the Voice of God

Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah. (Yeremia 33:6)

July 31, 2020

Mengerjakan misi penyelamatan


Baca: Yohanes 19:16b-27
"Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: 'Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku.' Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu." (Yohanes 19:24b)

Shalom,

Penderitaan Yesus di kayu salib merupakan cara yang dipilih Bapa untuk membawa keselamatan bagi umat manusia yang berdosa. "Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia." (Ibrani 2:9). Jadi, kata kunci keselamatan kekal adalah penebusan melalui penderitaan.

Ketika terpaku dan tergantung di kayu salib sebelum mengembuskan nafas terakhir Yesus tetap menunjukkan hati-Nya yang begitu mulia, di mana Ia berdoa, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34). Ini bermakna bahwa kematian-Nya di kayu salib adalah sebagai jalan pengampunan terhadap dosa. Inilah yang menjadi tujuan Ia datang ke dunia yaitu membawa pengampunan bagi orang yang berdosa. "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Matius 9:13). 

Melalui kematian-Nya di Golgota, yang disebut pula Kalvari, karya penebusan dosa tergenapi. "...bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci," (1 Korintus 15:3).

Bagi kebanyakan orang kematian selalu identik dengan air mata dan kesedihan yang mendalam. Namun kematian Kristus bagi orang percaya adalah sebuah peristiwa besar, sebab kematian-Nya justru adalah kehidupan bagi orang percaya. Allah Bapa tahu batas kekuatan kita, di mata kita pasti tidak sanggup membebaskan diri dari segala belenggu dosa tanpa adanya penumpahan darah Putra-Nya. Dengan kata lain, tanpa kematian Kristus tidak ada jalan keselamatan bagi manusia. Jadi kematian Kristus adalah bagian dari rencana Bapa menggenapi janji-Nya; dan pekerjaan penebusan dosa hanya dilakukan satu kali saja karena nilai pengorbanan penebusan Yesus sudah sempurna (baca Ibrani 10); oleh-Nya kita diselamatkan.

Dasar penebusan manusia berdosa adalah melalui kematian Yesus Kristus, yang disalibkan dan darah-Nya yang tercurah di atas Golgota!

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan tetaplah berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.




July 30, 2020

Kuasa Kasih Allah


Baca : Mazmur 62:1-13
"Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya, dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya." (Mazmur 62:12-13)

Shalom,

Kuasa dan kasih, dua keadaan yang saling melengkapi yang memungkinkan untuk melakukan yang terbaik. Jika kuasa tanpa kasih yang terjadi adalah penindasan sedangkan kasih tanpa kuasa, kasih yang hanya diniatkan atau hanya sebatas dalam ucapan saja, hanyalah penyesalan oleh rasa tak mampu; bagi manusia kasih itu sendiri adalah kuasa yang besar untuk melakukan yang terbaik.

Pada Allah ada kuasa dan kasih dan hanya satu kali Allah berfirman saja keduanya sudah diketahui oleh pemazmur. Allah berkuasa dalam kasih-Nya untuk menyatakan kehendak-Nya kepada umat manusia.

Kuasa dan kasih dianugerahkan Allah kepada manusia untuk melakukan yang terbaik dalam hidup dan dalam kuasa serta kasih setia-Nya berlaku pembalasan bagi setiap orang menurut apa yang dilakukannya.

Kuasa itu dari Allah. Kasih setia juga berasal dari Allah. Berarti bahwa keduanya ada pada manusia sehingga sesungguhnya semua manusia dapat atau mampu (mampu) memperlihatkan nilai sebagai orang yang melakukan yang terbaik dalam hidupnya, menyatakan kasih kepada sesama dalam bingkai kesetiaan kepada Tuhan.

"Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia." (Amsal 3:3-4)

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan tetaplah berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.





July 29, 2020

Tuhan tidak pernah meninggalkan kita


Baca: Yesaya 49:8-26
"Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau." (Yesaya 49:15)

Shalom,

Ketika sedang dihadapkan pada masalah, penderitaan dan tantangan yang berat seringkali kita beranggapan bahwa Tuhan sudah tidak lagi peduli dengan keadaan kita dan bahkan Ia sudah melupakan kita. Ditambah lagi dengan doa-doa yang sekian waktu lamanya belum juga beroleh jawaban akan semakin mempertegas anggapan tersebut.

Kalau kita berpikiran demikian berarti kita tidak mengenal Tuhan dengan benar. Kita hanya melihat dan menilai segala sesuatunya dari sudut pandang kita sendiri. Hal pertama yang seharusnya kita lakukan adalah mengoreksi diri, sebab ada tertulis: "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2).

Inilah jawaban Tuhan: "...Aku tidak akan melupakan engkau." (ayat nas). Seorang ibu yang sedang menyusui memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap bayinya. Sekalipun sang bayi berada di ruangan yang berbeda, sesibuk apa pun ibu, ia sangat peka ketika anaknya menangis dan membutuhkannya. Bila ibu di dunia ini bertindak sedemikian rupa, apalagi Tuhan kita, Dia lebih peka terhadap kebutuhan anak-anak-Nya dan tau yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Bukankah ini menjadi satu jaminan bagi kehidupan kita orang percaya? Tapi di zaman yang jahat seperti ini ada ibu kandung yang tega membuang dan menjual bayinya sendiri, bahkan membunuhnya.

Jika saat ini kita sedang menghadapi pergumulan yang berat, berhentilah untuk mengeluh, bersungut-sungut, apalagi menyalahkan Tuhan, karena "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." (2 Petrus 3:9).

Tuhan tidak pernah melupakan kita; jika kita diijinkan mengalami suatu proses, tujuannya adalah untuk membawa kita makin dekat kepada-Nya!

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan dan tetap berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL..amin.




July 28, 2020

Tuhan sanggup memenuhi kebutuhan


Baca: Filipi 4:10-20
"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:19)

Shalom,

Setiap hari semua orang tanpa terkecuali dipusingkan oleh kebutuhan hidup sehari-hari. Ya... selama hidup di dunia ini memenuhi kebutuhan hidup, baik itu makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan sebagainya, adalah hal-hal yang tidak dapat dipisahkan. Itulah sebabnya semua orang bekerja keras membanting tulang untuk dapat memenuhi setiap kebutuhannya.

