Bacaan Alkitab: Filipi 4:1-9
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Filipi 4:4
Kata sukacita dalam bahasa aslinya adalah chairo. Chairo bukanlah sebuah kata sifat. Bukan pula sebuah perasaan. Sukacita adalah sebuah kata kerja aktif. Kita bersukacita jika kita memilih untuk aktif melakukannya.
Sebagai orang percaya, kita diperintahkan untuk bersukacita. Kesukacitaan membuka pintu kemerdekaan dalam hidup kita. Setiap kali kita dapat bersukacita dan menyembah Tuhan, sesungguhnya kita sedang mendeklarasikan bahwa Tuhan Yesus itu jauh lebih besar dari masalah pergumulan kita.
Pada 14 Mei 1988, semua koran lokal di Kentucky memberitakan sebuah kecelakaan bus hebat dimana dua puluh empat anak-anak dan tiga orang dewasa meninggal dunia. Rombongan bus adalah sekelompok anak-anak muda dari gereja setempat.
Seorang korban bernama Chuck Kytta. Ia seorang pengerja gereja dalam pelayanan kaum muda. Chuck duduk persis di belakang supir ketika kecelakaan terjadi, tepat di atas tangki bahan bakar. Ketika tabrakan terjadi dalam hitungan sepersekian detik sekujur tubuh Chuck langsung menyala terbakar api karena bahan bakar yang membasahi tubuhnya. Api itu begitu hebat melalap dirinya, tetapi tidak langsung membuat dirinya meninggal seketika.
Yang luar biasa adalah seorang saksi berkata bahwa ketika Chuck tersadar pakaian dan tubuhnya sudah dilalap api, Chuck memandang ke langit-langit dan berkata nyaring, Jesus, I’m coming home! (Tuhan Yesus, aku pulang!).
Beberapa anak lain yang selamat bahkan bersaksi bahwa Chuck tersenyum ketika api itu perlahan melahap tubuhnya.
Bayangkan kejadian itu. Chuck yang tubuhnya sudah menyala dilalap api, begitu menderita dan pasti sangat sakit akibat panas, tetapi justru begitu terfokus pada Tuhan. Chuck nampak begitu tenang. Ia seakan begitu merindukan Tuhan. Ia tersenyum. Ia memilih untuk bersukacita pada akhir hidupnya, yang bagi banyak orang merupakan hal tragis.
Kisah nyata ini menunjukkan kepada kita bahwa benar sukacita adalah pilihan untuk dilakukan. Bukan rasa yang harus dicari. Bersukacita membutuhkan kedisiplinan untuk dilatih setiap hari. Dalam kondisi seperti apa pun, setiap orang percaya dapat memilih untuk bersukacita di dalam Tuhan.
(renunganhariankristen)
SUKACITA BUKAN PERASAAN YANG MUNCUL AKIBAT SUATU KONDISI, MELAINKAN SUATU PILIHAN HIDUP YANG KITA HARUS USAHAKAN.
Selamat beraktivitas,
Tetaplah hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan,
Tuhan Yesus memberkati!
0 komentar:
Post a Comment