"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" yang berarti: Allah menyertai kita. Matius 1:23
Bacaan Alkitab: Lukas 2:1-6
Natal berasal dari kata Latin natus yang berarti kelahiran. Jadi merayakan Natal itu berarti merayakan kelahiran Yesus Kristus di dunia ini. Hari raya kedatangan Tuhan, Sang Juruselamat, yang berkenan menjadi manusia lemah dan miskin, agar kita yang miskin dapat ambil bagian dalam kekayaan ke-Allahan-Nya itu. Natal adalah perayaan syukur karena Allah beserta kita (Immanuel) yang artinya Allah tidak akan meninggalkan kita, selalu ada untuk kita, dan memedulikan kita. Intinya, kepedulian Allah terus menerus kepada kita umat-Nya.
Sayangnya, semangat kepedulian Natal tampak memudar di dalam gereja. Coba perhatikan, Natal terkesan menjadi perayaan glamor, menghabiskan miliaran rupiah untuk pesta beberapa malam. Orang cenderung menjadikan perayaan Natal dan pergantian tahun sebagai momentum kenangan indah bagi siapa pun. Dunia bisnis pun sangat memahami dan memaknai momentum ini dengan berbagai tawaran yang luar biasa.
Hendaklah kita tetap konsisten merayakan Natal dalam kesederhanaan dan kesahajaan, seperti yang diperlihatkan oleh Allah sendiri yang datang ke dunia dalam semangat itu. Allah hadir dalam diri bayi kecil Yesus yang lahir di kandang, dibungkus dengan lampin, dan dibaringkan di dalam palungan. Dia yang kaya rela jadi sederhana dan bersahaja demi kepeduliaan-Nya pada kita.
Tuhan Yesus sangat menekankan semangat kepedulian ini. Dia sendiri pun memperlihatkan kepedulian di sepanjang hidup-Nya kepada yang lemah, miskin, dan tersingkir serta menderita. Kelak pada saat penghakiman terakhir, Dia akan menanyakan apa yang sudah dilakukan oleh para pengikut-Nya untuk mereka yang lemah itu di sepanjang hidup mereka. Yesus menyatakan, Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku (Mat. 25:40) dan sebaliknya, sesungguh-nya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku (Mat. 25:45).
Mari kita maknai Natal tahun ini dengan menyiapkan sebagian milik kita untuk aksi kepedulian kepada sesama, terutama kepada mereka yang letih lesu dan berbeban berat.
(renunganhariankristen)
YESUS PEDULI KEPADA MEREKA YANG MISKIN DAN LEMAH, KEPEDULIAN YANG SAMA HENDAKLAH KITA PRAKTIKKAN KEPADA SESAMA.
Selamat berakhir pekan bersama keluarga,
Tetaplah hidup dalam kebenaran dan kekudusan Tuhan,
Tuhan Yesus memberkati!
0 komentar:
Post a Comment