Apa yang dikejar? Tidak ada kata lain, selain uang. Semua orang pasti berpikir bahwa jika sudah memiliki cukup uang atau bahkan berlebih semuanya akan menjadi beres, hidup ini bisa tenang dan kebahagiaan dapat dirasakan. Benarkah? Kenyataannya tidak demikian, kita tetap saja merasa kurang dan tidak pernah terpuaskan seperti yang dikatakan Salomo, "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan pernah puas dengan penghasilannya." (Pengkhotbah 5:9a). Akibatnya pikiran kita dipenuhi oleh kekuatiran setiap hari; kuatir akan kebutuhan, kuatir akan biaya sekolah anak dan lain-lain. Alkitab menasihati, "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Matius 6:34).

Ada pun arti kata "kuatir" itu sendiri adalah rasa takut, gelisah, cemas terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti. Untuk bisa keluar dari kekuatiran Tuhan mengajarkan untuk kita untuk memprioritaskan perkara-perkara rohani terlebih dahulu. Tuhan berkata, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33).

Sudahkah kita menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam hidup ini? Tuhan Yesus telah menebus hidup kita dengan darah-Nya yang mahal supaya kita diselamatkan. Tidakkah hati kita terketuk untuk membalas kasih-Nya itu? Untuk mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya tidak ada jalan lain selain kita mencari hadirat Tuhan setiap hari; setia merenungkan firman-Nya dan melakukannya; setia beribadah dan melayani Tuhan.

Ketika kita mengutamakan Tuhan di atas segalanya, maka Dia akan menyediakan segala yang kita perlukan!

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan dan paling penting berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian amin.




July 27, 2020

Hati hamba seperti Kristus


Baca: Filipi 2:1-11
"...melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia." (Filipi 2:7)

Shalom,

Di zaman dahulu perdagangan orang untuk menjadi hamba atau budak adalah hal yang biasa. Ketika seorang hamba atau budak dibeli oleh seseorang, maka hamba atau budak tersebut tidak lagi mempunyai hak atas hidupnya, melainkan beralih menjadi milik sepenuhnya dari orang atau tuan yang membelinya. Karena itu seorang hamba tidak mempunyai hak untuk menolak atau membantah setiap perintah tuannya. Kapan pun si tuan memerintah, seorang hamba harus taat melakukan. Artinya seorang hamba harus siap siaga selama 24 jam penuh untuk melayani dan menerima perintah dari tuannya.

Setiap orang percaya adalah hamba-hamba Tuhan! Artinya kita harus taat sepenuhnya melakukan kehendak Tuhan, yang adalah Tuan kita. Berbicara tentang hamba, Kristus adalah teladan utama dalam hal ketaatan, "...yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (ayat 6-8). Jika Kristus tidak taat dan tidak memiliki 'hati hamba', maka pengampunan dosa dan keselamatan kepada manusia takkan pernah terjadi.

Sebagai hamba-hamba Tuhan sudah sepatutnya kita memiliki hati hamba, yaitu mau taat sepenuhnya kepada kehendak Tuhan, karena Dia adalah Tuan kita, sedangkan firman-Nya adalah perintah-perintah-Nya. Ketaatan itulah yang menyenangkan hati Tuhan! Alkitab menyatakan bahwa "Perintah-perintah-Nya itu tidak berat," (1 Yohanes 5:3). Jadi yang diperlukan dari kita adalah mau atau tidak, kemauan bukan kemampuan, dan sifat penting yang harus dimiliki oleh seorang hamba adalah setia. "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?" (Amsal 20:6). Kita harus setia kepada Tuhan, karena Dia telah membeli kita dari pasar dosa, dengan harga yang sangat mahal, yaitu darah-Nya sendiri, dan sudah lunas terbayar.

"Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya." (Kolose 3:24)

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan dan tetap berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.




July 25, 2020

Jangan kehilangan semangat


Baca: Yosua 14:6-15
"pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk." (Yosua 14:11)

Shalom,

Tidak sedikit orang yang mengalami kegagalan dalam hidup bukan karena mereka bodoh atau tidak berpendidikan, namun karena mereka tidak memiliki semangat dalam menjalani hidup. Sedikit saja mengalami masalah atau kesulitan langsung mengeluh, mengasihani diri sendiri sedemikian rupa, dan kehilangan semangat.

 Perhatikan! "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?" (Amsal 18:14). Seberat apa pun tantangan yang dihadapi janganlah kita sampai kehilangan semangat. Mengapa? Karena kita punya Tuhan yang tak pernah meninggalkan kita, Ia begitu peduli dengan keadaan kita. "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." (Yesaya 40:29).

Kaleb, yang tetap memiliki semangat hidup luar biasa sekalipun sudah berumur 85 tahun, berkata, "...aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk." (ayat nas). Ia tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan karena ia senantiasa mengarahkan pandangannya kepada janji-janji Tuhan. "Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:7). Orang yang memegang dan mengimani janji Tuhan dalam hidupnya takkan mudah mengeluh dan berputus asa, ia akan terus bersemangat sampai janji Tuhan tergenapi dalam hidupnya.

Kaleb berusia 40 tahun saat diutus Musa untuk mengintai tanah Kanaan, dan ia terus memegang teguh apa yang Musa katakan: "Sesungguhnya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan anak-anakmu sampai selama-lamanya, sebab engkau tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati." (ayat 9), Empat puluh lima tahun telah berlalu, Tuhan pun menggenapi janji-Nya. Yosua memberikan Hebron menjadi pusakanya.

"Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu." (Mazmur 119:38)

Selamat menikmati liburan akhir pekan bersama keluarga  tercinta...IMANUEL




July 24, 2020

Mengampuni dan mengasihi


Baca : Matius 5: 30-44
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:44)


Shalom,

Permusuhan individu tidak akan timbul jika tidak ada penyebabnya. Kedua orang yang bermusuhan itu tahu penyebabnya, cuma masing-masing mau menang dan tidak ada yang mau mengalah. Mengalah bukan bermaksud kita kalah dan menang bukan bermaksud dia menang. Adakalanya kita harus mengalah supaya permusuhan itu tidak akan berlangsung terus-menerus.

Dalam firman Tuhan disebutkan, "Kasihilah musuhmu." Adakah begitu cepat orang mengasihi musuhnya jika hatinya belum sembuh dari kesakitan? Memang sukar sebab manusia masih hidup dalam daging. Jadi bagaimanakah kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan mengikuti perintah Tuhan untuk mengasihi musuh?

Pertama sekali kita harus berdoa. Kemudian kita selidiki diri sendiri atau refleksi diri. Adakah kita cukup sempurna di hadapan Tuhan? Adakah kita tidak pernah berbuat dosa? Tanya diri sendiri dengan jujur. Sesudah itu bacalah firman Tuhan. Serahkan diri kepada Tuhan untuk dibentuk seperti bejana di tangan tukang periuk. Ingatlah firman Tuhan bahwa apabila seseorang itu tidak mengampuni musuhnya maka dosanya tetap ada. Dan upah dosa ialah maut (Roma 6:23a). Tetapi jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapa di sorga pun akan mengampuni kamu juga (Matius 6:14).

