the Voice of God

Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah. (Yeremia 33:6)

December 20, 2017

Bergembira Karena Allah (1)


Lalu kata Maria: Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, Lukas 1:46-47


Bacaan Alkitab: Lukas 1:46-49

Mengapa kita merasa bergembira? Biasanya karena keinginan kita terpenuhi. Tetangga saya dulu pernah memimpikan punya mobil. Karena begitu kepinginnya, sampai-sampai terbawa mimpi. Suatu hari, ia mampu membeli mobil. Bagaimana perasaannya? Sangat gembira! Seseorang pasti bergembira saat keinginannya terpenuhi.

Dalam kisah ini dikatakan Maria bergembira. Mengapa ia bergembira? Dituliskan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku. Jadi Maria bergembira bukan karena ia ingin sesuatu dan mendapatkannya. Ia tidak pernah berharap apa-apa, tetapi tiba-tiba Allah memilihnya dan bekerja melalui hidupnya. Maria bergembira karena Allah.

Kegembiraan karena Allah adalah kegembiraan tertinggi. Yang membuat bergembira bukan situasi, bukan orang lain, bukan barang bagus, melainkan karena Allah sendiri. Pernahkah kita bergembira karena punya Tuhan Yesus? Bagi orang Kristen baru, hal itu sering terjadi. Dulu, ia menolak atau bahkan membenci Tuhan Yesus, sekarang sangat mengasihi Tuhan Yesus. Ia sangat bergembira karena mengenal Tuhan Yesus dan bisa menerima anugerah keselamatan yang Dia berikan.

Bagaimana dengan orang Kristen lama? Orang Kristen lama sudah mendapatkan Yesus sejak lama. Maka rasa gembiranya karena Allah sudah berkurang. Sama seperti tetangga saya yang punya mobil baru tadi. Lama-lama saya perhatikan mobilnya kurang diurus. Penyok pun dibiarkan. Alih-alih bergembira karena Allah, kegembiraan orang Kristen lama bergeser pada kegembiraan dengan berkat atau mukjizat yang Allah limpahkan. Perhatikan ilustrasi ini yang tepat menggambarkan kegembiraan tersebut. Kita punya pohon mangga sudah bertahun-tahun ditanam tetapi tidak berbuah. Pada saat kita merencanakan menebangnya, ternyata muncul bunga dan buah. Apa yang membuat kita gembira? Pohon atau buahnya? Buah. Kita bergembira karena buah itu. Sama halnya orang Kristen lama. Saya perhatikan orang Kristen lama bergembira karena berkat dan mukjizat Tuhan, tetapi jarang bergembira karena punya Tuhan Yesus.

Mari, kembali kepada kegembiraan kita yang mula-mula: gembira karena memiliki Tuhan Yesus sebagai Allah dan Juruselamat kita. Alihkan pandangan kita atas berkat dan mukjizat yang Yesus telah limpahkan, fokuslah hanya kepada diri-Nya. Itulah kegembiraan yang tertinggi.
(renunganhariankristen)

KEGEMBIRAAN TERTINGGI HANYA DIDAPATKAN DALAM DIRI ALLAH.

Selamat beraktivitas,
Tetaplah hidup dalam keadilan dan kebenaran Tuhan,
Tuhan Yesus memberkati!

0 komentar:

Post a Comment

Santapan Rohani Our Daily Bread Ministries

BACA RENUNGAN - ARTIKEL LAINNYA