang untuk memberikan keselamatan, Dia juga datang untuk menyembuhkan. Tidak ada orang yang pernah ditolak oleh Yesus. Setiap orang sakit yang datang kepada Yesus disembuhkan. Depresi itu diangkat, demam dimusnahkan, iblis diusir. Yesus sangat peduli kepada setiap orang yang datang kepadaNya.

Mengapa Yesus mau menyembuhkan orang sakit, sementara Tuhan menginginkan penyakit itu?
Ini tentu saja akan bertolak belakang dari Sifat Tuhan. Yesus adalah penyembuh!


13. Yerusalem baru

Ketika Yesus datang kembali ke dunia, Dia akan membangun sebuah kerajaan yang hebat!

Wahyu 21:3-4
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama -
dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Tidak ada lagi sakit penyakit, tidak ada kematian! Puji Tuhan! Penyakit itu bukan rencana Allah dan tidak ada tempatnya di Surga.


14. Kesimpulan

Apabila anda terbeban dengan penyakit, atau ada orang yang anda kasihi sedang sakit, pandang dan percaya kepada Tuhan. Maka duka itu akan berakhir.

Penyakit bukanlah rencana Allah! Mari kita amini apa yang Rasul Yohanes tulis di Wahyu 22:20 “Amin, datanglah, Tuhan Yesus!.”



Baca Selanjutnya:
VI. Mengapa doa kita tidak dijawab?





Lebih berbahagia memberi


Baca: Lukas 6:37-42
"Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu."  Lukas 6:38a

Shalom,

Kita pasti tidak asing dengan ayat firman Tuhan yang mengatakan,  "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."  (Kisah Para Rasul 20:35).  Ayat ini serasa tidak masuk di akal:  bagaimana pun juga yang namanya memberi pasti kehilangan sesuatu, atau apa yang dimiliki menjadi berkurang.  Bukankah lebih baik dan berbahagia bila kita menerima daripada memberi?  Itulah prinsip dunia!  Memberi berarti sebuah kerugian besar.  Karena itu orang-orang dunia lebih suka menerima daripada memberi.

Prinsip Alkitab adalah sebaliknya.  Orang yang berbahagia dan diberkati adalah yang banyak memberi:
"Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga."  (2 Korintus 9:6).
Memberi adalah bukti nyata dari kasih!  Artinya mengasihi harus diwujudkan dalam tindakan, bukan sebatas slogan.
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?"  (1 Yohanes 3:17).
Hati yang suka memberi adalah buah kehidupan yang bisa kita berikan kepada Tuhan dan pekerjaan-Nya, seperti jemaat Filipi yang selalu mendukung pelayanan rasul Paulus:
"Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku. Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu."  (Filipi 4:16-17).
Memberi untuk mendukung pelayanan pekerjaan Tuhan membuat Injil semakin diberitakan dan banyak jiwa yang diselamatkan.  Selain itu kita juga harus membantu orang yang miskin, yatim piatu, janda miskin, korban bencana, dan sebagainya.
"Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan."  Amsal 11:24
Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan Stay at home. Percayalah Kuasa Tuhan Yesus sanggup menghancurkan Pandemi Covid 19  Efesus 1:19 Haleluya...Amin




April 21, 2020

Kesembuhan 1 - IV. Mempersiapkan diri untuk menerima mujizat


KESEMBUHAN
By : BP

I. Apakah Allah mau engkau disembuhkan?
II. Firman “Kesembuhan”
III. Prinsip Pujian
IV. Mempersiapkan diri untuk menerima mujizat
V. Dari manakah datangnya penyakit?
VI. Mengapa doa kita tidak dijawab?
_______________________________

IV. Mempersiapkan diri untuk menerima mujizat


Apasaja yang perlu diketahui untuk melihat suatu Mujizat dalam hidup kita? Kita sering mendengar adanya mujizat-mujizat di sekitar kita. Tetapi kenapa kita tidak pernah mendapat mujizat itu dalam kehidupan kita? Ada beberapa ayat penuntun di Markus 6:35-44 ini bisa membantu anda :

Markus 6:35-44 :
6:35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
6:36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."
6:37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"
6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."
6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.
6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.
6:41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.
6:42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.
6:43 Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.
6:44 Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.