Oleh itu, kasihilah musuhmu.

"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain." (1 Korintus 13:4-5).

"Rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpahi kamu." (Yudas 1:2).

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan dan selalu berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.




July 23, 2020

Jangan lagi menoleh ke belakang


Baca: Yesaya 54:1-17
"Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu." (Yesaya 54:4)
Shalom,

Setiap orang pasti punya masa lalu, entah itu masa lalu yang menyenangkan atau masa lalu yang kelabu. Jika teringat masa lalu yang menyenangkan rasa-rasanya ingin kembali ke masa itu, andai saja waktu dapat diputar kembali. Tak beda jauh, masa lalu yang kelabu pun sulit sekali untuk dilupakan. Rasa sakit dan luka yang menyayat hati begitu membekas dalam, bahkan tidak sedikit orang yang hari-harinya terus dibelenggu dan dibayang-bayangi oleh masa lalu kelabu itu.

Ada banyak usaha yang dilakukan orang untuk mengubur dalam-dalam masa lalunya. Salah satu cara adalah membuang atau menyingkirkan semua benda yang berkaitan dengan peristiwa atau seseorang di masa lalu tersebut. Karena setiap kali melihat benda-benda tersebut atau melewati suatu tempat, memori itu kembali muncul. Meski demikian tak semua orang bisa melupakan masa lalunya dengan cara yang demikian.

Rasul Paulus juga memiliki masa lalu, tapi ia terus berjuang untuk tidak dibelenggu oleh masa lalunya. Inilah tekadnya: "...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku," (Filipi 3:13). Rasul Paulus dapat melupakan masa lalu karena ia mengarahkan pandangannya atau berfokus kepada janji firman Tuhan, "...berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi..." (Filipi 3:14). Selama kita masih berkutat dengan masa lalu, kita tidak akan pernah bisa maju, tidak akan pernah bisa mengembang ke kanan dan ke kiri. Dengan kata lain masa lalu hanya akan menjadi penghalang untuk kita meraih semua impian.

Adalah lebih baik mengarahkan pandangan ke depan daripada terus menoleh ke belakang. Pegang janji Tuhan: "Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi." (Yesaya 54:3). Karena 'menoleh ke belakang' atau berat meninggalkan kota Sodom dan Gomora, isteri Lot menjadi tiang garam (baca Kejadian 19:26).

Apa pun masa lalu kita, jangan sampai hal itu melemahkan dan membuat kita putus asa, tapi jadikan itu sebagai pembelajaran untuk lebih baik lagi.

Selamat beraktivitas dalam anugerag Tuhan dan paling penting tetap berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.




July 22, 2020

Berkat di tengah krisis


Baca: Kejadian 26:1-11
"Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu." (Kejadian 26:2)

Shalom,

Di masa sekarang ini banyak orang yang diliputi rasa takut dan kuatir dalam menjalani hidup. Ada banyak yang mengeluh, berputus asa atau frustasi karena merasa sudah tidak kuat, tidak sanggup dan tidak mampu menanggung beban hidup yang teramat berat.

Bila arah pandang kita terpaku pada keadaan atau krisis yang terjadi, secara manusia kita menjadi tawar hati. Sebaliknya bila kita mengarahkan pandangan kepada Tuhan dan berserah penuh kepada-Nya, kita tidak akan dibiarkan tergeletak karena Dia sanggup menopang kita. Tuhan adalah pengendali seluruh keadaan, tidak ada keadaan yang tak dapat diubahkan-Nya. "Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan?" (Kejadian 18:14a)

Ishak pun mengalami keadaan yang sangat menyesakkan. Krisis hebat disertai bencana kelaparan melanda negerinya: "Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham.(ayat 1).

Kondisi ini memaksa Ishak untuk segera pergi meninggalkan negerinya dan mencari tempat baru agar ia dan keluarganya dapat bertahan hidup. Ini menunjukkan bahwa perjalanan hidup orang percaya tidak selalu mulus tanpa masalah. Adakalanya Tuhan ijinkan krisis terjadi dalam kehidupan orang percaya bukan tanpa maksud, selalu ada rencana-Nya di balik itu. Di tengah kesulitan yang luar biasa Ishak tetap tampil sebagai pemenang; krisis diubah Tuhan menjadi berkat.

Apa yang dilakukan Ishak sehingga ia mengalami kelimpahan meski di tengah kelaparan hebat? yaitu karena Ishak taat pada firman Tuhan. Ketaatan adalah kunci utama mengalami berkat-berkat-Nya. Tuhan berkata, "Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu. Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu." (ayat 2-3). Ishak pun taat, tidak berangkat ke Mesir, tapi "...tingallah Ishak di Gerar." (ayat 6).

Ishak tunduk kepada kehendak Tuhan sehingga ia diberkati. 

Bagaimana dengan kita?

Selamat beraktivitas dalam anugerah TUHAN dan senantiasa berdoa kiranya Tuhan Yesus melindungi kita sekalian, IMANUEL... amin.




July 21, 2020

Matematika Kerajaan Sorga


Baca : Matius 13:1-12
"Jawab Yesus: 'Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.'" (Matius 13:11-12)

Shalom,

Secara logika sebagian dari pernyataan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya tidak dapat diterima. Dimulai dari pernyataan bahwa para murid (baca: orang percaya) diberi karunia untuk mengetahui Kerajaan Sorga hendaklah dipahami bahwa ini terkait dengan penerimaan masing-masing orang pada pribadi Tuhan Yesus yang hadir sebagai Juruselamat dunia. Orang yang menerima adalah para murid dan orang yang tidak menerima adalah orang banyak, yaitu mereka yang tidak diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga.

Orang yang mempunyai diberi sehingga berkelimpahan ini bisa diterima sebab memang benar bahwa orang mempunyai jika kepadanya diberi, maka ia berkelimpahan. Orang yang mengetahui rahasia Kerajaan Sorga akan mengatur hidup dan waktunya untuk beraktivitas dengan baik, belajar firman Tuhan, melakukan pelayanan, bersekutu, dan kegiatan untuk mendukung perkembangan kehidupan rohaninya sehingga ia semakin diberkati. "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33).

Bagian yang sulit diterima adalah siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Secara logika kita akan keberatan: kalau ia sudah tidak punya, apa lagi yang bisa diambil dari padanya?

