the Voice of God

Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah. (Yeremia 33:6)

June 17, 2020

Pertolongan Yang Sempat Tertunda


Baca: Markus 5:21-43
"Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" (Markus 5:35)

Shalom,

Alkitab menyatakan, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Artinya kita percaya meski belum melihat hasil. Ketika kita beriman kepada Tuhan berarti kita percaya kepada Tuhan bahwa Dia berkuasa untuk melakukan mujizat. Beriman kepada Tuhan juga berarti kita memiliki penyerahan penuh kepada Dia. Berserah bukanlah suatu tindakan yang nekat, bukan pula suatu tindakan yang diambil karena kita sudah menemui jalan buntu. Akan tetapi, berserah adalah tindakan yang lahir dari pergumulan yang positif karena menyadari bahwa Tuhan tidak akan mengecewakan orang yang berharap kepada-Nya. Tertulis: "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:5). Penyerahan diri kepada Tuhan adalah sebuah keputusan yang beresiko.

Inilah yang dialami Yairus yang sedang terjepit pada suatu keadaan yang beresiko. Ketika anaknya sedang sakit keras dan hampir mati, Yairus justru mengambil keputusan beresiko dengan meninggalkan anaknya itu dan pergi mencari Yesus yang diyakini dapat menyembuhkan anaknya. Ketika sudah bertemu dengan Yesus dan hendak menuju rumahnya, di tengah jalan ada seorang wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun sedang menjamah jubah Yesus, sehingga langkah Yesus pun jadi terhenti. Tentunya kejadian ini membuat Yairus bertambah panik karena keadaan anaknya sangat kritis.

Meskipun demikian Yairus tetap setia menunggu, bukti bahwa ia sangat peduli akan penderitaan anaknya. Namun datang kabar dari keluarganya bahwa anaknya akhirnya mati. Maka bisa saja Yairus marah dan kecewa kepada Yesus, karena Ia tidak dapat segera datang ke rumahnya. Tapi Yairus sama sekali tidak terpengaruh dengan berita buruk yang didengarnya, ia tetap berharap dan menantikan Yesus bertindak.

Seringkali berita-berita negatif membuat kita goyah dan tidak lagi berserah penuh kepada Tuhan. Maka karena kesabarannya menantikan Tuhan, keluarga Yairus mengalami mujizat yaitu anaknya disembuhkan.

Jangan berhenti berharap pada Tuhan; pada saat yang tepat Dia pasti bertindak. Sungguh, "Semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;" (Mazmur 25:3a).

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan sambil mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah jaga jarak pakai masker sering mencuci tangan dengan sabun dan paling penting berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian, IMANUEL amin.



0 komentar:

Post a Comment

Santapan Rohani Our Daily Bread Ministries

BACA RENUNGAN - ARTIKEL LAINNYA