Setelah Yesus berkotbah dihadapan 5000 orang laki-laki (Mereka mungkin tidak datang sendirian, mungkin juga datang bersama-sama dengan keluarganya untuk melihat sang Messias, mungkin mereka datang bersama-sama dengan istrinya dan anak-anaknya, dan percayalah besar kemungkinan pasangan suami istri itu mempunyai 2-3 anak, maka tidak mengherankan jika mereka itu jumlahnya sekitar 25,000 bahkan lebih!. Hari makin larut, Yesus dan murid-muridnya tahu bahwa orang-orang ini perlu makan. Haruskan Yesus menyuruh orang-orang itu pergi?

Saya suka ketika Yesus menjawab kepada murid-muridnya “berikan mereka sesuatu untuk dimakan”. “Tetapi? Bagaimana kita bisa melakukannya? Mereka itu setidaknya berjumlah 25,000 orang! Kalau memasak sendiri bisa-bisa menelan waktu 1 bulan kalau ini dilakukan oleh murid Yesus yang 12 orang itu. Biayanya juga akan banyak, ini tidak mungkin Yesus, apakah Engkau serius?

Perhatikan ini :

Prinsip 1 : Mengetahui bahwa anda butuh sesuatu
Prinsip 2 : Temukan apa yang sudah kita punya
Prinsip 3 : Memberikan kepada Tuhan apa yang sudah kita punya
Prinsip 4 : Mengharapkan Tuhan untuk memperbanyak apa yang kita persembahkan.


Prinsip 1: Mengetahui bahwa anda butuh sesuatu

Apabila ada ingin mendapat sesuatu untuk diberikan kepadamu, mintalah. Sangat sederhana sekali, apakah alasannya sehingga kita tidak mau meminta?

1. Kita suka menunda-nunda (lihat ayat 35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.)

2. Kita lupa siapa yang ada di samping kita; Yesus, Sang Pencipta Alam Semesta


Prinsip 2 : Temukan apa yang sudah kita punya

“berapa roti yang kamu punya” Tanya Dia, Pergi dan lihatlah “ketika mereka menemukan, mereka menjawab, "Lima roti dan dua ikan."

Didalam Yohanes 6:6 kita temukan bahwa “Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.”

Mengapa Yesus mencobai kita? Yesus ingin kita mempercayaiNya dengan sebuah benih dan Dia bisa memenuhi kebutuhan kita. Tuhan selalu melihat apa yang ada dalam genggaman kita, jarang sekali Firman Tuhan bekerja dengan sendirinya, tetapi selalu dengan kerjasama dari manusia.

Wow! Saya kira hanya 3kali bahwa Tuhan bekerja sendirian di Alkitab, tanpa kerja-sama dari manusia :

1. Ketika Tuhan menciptakan alam semesta
2. Ketika ada hujan api dan belerang di Sodom dan Gomorah
3. Ketika Yesus bangkit dari kematian.

Yang lain-lainnya, Tuhan selalu menggunakan campur tangan manusia : “berapa roti yang kamu punya?” Setiap perkara mujizat Allah selalu meminta apa yang ada di tanganmu, apa yang ada di genggamanmu? Apakah yang harus kita lakukan ? berikut ini contoh-contohnya :

a. Daud mempunyai 5 butir batu, hasilnya : kemenangan atas Goliat dan pasukannya

b. Nabi Nuh dan kayu, hasil : Penyelamatan makhluk dari bahaya air bah.

c. Nabi Musa dan pembantu-pembantunya, hasil : Pembebasan umat Israel dari perbudakan di Mesir.

d. Lukas 8:44
Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya.

e. Markus 2:4-5
Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"

f. Matius 9:6-7
Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itupun bangun lalu pulang.

Contoh-contoh diatas secara jelas menunjukkan kerjasama antara Allah dengan manusia. Tuhan memberikan mujizatnya ketika ada kerjasama dari umatNya. Allah ingin kita terlibat, Allah mau kita aktif.