Mari kita mulai dengan menjawab tidak secara matematis tetapi dari penjelasan bahwa "tidak punya" dimaksudkan bagi yang tidak membuka diri menerima hal Kerajaan Sorga sehingga perhatian, kerja, persekutuan, kesediaan melayani, dan hal-hal lainnya untuk menunjang kehidupan rohaninya pun semakin terkikis dari hidupnya sampai akhirnya mereka tidak punya lagi sesuatu apa pun untuk kehidupan rohani mereka.

Sebelum semakin habis, bukalah hatimu untuk mulai menerima yang berkelimpahan.

"Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh." (Roma 8:5)

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan dan tetap berdoa Tuhan Yesus melindungi dan menjaga kita sekalian amin.

July 20, 2020

Dahsyatnya kekuatan doa orang percaya


Baca: Matius 21:18-22
"...jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi." (Matius 21:21)

Shalom,

Pergumulan apa yang Saudara hadapi saat ini? Mungkin Saudara sedang bergumul dengan sakit-penyakit yang tak sembuh-sembuh, masalah ekonomi keluarga yang tak kunjung membaik atau kemerosotan dalam hal keuangan, masalah anak-anak yang makin susah diatur, dan masalah-masalah pelik lainnya. Kekuatan kita sebagai manusia sangat terbatas, adakalanya kita merasa tidak kuat lagi menghadapinya. Di saat-saat seperti itu kita membutuhkan kekuatan ekstra yaitu doa. Mungkin kita berkata bahwa masalah-masalah itu sudah kita bawa dalam doa setiap hari, tapi mengapa sampai hari ini sepertinya doa-doa itu menguap begitu saja di udara dan tidak ada tanda-tanda jawaban dari Tuhan dan tidak segera melihat jawaban, kita mulai bimbang dan berputus asa.

Tuhan Yesus mengatakan bahwa apabila kita berdoa kepada Bapa dalam nama-Nya dengan sungguh-sungguh dan tidak bimbang, maka tidak ada perkara yang mustahil bagi orang percaya! (baca Markus 9:23). Doa yang disertai iman dapat menghadirkan kuasa Tuhan yang tak terbatas atas diri kita yang terbatas, dapat memindahkan gunung-gunung persoalan yang mencoba menghalangi atau menutup janji-janji Tuhan dalam hidup kita. Dengan kata lain doa yang disertai iman dapat mengerjakan perkara-perkara yang besar dalam hidup ini. Ada tertulis: "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b). Karena itu jangan pernah menyerah dan berputus asa. Jangan pernah berhenti untuk berharap kepada Tuhan! "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7).

Setiap persoalan, besar atau kecil, pasti ada jalan keluarnya di dalam Tuhan. Namun hal penting yang menjadi rahasia doa adalah kita harus selalu menjaga sikap hati dan tetap tinggal di dalam firman-Nya.

"Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya." (1 Yohanes 5:14).

Jangan goyah iman meski keadaan seolah-olah belum berubah!
Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan serta berdoa kiranya Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.

July 17, 2020

Apa yang menjadi fondasi hidupmu


Baca: 1 Korintus 3:10-23
"Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya." (1 Korintus 3:10b)

Shalom,

Semakin tinggi suatu bangunan atau gedung, semakin dalam dan semakin kokoh fondasi yang harus ditanam. Jika tidak, saat badai atau goncangan datang menyerang, bangunan tersebut pasti tidak akan mampu berdiri tegak alias bakalan roboh. Begitu pula tak seorang pun dapat menduga dan mengira kapan datangnya angin, badai atau goncangan dalam kehidupan ini. Oleh karena itu penting sekali memiliki fondasi hidup yang kuat dan kokoh, supaya ketika angin, badai, gelombang atau goncangan melanda kehidupan ini kita tetap mampu berdiri tegak dan tak tergoyahkan!

Dengan apakah kita membangun fondasi hidup ini? "Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak." (ayat 10b-13a).

Tuhan Yesus berkata, "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu." (Matius 7:24-25). Jika kita membangun fondasi hidup kita di atas Batu Karang yang teguh yaitu Tuhan Yesus dan firman-Nya, kita akan menjadi kuat, sekalipun harus melewati angin, badai, goncangan dan gelombang kehidupan. Rasul Paulus menasihati, "...hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya." (Efesus 6:10).

Saat ini banyak orang tak berdaya dan akhirnya tenggelam dalam badai dan gelombang kehidupan karena mereka membangun fondasi hidupnya di atas perkara-perkara yang ada di dunia ini atau hal-hal yang sifatnya jasmaniah, sedangkan hatinya menjauh dari Tuhan. Sayangnya apa yang selama ini mereka andalkan, harapkan dan bangga-banggakan, tak mampu menolongnya...

Tuhan Yesus sudah mengingatkan: "...di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5b)

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan dengan ttp berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.




July 16, 2020

Tuhan akan menyelesaikan


Baca : Mazmur 138:1-8
"Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku. TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!" (Mazmur 138:7-8)

Shalom,

Manusia memiliki berbagai keterbatasan dan kekurangan. Tidak selalu manusia di jalan yang lancar dan lurus. Ada kalanya berkelok-kelok bahkan penuh onak dan duri. Bagaimana dengan kita sepanjang hari ini? Adakah masalah yang membelenggu? Adakah persoalan yang masih belum selesai atau terpecahkan?

Yesus menasihatkan kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. (Matius 6:34). Rasul Paulus juga menasihatkan janganlah simpan amarahmu sampai matahari terbenam. (Efesus 4:26). Nasihat ini sangat manusiawi dan bisa kita laksanakan. Yang penting maukah kita melakukannya? Karena diperlukan keikhlasan dan kerendahan hati.

Dan selanjutnya kita mencontoh sikap Raja Daud, bersyukur dan menyerahkan dalam tangan Tuhan, dan Ia yang Maha pemurah akan menyelesaikan bagi kita seturut kehendak-Nya.
Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan tetap semangat dan sehat, diiringi kasih dan doa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian. IMANUEL... amin.




July 15, 2020

Kita sudah merdeka


Baca: Roma 6:18
"Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. " (Roma 6:18)

Shalom,

Sebuah negara di bawah jajahan negara lain, berjuang untuk menjadi negara yang merdeka. Sebab selama negara belum mencapai kemerdekaan segala urusan administrasi dan kepimpinan negara di bawah kuasa negara yang menjajah. Bagi manusia merdeka itu adalah seperti seorang tawanan dibebaskan dari penjara. Sebab selama dia berada dalam penjara hidupnya terkurung seperti burung dalam sangkar,yang hanya mampu melihat tetapi tidak bisa terbang.

Begitulah keadaannya dengan orang berdosa. Dia dipenjara oleh dosa. Selagi dia belum dimerdekakan selagi itu kuasa dosa masih menaklukkan hidupnya seperti tawanan yang diborgol tangan dan kakinya dan tidak dapat melepaskan diri. Tetapi ada juga manusia di dunia ini tidak mau menerima kemerdekaan dari Tuhan Yesus. Mereka lebih suka tinggal dalam penjara dosa. Dosa adalah perbuatan perbuatan jahat di mata Tuhan. Upah dosa ialah maut. "Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. (1 Korintus 15:56).

"Syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita." (1 Korintus 15:57). 

Sekarang "kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran." (Roma 6:18). 

"Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan." (Galatia 5:1b).

"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;" (Roma 4:7)

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan dengan diiringi doa kiranya Tuhan Yesus melindungi kita sekalian amin.




July 14, 2020

Bertindak dengan Iman


Baca: Matius 14:22-33
"Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: 'Tuhan, tolonglah aku!'" (Matius 14:30 )

Shalom,

Mula-mula Petrus tidak melihat atau merasakan bahwa ada angin yang bertiup kencang serta gelombang yang besar menerpanya karena fokusnya saat itu adalah Tuhan Yesus, sehingga dia pun bertindak dengan iman berjalan di atas air. Tetapi setelah memperhatikan keadaan di sekelilingnya Petrus mulai diliputi keragu-raguan, hatinya goyah dan mulailah ia tenggelam.

Apabila kita memandang kepada Tuhan Yesus dan bertindak dengan iman melakukan suatu perkara, pasti kita berhasil. Tetapi apabila pertimbangan kita secara akal mulai bekerja pastilah kita akan gagal dan "tenggelam". Jika kita memandang kepada Tuhan kita Yesus Kristus, kita tak usah memikirkan bagaimana caranya Ia menyelesaikan masalah kita. Tak usah kita mengerti, yang penting percaya saja dan beriman. Apabila kita mulai memikirkan angin dan gelombang yaitu keadaan di sekeliling kita, mulailah kita tenggelam, dan kita tak lagi dapat mengenali Tuhan Yesus. Kemudian datanglah teguran, "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" (ayat 31b).

Apa pun keadaan yang menimpa kita janganlah takut, yang terpenting adalah tetap mengarahkan mata kepada Tuhan Yesus saja dan belajar bergantung kepada-Nya sepenuhnya, maka Dia sanggup menyelesaikan segala persoalan kita. Tuhan berkata, "Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." (Matius 10:29-31).

Renungkanlah ini: burung pipit saja tak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapa, masakan Dia membiarkan kita tenggelam dan mati dalam persoalan kita? Jadi jangan takut dan panik! "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1 Petrus 5:7). Yang membuat persoalan semakin berat dan besar adalah perasaan kita yang takut itu. Kalau saja kita dapat tenang menghadapinya pastilah kita mampu melewatinya karena Tuhan pasti memberikan pertolongan kepada kita.

Yesaya 30:15 mengatakan, "...dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan,  dan selalu berdoa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian..IMANUEL.. amin.




July 13, 2020

Ketaatan Membuka Pintu Berkat


Baca: Mazmur 119:33-40
"Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir." (Mazmur 119:33)

Shalom,

Tidak mudah menjadi orang yang taat. Sebagai orang Kristen sangat sering kita mendengar khotbah atau juga melalui pembacaan renungan setiap hari yang mengajar kita untuk hidup dalam ketaatan. Namun kenyataannya tidak semua orang Kristen mau melakukan ketaatan itu dan sebagian besar malah cenderung mengabaikannya dan tidak mau taat. Alkitab menegaskan: "...setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal, bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu,..." (Ibrani 2:2b-3).

Mari kita belajar dari kehidupan Abraham, salah satu tokoh besar dalam Alkitab yang disebut pula sebagai bapa orang percaya. Abraham setia melakukan kehendak Tuhan. Dia selalu bersemangat mengerjakan semua dan apa pun yang diminta Tuhan untuk dikerjakan. Saat Tuhan memerintahkannya untuk pergi meninggalkan negeri dan juga sanak saudaranya, Abraham taat.

Juga ketika Tuhan memintanya untuk mempersembahkan anak laki-laki yang ia kasihi sebagai korban bakaran, ia pun taat seperti tertulis: "Keesokan harinya pagi-paginya bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya." (Kejadian 22:3). Setelah sampai di tempat yang dituju ia pun meletakkan anaknya sebagai korban bagi Tuhan, walau pada akhirnya Tuhan menyediakan seekor domba jantan sebagai gantinya.

Ini bukti nyata Abraham adalah orang yang taat! Karena ketaatan inilah akhirnya Tuhan membuka pintu-pintu berkat bagi semua bangsa di bumi. Dikatakan, "Bukankah sesungguhya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?"(Kejadian 18:18). 

Untuk bisa menjadi orang yang taat seperti Abraham kita harus memiliki penyerahan diri total kepada Tuhan dan juga kesetiaan. Seringkali kita menuntut Tuhan untuk menepati janji-Nya, namun kita sendiri tidak mengerjakan bagian kita (yaitu taat).

Bila kita taat, apa pun Tuhan  sediakan bagi kita!

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan, Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.




July 11, 2020

Daniel berani melawan arus


Baca: Daniel 1:1-8
"Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pimpinan pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya." (Daniel 1:8)

Shalom,

Membaca kisah tentang Daniel di dalam Alkitab sungguh menjadi sumber inspirasi bagi kehidupan orang percaya. Meski masih muda Daniel memiliki semangat untuk mencapai yang terbaik. Alkitab mencatat bahwa Daniel "...sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya." (ayat 20).

Pada awalnya Daniel hanyalah seorang tawanan yang dibawa oleh Nebukadnezar ke Babel. Namun ia bersama tiga orang rekannya (Sadrakh, Mesakh dan Abednego) tetap mempertahankan jati dirinya sebagai umat Tuhan, hidup benar di mata-Nya sehingga mereka mengalami promosi dari-Nya. Dan seorang tawanan menjadi pembantu-pembantu raja di negeri asing: dari raja Nebukadnezar, Belsyazar sampai Darius, Daniel diangkat menjadi orang ke-2 setelah raja, membawahi 120 pejabat setingkat gubernur.

Berkat dan promosi disediakan Tuhan bagi orang-orang yang hidup benar. Daniel beroleh peninggian dari Tuhan karena ia memiliki kehidupan yang berkualitas. Meski berada di tengah lingkungan masyarakat yang menyembah berhala Daniel berani melawan arus, tetap hidup kudus. Menjalani hidup kudus di gereja, di retret atau di persekutuan atau lingkungan dengan orang-orang percaya tidaklah terlalu sukar. Tetapi, bagaimana jika kita hidup di tengah-tengah lingkungan yang jahat, rusak moralnya, di mana melakukan dosa sudah menjadi hal yang biasa, bisakah kita mempertahankan kekudusan dan hidup benar?