Beberapa orang lebih suka duduk-duduk di sudut rumahnya, menunggu Mujizat Tuhan hadir dalam kehidupan mereka, sampai-sampai mereka mulai menggerutu “mengapa Tuhan tidak menjawab doaku?”

Saudaraku, Allah mau anda terlibat dalam pekerjaanNya, Dia mau bekerjasama denganmu, mengapa? Karena Allah mau mempunyai hubungan dengan manusia. Allah suka berhubungan dengan manusia, Allah itu bukan jin yang disimpan di botol.


Prinsip 3 : Memberikan kepada Tuhan apa yang sudah kita punya

Ini menegaskan apa yang tertulis dalam prinsip 2 diatas.
Anda bisa bertanya “Apabila Allah itu berkuasa, mengapa Dia pertu 5 roti dan 2 ikan? Tidak bisakah Dia menyulap ikan dan roti dalam keadaan nyata dengan disajikan secara lezat untuk memberi makan 25,000 orang, dan masing-masing orang akan bisa makan menunya sendiri-sendiri?”

Tentu saja Dia bisa, tapi itu bukan gaya-nya Tuhan. Tuhan mau bekerja dengan campur tangan manusia. Tuhan punya bermacam-macam cara untuk menjawab permintaan kita, tetapi Dia selalu bekerja kalau ada campur tangan manusia.

Contohnya :
a. Lazarus ; gulingkan batu itu!
b. Cornelius ; pergi dari rumahmu dan beritakan injil kepada Paulus …

Gaya Tuhan adalah “mari kita bekerja sama, aku ingin mempunyai hubungan baik denganmu, sahabatKu”

Anda mungkin ragu-ragu “tetapi Tuhan, apa yang bisa kuberi untukMu” Tanyalah kepada Tuhan, dan bangunlah hubungan dengan Tuhan, maka Tuhan akan memberitahukan kepadamu. Itu bisa dilakukan dengan ibadah, membangun hubungan dengan Tuhan, pergi ke Gereja, datang ke KKR. Ini bisa saja sudah ada dalam genggamanmu sekarang ini. Allah akan memberitahukanmu.


Prinsip 4 : Mengharapkan Tuhan untuk memperbanyak apa yang kita persembahkan

Yohanes 6:12-13
6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
6:13 Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.

Ini senada dengan 2 Korintus 9:6
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.

Dapatkah anda bayangkan, hanya dengan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan kecil dipersembahkan kepada Yesus. Setelah itu Yesus bukan hanya hanya bisa memberi makan 25,000 orang, murid-muridnya mengumpulkan kembali sisa-nya 12 bakul! Wow! Tuhan memperbanyak apa yang kita beri kepadaNya! Allah kita adalah Allah yang berkelimpahan.

Saya ingin berspekulasi tentang 12 bakul yang tersisa, ada yang mengatakan 1 bakul untuk masing-masing murid. Jujur saja saya pikir ini tidak fair, bukankan murid-murid ini tadinya ragu-ragu? Mengapa Yesus memberikan hadiah atas ketidak-percayaan mereka?

Spekulasi yang lain mengatakan bahwa 12 bakul itu untuk seorang anak yang telah mempersembahkan makanannya, ini bisa dimakan oleh keluarganya selama seminggu untuk bekal ketika mereka hadir dalam pertemuan besar itu, dan melihat mujizat lain atas kebutuhan-kebutuhannya.

Tetapi mungkin saja, 12 bakul itu untuk 12 muridnya. Walaupun mereka itu hanyalah sekumpulan orang yang ragu-ragu bahkan mereka adalah murid-murid Yesus sendiri. Bagaimana bila setiap murid itu membawakan sekeranjang roti kepada anak kecil tadi ke rumahnya? Tentu saja ini bisa menjadi pengajaran yang baik kepada murid-murid itu tentang pentingnya ketergantungan kepada Allah.

Kita tidak akan pernah tahu apa maksud Tuhan tentang 12 bakul sisa makanan. Tetapi faktanya adalah terdapat “sisa” yang terkumpul. Allah adalah Allah Mujizat. Kita perlu Tuhan, maka janganlah lupa bahwa kita perlu menjalin hubungan baik dan bersekutu dengan Allah. Tanpa itu, anda lebih baik menunggu saja di sudut rumahmu menunggu mujizat yang tak kunjung tiba.