Daniel hidup di lingkungan yang setiap hari sarat dengan pesta pora dan hawa nafsu. Tapi sejak menjejakkan kaki di lingkungan istana, Daniel berketetapan hati untuk tidak hanyut dalam pola hidup istana. Berani menolak dosa, tidak mau menyembah kepada raja meski nyawa yang menjadi taruhannya. Bahkan dari hal yang terkecil sekalipun (soal makanan), ia tidak mau memberi celah bagi tipu muslihat Iblis. Di akhir zaman ini jarang ditemukan orang yang demikian. Kebanyakan orang ikut-ikutan dan terbawa arus dunia ini: tidak berani menolak dosa, malah tenggelam di dalamnya.

Hidup kudus adalah panggilan Tuhan bagi kehidupan orang percaya dan Daniel telah memberi teladan bagi kita.

Selamat menikmati liburan akhir pekan bersama keluarga yang tercinta, Tuhan Yesus melindungi kita sekalian amin.




July 09, 2020

Kebahagiaan memberi


"Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35b)

Shalom,

Setiap kita pastinya senang dan bahagia menerima hadiah atau kado. Apalagi yang kita dapatkan itu adalah sesuatu yang kita impi-impikan atau sesuatu yang kita butuhkan, sehingga kita tidak perlu lagi mengeluarkan biaya dari kocek kantong kita sendiri untuk membeli barang tersebut.

Bagaimana dengan memberi? Apakah hati kita juga senang dan bahagia pada saat kita memberi? Secara ekonomi, menerima membuat harta kita bertambah, memberi membuat harta kita berkurang. Tetapi tidak demikian dengan teori sorgawi. Teori sorgawi mengatakan, "Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima" (ayat nas). "Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum" (Amsal 11:25).

Banyak ayat-ayat di dalam Alkitab yang menuliskan tentang kebahagiaan dan kesukacitaan dalam hal memberi. Saat kita memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan atau mereka yang lemah dengan tulus hati, maka dikatakan "...memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu." (Amsal 19:17).

Hati kita akan meluap dengan sukacita, saat kita melihat orang yang kita bantu tersenyum bahkan tertawa bahagia. Bantuan kita tidak harus berupa materi, bisa juga perkataan yang menguatkan dan meneguhkan, pelukan hangat, telinga yang mendengar, kehadiran kita, bahkan mungkin hanya sebuah senyuman.

Teruslah miliki hati dan gairah untuk memberi. Teruslah bermurah hati karena Tuhan sudah terlebih dahulu bermurah hati kepada kita.

"Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan." (Matius 5:7).

"Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan." (Amsal 28:22).

Tuhan Yesus memberkati kita sekalian amin.
Selamat beraktivitas anugerah Tuhan melimpah bagi kita semua..IMANUEL.




July 08, 2020

Mau menyadari kesalahan


Baca: Lukas 15:11-24
"Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa." (Lukas 15:21)

Shalom,

Keberadaan manusia "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak." (Roma 3:10). Tak ada gading yang tak retak. Tak seorang pun luput atau kebal terhadap kesalahan. Sehebat apa pun seseorang, pastilah pernah melakukan kesalahan. Yang membedakan adalah: tidak semua orang mau mengakui kesalahan.

 Mari jujur bahwa mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah dilakukan dan memerlukan keterbukaan serta kerendahan hati. Karena gengsi, takut ditolak atau dianggap rendah, seringkali orang tidak berani mengakui kesalahannya, malah berusaha menutupinya. Yang berjiwa besar pasti mau mengakui kesalahannya walaupun dibutuhkan suatu keberanian!

Bacaan Alkitab kali ini menceritakan tentang seorang anak yang melakukan kesalahan besar dalam hidupnya: meminta harta dari ayahnya lalu menghamburkannya dengan hidup berfoya-foya sampai akhirnya melarat dan terlunta-lunta, bahkan "...ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya." (ayat 16). Karena menderita si anak segera menyadari kesalahannya dan merasakan penyesalannya. Kesadaran merupakan langkah positif menuju pemulihan!

Prinsip ini sangat penting: kasih Tuhan selalu lebih besar dari segala kesalahan kita. Namun ini bukanlah alasan melakukan dosa, melainkan pengharapan bahwa Tuhan tidak pernah menolak siapa pun yang datang kepada-Nya, betapa pun besar kesalahannya. Ia tidak pernah memutuskan hubungan dengan kita, justru kitalah yang seringkali menolak dan meninggalkan-Nya. Maka segeralah si bungsu bangkit dan pergi kepada bapanya dengan penuh pengharapan (ayat 20). Bila kita tidak segera menyadari kesalahan dan bangkit, pembaharuan/pemulihan takkan pernah terjadi dalam hidup kita.

Tuhan mengampuni setiap dosa dan pelanggaran yang kita akui dan Dia sanggup memulihkan keadaan kita!

Selamat beraktivitas, anugerah Tuhan melimpah bagi kita semua hari ini, IMANUEL amin.




July 07, 2020

Manusia membutuhkan Juruselamat


Baca: Roma 3:21-31
"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah," (Roma 3:23)

Shalom,

Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, dosa telah masuk ke dalam hati semua manusia, "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa." (Roma 5:12). Akibat dosa, segala sakit-penyakit, kesusahan, penderitaan dan maut telah menimpa hidup manusia dari mula pertama hingga sampai pada akhir zaman. Manusia sudah dirusak oleh dosa, dan sejak lahirnya ia telah dicemarkan oleh dosa seperti Daud katakan, "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku." (Mazmur 51:7). Dosa yang dibawa dalam kelahirannya itulah yang disebut dosa pusaka atau dosa asal.

Karena dosa, manusia kehilangan kemuliaan Tuhan, sehingga dalam pikiran, perkataan dan perbuatannya manusia cenderung berbuat dosa atau melakukan hal yang jahat. Paulus menyadari ini: "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat." (Roma 7:15). Dalam perkembangannya dosa semakin bertambah-tambah dan merajalela dalam kehidupan manusia. Zaman sekarang ini sudah tampak nyata: kriminalitas dan segala sesuatu yang amoral semakin hari semakin meningkat drastis. Dengan kekuatan sendiri manusia tidak mungkin bisa melepaskan diri dari kuasa dosa walaupun ia seorang nabi, guru besar, kanjeng, raja atau ahli filsafat sekalipun. Dalam keadaan seperti itu sesungguhnya manusia memerlukan Juruselamat yang bisa membebaskan mereka dari segala dosanya.

Juruselamat haruslah orang yang suci dan bebas dari dosa, orang yang harus lebih berkuasa dari manusia dan Iblis. Dialah Yesus Kristus, Anak Manusia, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." (2 Korintus 5:21). Namun sampai hari ini tidak semua orang mau percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sebaliknya mereka menolak dan membenci Dia secara terang-terangan, bahkan berita Injil pun tak dianggap.

Tuhan Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup." (Yohanes 14:6)

Selamat beraktivitas dalam anugerah penyertaan dan pertolongan, IMANUEL Tuhan amin.



July 06, 2020

Orang Kristen adalah Garam Dunia


Baca: Matius 5:13
"Kamu adalah garam dunia." (Matius 5:13a)

Shalom,

Garam merupakan salah satu kebutuhan dapur utama di tiap-tiap rumah tangga. Kehadiran garam di dapur membuat semua masakan terasa mantap dan sedap. Bila para ibu rumah tangga memasak sayur tanpa garam bisa-bisa akan dimarahi suaminya karena rasa sayur akan terasa hambar. Garam, baru akan memiliki nilai guna apabila memiliki rasa asin. "Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja." (Lukas 14:34-35a).

Manfaat garam selain untuk membuat sesuatu yang tawar menjadi ada rasanya, juga sebagai bahan pengawet makanan, dapat membunuh kuman, mencegah pembusukan dan juga membuat steril. Adapun makanan yang diawetkan dengan garam antara lain telur, ikan, daging, makanan kaleng dan lainnya. Ikan yang diawetkan dengan garam dapat dikonsumsi berbulan-bulan kemudian. Ada beberapa unsur yang terkandung di dalam garam, di antaranya adalah natrium dan klorida. Secara kimia kedua unsur tersebut adalah zat beracun, namun apabila kedua unsur tersebut digabungkan justru menjadi sesuatu yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Cara kerja garam itu perlahan-lahan namun pasti: meleleh, melebur dan akhirnya tidak terlihat lagi wujudnya, yang tinggal hanya rasanya. Apabila garam itu tetap mempertahankan wujud asalnya, apakah orang akan mau memakannya? Tentu saja tidak!

Kalimat "Kamu adalah garam dunia." adalah sebuah kalimat penegasan, artinya keberadaan orang percaya sesungguhnya adalah garam dunia. Artinya keberadaan kita di tengah-tengah dunia haruslah dapat memberi rasa bagi dunia yang sedang tawar ini, rasa yang dapat dinikmati dan berguna bagi semua orang. Garam yang tidak asin atau sudah menjadi tawar adalah gambaran dari kehidupan orang Kristen yang tidak bisa menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarnya. Untuk menjadi garam dunia dibutuhkan sebuah pengorbanan. Sebagaimana garam itu harus meleleh, melebur dan tidak terlihat lagi wujudnya, kita pun harus rela menanggalkan 'manusia lama' kita, menyalibkan kedagingan kita, dan tidak lagi menjadi orang yang egois.

Tanpa pengorbanan, hidup kita takkan pernah bisa menjadi 'garam' bagi dunia ini!

Selamat beraktifitas dan berkarya bagi Tuhan, perlindungan dan penyertaan Tuhan atas kita sekalian, IMANUEL ... amin.



July 04, 2020

Hidup dalam Kasih melayani sesama


Baca: Ayub 2:11-13
"Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia." (Ayub 2:11b)

Shalom,

Kita dikatakan hidup dalam kasih apabila memiliki kerelaan melayani orang lain. Tuhan Yesus berkata, "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45).

Sebagai pengikut-Nya kita wajib mengikuti dan meneladani Yesus. Janganlah kita melayani orang lain karena ada sesuatu yang menguntungkan bagi kita, namun ketika sudah tidak ada lagi peluang memperoleh keuntungan secepat itu pula kasih kita berakhir, atau istilahnya populernya "habis manis sepah dibuang". Kita tidak boleh menerapkan kasih model demikian, sebab kasih harus dilakukan dengan tulus dan tanpa pamrih seperti kasih seorang sahabat yang "...menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17).

Melayani sesama berarti memiliki kepedulian yang besar kepada orang lain. Setidaknya meliputi tiga hal: peduli pada penderitaan, peduli pada kebutuhan dan juga peduli pada keselamatan orang lain.

 Peduli pada penderitaan sesama disebut empati. Empati artinya memiliki perasaan yang sama seperti yang dialami orang lain, khususnya mereka yang sedang tertimpa musibah, kemalangan dan juga permasalahan hidup. Alkitab menasihatkan, "...menangislah dengan orang yang menangis!" (Roma 12:15).

Peduli pada kebutuhan sesama menyangkut persoalan ekonomi, kesembuhan jasmani dan rohani. Tuhan Yesus sangat peduli terhadap kebutuhan jenis ini: kita melihat orang banyak kelaparan, hati-Nya pun tergerak oleh belas kasihan, lalu diberi-Nya mereka makan hingga kenyang; ketika bertemu dengan orang yang menderita sakit-penyakit hati Tuhan pun tersentuh, tangan-Nya yang penuh kuasa menjamah dan menyembuhkan mereka. Tuhan Yesus juga memperingatkan semua orang.

"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 4:17), bahkan Ia rela mengorbankan nyawa-Nya demi menebus dosa manusia, supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan diselamatkan. Ini bukti kepedulian-Nya terhadap keselamatan orang lain.

Milikilah hati yang senantiasa peduli terhadap orang lain seperti Yesus!

Selamat menikmati liburan akhir pekan bersama keluarga tercinta, Tuhan Yesus berkati kita semua, IMANUEL...amin.



July 03, 2020

Apa yang terpenting dalam hidup kita


Baca: Lukas 10:38-42
"Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10:42)

Shalom,

Ada sebuah pernyataan yang di ungkapkan oleh seseorang tentang sesuatu yang penting, sebagai berikut: "Jika semuanya kita anggap penting, maka pada akhirnya tidak ada yang paling penting, dan tidak ada yang penting." Ini adalah pernyataan yang membingungkan, tapi setelah direnungkan, sangat dalam maknanya.

Di dalam hidup ini, tentunya setiap manusia memiliki hal-hal yang mereka anggap penting. Diri kita sendiri penting, karir dan pekerjaan penting, keluarga kita penting, harta kita penting, rumah kita penting, pelayanan juga penting. Namun, pernahkah kita memikirkan apa dan mana yang paling penting?