Maukah engkau mengundang hadirat Allah dalam hidupmu, dan memiliki persekutuan denganNya? Dia mengetuk pintu di hatimu. Maukah engkau mempersilahkanNya masuk? Tentukan sendiri jawabnya.


Baca Selanjutnya:
Kesembuhan 1 - V. Dari manakah datangnya penyakit?




Kesembuhan 1 - III. Prinsip Pujian


KESEMBUHAN
By : BP

I. Apakah Allah mau engkau disembuhkan?
II. Firman “Kesembuhan”
III. Prinsip Pujian
IV. Mempersiapkan diri untuk menerima mujizat
V. Dari manakah datangnya penyakit?
VI. Mengapa doa kita tidak dijawab?
_______________________________

III. Prinsip Pujian

Pernahkan anda merasa takut? Saat demikian, apakah yang anda lakukan? Apakah anda pernah merasa kawatir? Kawatir akan masa depan? Apakah pernah menghadapi problem yang dasyat dan tidak tahu harus berbuat bagaimana? Bagaimana dengan menghadapi penderitaan hebat yang sepertinya tidak pernah selesai? Apakah ada obat yang dapat membantu kita berjuang malawan semua ini?

Tentu saja ada! Kenapa tidak memuji Tuhan dengan Nyanyian?

“tapi……” anda bertanya, bisakah itu membantuku dalam menghadapi semua problem ini?

Kita sering lupa bahwa kita hidup dalam 2 dimensi yang berbeda; dimensi yang dapat kita lihat dan dimensi yang tidak dapat kita lihat - sebuah dimensi yang kekal.

“tetapi apakah itu tertulis dalam Alkitab?”
Efesus 6:12
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Wow! Apakah ini maksudnya ada banyak penguasa yang mencoba untuk membuat kita takut dengan hal-hal yang besar yang menghambat kehidupan kita?

Tentu saja, Hanya kuasa Allah yang mampu melawan penguasa-penguasa itu. Yang paling efektif dalam berjuang melawan hal tersebut adalah Berjuangan dengan menaruh iman kepada Allah dan melalui Pujian dengan dan penyembahan kepada Allah. Principnya adalah sederhana sekali : “ketika kita memuji Allah, roh-roh jahat tidak dapat bertahan, mereka akan lari meninggalkan kita. Kita mengundang kuasa Roh Kudus dan meyakinkan kita untuk menghilangkan rasa tidak aman dan bahaya yang kita hadapi.
Yakobus 4:7-8
4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
4:8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Tom White, Seorang Direktur dari The Voice of Martyr mempunyai pengalaman ini. Ketika dia ditangkap oleh pemerintah Kuba pada 27 Mei, 1979 saat itu Pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di sebuah jalan tol setelah dia mengedrop buku-buku Kristen di Kuba. Aparat Kuba yang menangkapnya ini sangat tidak suka dengan apa yang dilakukan White ini, dan mencoba membuat dia putus asa dengan memasukkannya kedalam sebuah ruangan pendingin yang gelap. ruangan pendingin itu sangat dingin sekali dan disekelilingnya berjatuhan butiran2 es yang membuat ruangan itu semakin dingin.

Dia mulai takut, dia mencoba untuk menghangatkan diri, namun keadaan justru semakin dingin waktu demi waktu. Dia mencoba membungkuk dan menekuk badannya seperti posisi bayi yang masih janin di sudut ruangan pendingin itu ditekuknya erat-erat badannya supaya tidak ada udara dingin masuk ketubuhnya, kemudian tangannya dimasukkan kedalam bajunya. Dan itu hanya bertahan beberapa menit saja, dan suasana dingin semakin tidak bisa ditolelir oleh tubuhnya, kemudia dia mencoba untuk menggoyang-goyangkan badannya

Ternyata posisi yang paling nyaman dalam suasana itu adalah bersandar saja di dinding ruang pendingin itu. Tadinya Keadaan itu sungguh membuat dia membuat panik, lalu mulai dia ingat kenapa dia dipenjara, dan dia sadar bahwa dia telah menghadapi penganiayaan ini dengan cara yang salah. Lalu dia mengundang Roh Allah untuk datang dan tinggal bersamanya, mulailah dia memuji-muji Tuhan dengan menyanyikan semua lagu-lagu pujian yang dia tahu dengan suara yang keras. Para penjaga menjadi heran dan bingung, karena setiap kali mereka mengecek apa yang dilakukan White ini, selalu dia bernyanyi-nyanyi.