Dalam bacaan Alkitab untuk renungan ini, berbicara tentang Tuhan Yesus menegur Marta, karena Marta disibukkan dengan banyak perkara, yang ujung-ujungnya membuat dia tidak bahagia, dia bersungut-sungut, Dia marah. Walaupun sebenarnya yang Marta lakukan itu juga adalah hal yang penting, yaitu melayani Yesus. Namun Yesus mencela Marta, dan memuji Maria, karena Maria telah memilih hal yang terpenting dalam hidupnya, yaitu duduk diam di kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya.

Memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan adalah hal yang terpenting dalam kehidupan kita, yang tidak dapat digantikan oleh hal-hal yang lain, walaupun itu kesibukan dalam pelayanan sekalipun. Berapa banyak kita di sibukkan dengan pekerjaan, pelayanan, tetapi kita lupa bahwa duduk di kaki Tuhan, adalah sesuatu yang utama lebih dari yang lain.

Mari kita renungkan, apakah selama ini kita sudah mengetahui, apa yang sebenarnya penting untuk kita? Mana yang penting,mana yang lebih penting, dan mana yang terpenting? Jangan sampai kita terlena dengan apa yang kita anggap penting, sampai kita melupakan yang terpenting di dalam kehidupan kita.

Tuhan ingin agar supaya kita mengerti apa sebenarnya yang terpenting dalam kehidupan kita.

Setiap firman Tuhan yang kita aminkan, maka firman Tuhan itu akan hidup dalam kehidupan kita secara nyata. Terpujilah Tuhan Yesus. Amin.

Selamat beraktivitas dalam anugerah Tuhan diiringi doa Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL ...amin.




July 02, 2020

Kita ini milik kepunyaan Tuhan


Baca:  Yesaya 43:1-7
"Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku."  Yesaya 43:1

Shalom,

Di dalam Alkitab terkandung banyak sekali janji Tuhan yang luar biasa bagi orang percaya.  Janji ini bukan keluar dari mulut manusia yang mudah sekali berubah atau mengecewakan, tapi yang berjanji adalah Tuhan yang Mahakudus, Tuhan yang Mahakuasa, Tuhan Israel, Sang Juruselamat, yang  "...bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?"  (Bilangan 23:19).  Sebagai orang percaya, kita adalah Israel-Israel rohani yang dikasihi dan dipelihara Tuhan sedemikian rupa, oleh karena itu kita patut tahu janji-janji-Nya tersebut.

     Tuhan menegaskan:  "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau,"  (Yesaya 43:4).  Tuhan menasihati kita untuk tidak takut, sebab kita ini berharga di mata Tuhan, Dia telah menebus kita yang berarti kita ini telah menjadi milik-Nya;  "...engkau ini kepunyaan-Ku."  (ayat nas), kita telah dibeli lunas dengan darah Anak Domba.  Jikalau kita ini milik Tuhan tentunya Dia takkan rela dan membiarkan kita terhilang dan binasa.  Itulah sebabnya Tuhan berani menjamin kita:  "Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu."  (Yesaya 43:2, 3a).

     Ini berbicara tentang janji perlindungan dan penyertaan Tuhan!  Air atau sungai melambangkan derasnya gelombang  (masalah)  kehidupan manusia.  Api berbicara tentang pencobaan.  Sedahsyatnya apa pun masalah dan pencobaan yang kita alami tak perlu kita takut, sebab Tuhan selalu ada untuk kita.  Jika Tuhan beserta kita, adakah perkara yang mustahil?  Sewaktu bangsa Israel dikejar pasukan Firaun, secara logika mustahil mereka bisa luput, sebab di hadapan mereka terbentang laut Teberau  (Kolsom)  yang dalam, di kanan dan kiri padang belantara, dan di belakang sudah siap pasukan Firaun.  Tetapi, Tuhan selalu punya cara menolong umat kepunyaan-Nya ini dan cara-Nya selalu ajaib.

Tak perlu takut menjalani hidup, karena kita dikasihi Tuhan sedemikian rupa.
Selamat menjalankan aktifitas, pertolongan dan perlindungan Tuhan beserta kita hari ini, IMANUEL.... amin.

July 01, 2020

Jangan takut, TUHAN selalu dekat


Baca: Keluaran 13:17-22
"TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam." (Keluaran 13:21)

Shalom,

Kita bangga dan sukacita memiliki Tuhan yang bukan hanya duduk di tahta Mahakudus dalam Kerajaan Sorga, namun juga tinggal dekat dengan kita. Tuhan hadir di tengah-tengah umat-Nya dengan tujuan supaya kita tidak takut walaupun berada di tengah dunia yang jahat dan penuh gejolak ini. "...janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." (Yesaya 41:10). Tuhan menyatakan kehadiran-Nya atas bangsa Israel di padang gurun melalui tiang awan dan tiang api (ayat nas).

Saat mengalami masalah dan pergumulan hidup yang berat hendaklah pandangan kita senantiasa tertuju kepada Tuhan. Sekalipun kita tak melihat Dia secara kasat mata, kita mengimani bahwa Dia hadir di tengah-tengah kita untuk memberikan perlindungan dan pertolongan-Nya. Perlindungan Tuhan itu sempurna, dan pertolongan-Nya selalu tepat pada waktu-Nya. Maka dari itu "Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya," (Mazmur 37:34), sampai Dia bekerja menurut waktu-Nya. Kita tahu bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang mempunyai rancangan-rancangan yang indah dan baik adanya (baca Yeremia 29:11), namun di lain sisi musuh kita, yaitu Iblis, berusaha untuk mengalihkan arah pandang kita kepada besarnya masalah yang sedang kita hadapi. Bila kita tidak punya dasar iman yang kuat dalam Tuhan dan tidak berpegang teguh pada janji firman-Nya, kita pasti akan gagal melihat kuasa dan mujizat-Nya dinyatakan.

Peristiwa perkawinan di Kana (baca Yohanes 2:1-11) mengingatkan kita tentang arti kehadiran Tuhan dalam hidup ini. Saat pesta berlangsung terjadi suatu masalah yang tak bisa dianggap enteng, yaitu kehabisan anggur; beruntung si tuan rumah mengundang Kristus hadir di tengah pesta itu. Kehadiran Tuhan sanggup mengubah masalah menjadi mujizat: air diubah-Nya menjadi anggur.

"Dari hal inilah akan kamu ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kamu..." (Yosua 3:10)
Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus melindungi kita sekalian IMANUEL...amin.




Santapan Rohani Our Daily Bread Ministries

BACA RENUNGAN - ARTIKEL LAINNYA