Ketika penjaga ini bertanya “bagaimana bisa kamu bernyanyi dalam keadaan seperti ini” White menjawab “karena aku mencintai Yesus”. Kemudian para penjaga itu berkata “kalau kamu mencintai Yesus, berhentilah menyanyi!” Tetapi White tidak mau berhenti menyanyi dan terus menerus memuji Tuhan, dan pada saat dia menyanyi, dia tidak merasa dingin lagi. Faktanya ruangan dingin itu tidak membuat dia susah. Tuhan sungguh melepaskannya dari udara dingin mencekam di ruangan itu.

Memuji Tuhan dengan nyanyian itu sangat efektif, sahabatku. Cobalah. Nanyikan dengan sungguh dengan kasih dan arahkan ke Bapa di Surga, engkau akan mendapati bahwa hal ini sungguh dapat mengubah segala perasaan didalam situasi yang menekanmu. Tuhan kita sungguh ajaib.

Sekarang, saya ingin menjelaskan keefektifan memuji Tuhan dengan FirmanNya, ada banyak sekali ayat yang bisa dipilih. Ketika Paulus dan Silas di penjara, ketika Daud mengalami masalah, dan lain-lain. Tetapi saya ingin menggaris bawahi Firman Tuhan yang kurang dikenal di dunia barat. Ayatnya ada di 2 Tawarikh 20:1-27. Kita lihat ketika Yosafat raja Yehuda, tidak seperti pendahulu/ nenekmoyangnya, dia adalah seorang raja yang baik yang mempunyai hubungan erat dengan Tuhannya. Menjadi sosok orang percaya tidak berati selalu terhindar dari masalah! Orang Moab dan Amon bersama pasukan Meunim mencoba untuk mengalahkan Yehuda. Mereka ini adalah pasukan yang hebat jumlahnya dan tidak sebanding dengan pasukan Yehuda. Melihat hal ini tentu saja bangsa Yehuda merasa takut dan pati akan dengan mudah dikuasai musuh.

Saya suka bahwa Yosafat akhirnya berdoa :
2 Tawarikh 20:12
Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."
Dengan kata lain, Yosafat mengatakan bahwa “mata kami tertuju kepadaMU Tuhan, aku menyerahkan masalahku, karena masalah ini adalah untuk ukuran Tuhan! Secara manusiawi ini tidak ada solusinya, hanya Engkau yang punya solusinya!”

Segeralah Roh Allah hadir melalui Yahaziel dan dia menubuatkan : 2 Tawarikh 20:15-17 :
20:15 dan berseru: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.
20:16 Besok haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel.
20:17 Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu."
Mudah diucapkan daripada dilakukan, betul? Tentu saja kita tahu kita tidak usah takut untuk menghadapi masalah, karena kita tahu bahwa “Pertempuran itu bukan untukmu, tetapi milik Tuhan”, tetapi kita sering lupa siapa partner kita ketika kita ini menjadi orang Kristen. Allah adalah Bapa kita, kenapa Dia harus enggan untuk menolong anaknya?

Anda tidak perlu berperang dalam pertempuran. “Orang2 Yehuda menerima jaminan dari Allah bahwa mereka tidak perlu mengangkat tangannya dan menarik pedang untuk berperang melawan musuh yang hebat jumlahnya, sungguh luar biasa! Bagaimana itu mungkin? Karena Allah memegang kendali!

2 Tawarikh 20:20-21
20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa.
Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"
20:21 Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
Bisakan anda bayangkan untuk menghadapi musuh yang besar yang bersenjata tanpa mempunyai tombak dan pedang, anda hanya punya lagu pujian? Ini diluar logika. Bahkan ada banyak orang mengatakan ini tolol. Tetapi kita ingat lagi bahwa Yosafat dan rakyat Yehuda pernah menghadapi musuh hanya dengan nyanyian pujian! Apakah nyanyian bisa mengalahkan pasukan bersenjata? Mari kita cari buktinya.

2 Tawarikh 20:22-24
20:22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
20:23 Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh.
20:24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.
Semua musuh yang bersenjata itu masing-masing saling berperang sendiri-sendiri, saling bunuh membunuh, dan tidak ada diantara mereka yang hidup. Yosafat tidak pernah mengangkat pedangnya! Apakah Lagu pujian itu effektif? Lagu pujian ini mengalahkan musuh yang besar!

Mari kita telaah ayat ini “ ketika mereka mulai bersorak-sorai menyanyikan nyanyian pujian” Ini adalah penyebab kemenangan Yehuda yaitu menyanyikan Pujian. Pemuji Allah dan mengundangNya didalam situasi masalah, dan musuh terusir!

Apakah anda menghadapi problema yang hebat? Menghadapi ketidakpastian yang menakutkan? Apakah anda merasa sedih? Tidak peduli anda ada dalam situasi bagaimana, mulailah memuji Tuhan dengan lagu dan penyembahan dan alihkan masalahmu kepada Tuhan. Maka semua masalahmu akan ditempatkan didalam pespektif yang tepat dan kemenangan akan menjadi milikmu! Allah akan datang dan menyelamatkanmu. Keberanian akan menggantikan ketakutan, damai akan menggantikan kekawatiran, kelegaan akan menggantikan kepedihan. Tetapi yang paling penting diatas semua itu, bahwa anda akan merasakan bahwa Roh Allah tinggal didalammu rasakan kasihnya memelukmu, dan mengatakan bahwa engkau tidak akan sedirian dalam masalahmu, dan engkau mempunyai kekuatan yang hebat disisimu : Yesus Kristus dan bala tentaranya!

Yesus berjanji : Matius 11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Apakah anda mempunyai beban? Apakah anda kawatir? Serahkan saja kepada Yesus. Apakah anda dalam ketakutan? Serahkan kepada Yesus dengan Pujian dan Nyanyian kepadaNya. Yesus akan memberikan engkau kelegaan! Yesus adalah Sabbath-mu, hanya Yesus yang bisa memberikan damai.

Tetapi marilah kita selesaikan kisahnya : 2 Tawarikh 20:25-26
20:25 Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya.
20:26 Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang.
Yosafat tidak hanya mendapat kemenangan, tetapi dia juga sangat diberkati yang tiada taranya, Masalahmu akan tidak menjadi besar ketika engkau menyerahkannya kepada Tuhan, tidak hanya Dia memberikan jaminan kemenangan tetapi Dia juga memberikan berkat yang kekal! Apakah ada berkat yang lebih besar dari kehidupan yang kekal? Hidup yang tanpa ketakutan, hidup yang tanpa ada kepedihan dan kesengsaraan, dimana hidup dipenuhi dengan damai dan kasih, hidup tanpa kematian telah menantimu, Tuhan kita adalah Allah yang luar biasa!

Ketika telah selesai, perhatikan apa yang dilakukan oleh Yosafat dan rakyatnya di dalam 2 Tawarikh 20:27
Lalu pulanglah sekalian orang Yehuda dan Yerusalem dengan Yosafat di depan. Mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita, karena TUHAN telah membuat mereka bersukacita karena kekalahan musuh mereka.
Anda dapat bersuka cita terhadap bencanamu juga. Lalu apa yang anda harus lakukan? Serahkan segala problemamu, sakitmu, kepentinganmu, ketakutanmu, depresimu kepada Yesus, Dia akan memberimu kelegaan.




Baca Selanjutnya:
Kesembuhan 1 - IV. Mempersiapkan diri untuk menerima mujizat






Santapan Rohani Our Daily Bread Ministries

BACA RENUNGAN - ARTIKEL LAINNYA